UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, Nabi Muhammad SAW memberikan satu isyarat kepada umatnya agar mempersiapkan bekal sebelum Ramadhan tiba. Bekal yang dapat menguatkan ruh, tenaga, dan kekuatan spiritual, sehingga ketika bulan suci tiba bersemangat untuk melakukan amalan-amalan. 

“Orang jahiliyah saja semangat beraktivitas. Kenapa kita yang sudah lewat dari Jahiliyah menjadi lemah, menjadi banyak tidur, jarang aktivitas? Sementara orang-orang dulu membangun kekuatan yang luar biasa di Ramadhan,” kata UAH dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (31/1/2025).

Bulan Sya’ban adalah momentum yang sangat baik digunakan untuk mempersiapkan bekal sebelum memasuki Ramadhan. Menurut UAH, muslim yang tidak mempersiapkan sejak Sya’ban umumnya akan merasa lemas dan tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah pada Ramadhan.

Salah satu persiapan yang dapat dilakukan di bulan Sya’ban adalah melakukan amalan spesial yang sering dilakukan Rasulullah SAW. Amalan tersebut adalah puasa.

“Yang diriwayatkan Sahabat Usamah bin Zaid, Nabi SAW itu saat masuk bulan Sya’ban punya kebiasaan meningkatkan amalan beliau. Beliau juga mencontohkan langsung kepada kita bagaimana beliau meningkatkan amalannya. Dan amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi SAW itu ternyata puasa,” tutur UAH.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap

Alasan Rasulullah Berpuasa di Bulan Sya’ban

UAH mengungkapkan bahwa sahabat nabi pernah heran dengan Rasulullah SAW yang berpuasa pada bulan Sya’ban. Bahkan, kuantitasnya lebih banyak dibandingkan puasa di bulan Rajab. Sahabat kemudian mengonfirmasi kepada Rasulullah tentang kebiasaan puasa di bulan Sya’ban. 

“Bulan Sya’ban itu sebetulnya agung. Tidak seperti yang kamu bayangkan. Sya’ban juga punya keistimewaan yang sangat istimewa seperti Rajab punya keistimewaan dan seperti Ramadhan yang lebih istimewa lagi,” ucap UAH menirukan perkataan Rasulullah SAW kepada sahabat.

Rasulullah SAW menilai banyak orang yang tidak sadar tentang keistimewaan Sya’ban. Padahal bulan ini ada di antara Rajab dan Ramadhan, menghimpit dua bulan istimewa dalam Islam.

Apa saja keistimewaan bulan Sya’ban?

“Pertama, kata nabi, di bulan itu amal-amal kita secara langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT. Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan. Gak Dilaporkan pun Allah sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan suatu keistimewaan sebagaimana malaikat banyak yang melihat amalan kita, itu kebanggan,” tutur UAH.

Oleh karenanya, Rasulullah SAW berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi SAW ingin saat amalnya dilaporkan kepada Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa -melakukan amal saleh.

“Masya Allah, nabi yang ma'sum, nabi yang paling takwa, nabi yang paling dekat dengan Allah, dijamin surga dan sebagainya, (tapi) masih mencoba meningkatkan kualitasnya sehingga beliau ingin dinilai terbaik oleh Allah ketika tiba masa Sya'ban itu. Dan nabi mencontohkan tingkat tingginya. Apa itu? Yaitu puasa,” kata UAH.

Puasa Menjaga Dua Hal

UAH melanjutkan, dalam puasa muslim akan terbiasa menjaga dua hal. Pertama, menjaga amal saleh agar konsisten ditingkatkan. Orang yang berpuasa biasanya senang membaca Al-Qur’an, sedekah, dan perbuatan amal saleh lainnya.

Kedua, menjaga diri untuk tidak beramal salah. “Makanya orang-orang puasa yang beriman itu pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut batal puasanya, karena itu orang puasa itu amalannya cenderung baik. Nah, kalau sudah baik disampaikan kepada Allah dalam keadaan yang terbaik,” tuturnya.

Jadi, amalan spesial Sya’ban yang sering dilakukan Rasulullah SAW adalah puasa. Semoga kita dapat mengamalkannya minimal sehari. Puasa Sya’ban sangat baik jika dilakukan di hari-hari utama berpuasa seperti Senin, Kamis, atau Ayyamul Bidh. Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |