Top 3 Islami: Lupa Baca Surah Pendek setelah Al-Fatihah Apa Sholatnya Sah? Yang Bilang Tasawuf di Atas Fiqih itu Ngawur Sekali Kata Gus Baha

11 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Saat mendirikan sholat, seorang muslim lazimnya membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek setelahnya. Pertanyaan yang muncul kemudian, apabila lupa membaca surah pendek setelah Al-Fatihah sholatnya sah?

Ulasan Buya Yahya mengenai sah tidaknya sholat karena lupa tidak membaca surah pendek setelah Al-Fatihah menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (30/1/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah apakah menoleh dan menggaruk menyebabkan sholat batal?

Artikel ketiga terpopuler di kanal Islami yaitu penegasan Gus Baha bahwa yang menyatakan tasawuf di atas fiqih itu ngawur sekali. 

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

Nekat Jambret Remaja Putri, 2 Pelajar di Blora Digebuki Massa

1. Lupa Baca Surah Pendek setelah Al-Fatihah, Apakah Sholatnya Sah? Buya Yahya Menjawab

Ibadah yang dilakukan umat Islam telah diatur tata pelaksanaannya, termasuk sholat. Mulai dari awal hingga akhir, semuanya telah ada panduannya. Muslim tinggal belajar dan mempraktikkan setiap mengerjakan amalan tersebut.

Dalam sholat, muslim harus mengerjakannya sesuai kaidah-kaidah yang ditetapkan, di antaranya harus memenuhi syarat sah sholat. Kemudian, rukun-rukun sholatnya tidak boleh terlewat.

Tidak semua gerakan atau bacaan sholat hukumnya wajib. Beberapa di antaranya sunnah. Artinya, jika sunnah berarti boleh ditinggalkan dan tidak akan memengaruhi keabsahan sholat. 

Terkait dengan tata pelaksanaan sholat, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Bagaimana jika seorang muslim lupa membaca surah pendek setelah Al-Fatihah? Apakah sholatnya sah?

Pertanyaan tersebut dijawab secara jelas dan singkat oleh Buya Yahya. Simak penjelasan Buya Yahya soal lupa baca surah pendek saat sholat. 

Selengkapnya baca di sini

2. Menoleh dan Menggaruk, Apakah Sholatnya Batal? Ini Penjelasan Buya Yahya

Dalam pelaksanaan sholat, sering muncul pertanyaan mengenai gerakan-gerakan yang dilakukan secara tidak sengaja, seperti menoleh dan menggaruk. Apakah hal tersebut membatalkan sholat? KH Yahya Zainul Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan penjelasan mendalam terkait hal ini.

"Menoleh ke kiri dan ke kanan tidak membatalkan sholat asalkan tidak melakukan gerakan tiga kali berturut-turut," ungkap Buya Yahya. Penjelasan ini dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Menurutnya, leher termasuk anggota besar dalam tubuh. Jika gerakan menoleh dilakukan secara berulang hingga tiga kali berturut-turut, maka hal tersebut dapat membatalkan sholat.

Namun, Buya Yahya menjelaskan ada pengecualian untuk anggota kecil dalam tubuh, seperti jari tangan. Jika anggota kecil digerakkan berkali-kali karena kebutuhan, maka sholat tetap sah.

"Misalnya ada gatal di pipi, kita garuk dengan jemari, itu tidak membatalkan sholat," jelas Buya Yahya. Hal ini karena jemari termasuk anggota kecil yang gerakannya tidak memengaruhi keabsahan sholat.

Sebaliknya, jika gerakan menggaruk melibatkan anggota besar, seperti mengangkat tangan atau bahu secara signifikan, maka sholat bisa batal.

"Kalau garuknya begini, sambil mengangkat tangan dan bahu, itu batal," tambahnya. Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami aturan ini agar lebih berhati-hati dalam sholat.

Selengkapnya baca di sini

3. Kalau Ada yang Bilang Tasawuf di Atas Fikih Itu Ngawur Sekali Kata Gus Baha, Kenapa?

Ketika membahas hubungan antara tasawuf dan fikih, Gus Baha memberikan pandangan yang cukup tegas. Menurutnya, ada kesalahpahaman besar jika ada yang mengatakan bahwa tasawuf berada di atas fikih.

Pernyataan ini disampaikan oleh Gus Baha, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) Rembang, Jawa Tengah.

Dalam sebuah ceramah yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @dawuhgusbaha_sarang, Gus Baha memberikan penjelasan yang mendalam terkait hal tersebut.

"Ketika Allah berfirman bahwa agama ini sudah sempurna, tema yang dimaksud adalah fikih. Jadi, sangat ngawur jika ada yang mengatakan tasawuf itu berada di atas fikih," ungkap Gus Baha.

Menurut Gus Baha, untuk bisa mencapai keikhlasan dalam beramal, seseorang harus terlebih dahulu lolos dalam ujian fikih.

Ia memberikan contoh sederhana terkait pelaksanaan ibadah seperti sholat. "Misalnya, sholat diikhlaskan untuk Allah, status sholatnya harus benar dulu. Ada Al-Fatihah, rukuk, dan sujudnya," jelasnya.

Gus Baha menekankan pentingnya memahami fikih sebagai dasar sebelum berbicara tentang keikhlasan atau tasawuf. Ia bahkan dengan gaya khasnya menyindir kesalahan pemahaman ini.

Selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |