Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam telah memasuki Bulan Sya'ban. Ini adalah pertanda Ramadhan akan segera tiba.
Tiap muslim pasti ingin bertemu dengan bulan nan mulia tersebut. Semoga kita dipanjangkan umurnya dalam iman dan Islam.
Sya'ban dan Rajab, seringkali disebut pula sebagai gerbang Ramadhan. Pada bulan ini, muslim sudah bersiap-siap meningkatkan amal dan ibadahnya jelang Ramadhan.
Ada berbagai amalan yang dianjurkan di bulan Sya'ban. Ulasan Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengenai amalan spesial Rasulullah di bulan Sya'ban menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (1/1/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah benarkah membaca istighfar otomatis dosa diampuni? Soal ini, Gus Baha meminta umat jangan kepedean dulu.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu apakah sholat sah tanpa mengenakan mukena?
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
Heboh !!! Anak Sapi Berkaki 6 di Blora
1. UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?
Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, Nabi Muhammad SAW memberikan satu isyarat kepada umatnya agar mempersiapkan bekal sebelum Ramadhan tiba. Bekal yang dapat menguatkan ruh, tenaga, dan kekuatan spiritual, sehingga ketika bulan suci tiba bersemangat untuk melakukan amalan-amalan.
“Orang jahiliyah saja semangat beraktivitas. Kenapa kita yang sudah lewat dari Jahiliyah menjadi lemah, menjadi banyak tidur, jarang aktivitas? Sementara orang-orang dulu membangun kekuatan yang luar biasa di Ramadhan,” kata UAH dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (31/1/2025).
Bulan Sya’ban adalah momentum yang sangat baik digunakan untuk mempersiapkan bekal sebelum memasuki Ramadhan. Menurut UAH, muslim yang tidak mempersiapkan sejak Sya’ban umumnya akan merasa lemas dan tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah pada Ramadhan.
Salah satu persiapan yang dapat dilakukan di bulan Sya’ban adalah melakukan amalan spesial yang sering dilakukan Rasulullah SAW. Amalan tersebut adalah puasa.
“Yang diriwayatkan Sahabat Usamah bin Zaid, Nabi SAW itu saat masuk bulan Sya’ban punya kebiasaan meningkatkan amalan beliau. Beliau juga mencontohkan langsung kepada kita bagaimana beliau meningkatkan amalannya. Dan amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi SAW itu ternyata puasa,” tutur UAH.
2. Baca Istighfar Otomatis Dosa Diampuni? Jangan 'Gede Rumongso', Itu Keliru Kata Gus Baha
Setiap manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan. Tidak ada satupun manusia yang luput dari kesalahan dan dosa.
Saat manusia memiliki dosa maka seyogyanya secepatnya meminta ampun kepada Allah SWT sebelum ajal menjemputnya.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalin (Gus Baha) menerangkan anggapan keliru yang boleh jadi diyakini banyak orang yaitu bahwa dosa-dosa kita diampuni sebab mengucapkan istighfar.
“Keliru sekali kalau kita bilang (dosa) diampuni Allah itu menunggu mengucapkan istighfar,” kata Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @DuniaFana123, Jumat (31/01/2025).
3. Tanpa Mukena, Apakah Sholat Tetap Sah? Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan
Sebelum melaksanakan sholat, seseorang harus memastikan bahwa auratnya tertutup dengan sempurna. Sebab, menutup aurat merupakan salah satu bagian dari syarat sah sholat.
Lazimnya, wanita Muslim di Indonesia menggunakan mukena saat sholat. Sementara di negara-negara Asia lainnya, mereka biasanya mengenakan pakaian yang longgar dan panjang.
Tentu saja, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan, karena tren dan tradisi setiap negara atau wilayah memiliki cara yang berbeda-beda dalam menutup aurat saat sholat.
Namun, ada kalanya saat keluar, kita lupa membawa mukena atau tidak cukup waktu untuk menunggu mukena bersama yang disediakan di suatu masjid atau mushola. Dalam situasi seperti ini, seringkali wanita Muslimah melaksanakan sholat tanpa mukena, cukup dengan pakaian yang dikenakan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami syarat-syarat pakaian yang diperbolehkan agar sholat sah. Apa saja syarat tersebut? Berikut urainnya dikutip dari bincangmuslimah.com.