2 Doa Buka Puasa Ramadhan 2025 sesuai Sunnah, Penjelasan Ustadz Abdul Somad

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan 2025 telah tiba. Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia telah menentukan awal puasa Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diambil dalam sidang isbat yang digelar Kemenag pada Jumat, 28 Februari 2025.

Pada bulan Ramadhan, muslim diwajibkan mengerjakan puasa selama sebulan penuh. Puasa Ramadhan boleh ditinggalkan bagi yang memiliki udzur, tapi harus diqadha di bulan lain sejumlah hari yang dilewatkan.

Muslim yang mengerjakan puasa Ramadhan harus memenuhi dua rukunnya, yaitu niat dan menahan diri dari segala hal-hal yang membatalkan puasa. Muslim tidak boleh makan dan minum sejak terbit Fajar hingga terbenamnya matahari di waktu Maghrib.

Saat adzan Maghrib berkumandang, muslim disunnahkan segera berbuka puasa. Dalilnya adalah hadis Bukhari dan Muslim. “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (H.R. Bukhari no. 1957-Muslim no. 1098)

Rasulullah SAW ketika berbuka puasa selalu membaca doa. Ada dua doa buka puasa yang familiar didengar oleh kalangan muslim Indonesia. Dua-duanya bersumber dari hadis dan dapat dipertanggungjawabkan. Muslim pun boleh mengamalkan salah satu dari keduanya. 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kisah Pengusaha Tionghoa Bantu Pejuang Perang Gerilya di Pegunungan Cilacap

Bacaan Doa Berbuka Puasa

Berikut doa Rasulullah SAW saat berbuka puasa dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Mu’adz bin Zuhrah.

كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Artinya, “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (HR. Abu Daud).

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah SAW membaca doa berikut saat berbuka puasa.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya, “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud).

Pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan, dua doa buka puasa tersebut boleh dilafalkan saat berbuka puasa.

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Abdul Somad, tapi Syekh Ibn Utsaimin, ulama Saudi Arabia. (Syekh Utsaimin pernah ditanya). Syekh kalau mau buka puasa apa doanya? Pilihlah Allahumma laka shumtu bisa, Dzahabaz zhama'u boleh," jelasnya dikutip dari YouTube Ustadz Menjawab.

Kapan Doa Berbuka Puasa Dibaca?

Dalam praktiknya, doa berbuka puasa dilafalkan sebelum atau setelah berbuka puasa? Pertanyaan ini telah dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin seperti dikutip dari NU Online.

ـ (وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده 

Artinya: “Maksud dari (membaca doa buka puasa) ‘setelah berbuka’ adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka.”

Menurut Syekh Said bin Muhammad Ba’ali dalam kitab Busyra Al-Karim, memang disunahkan berbuka puasa dengan membaca doa. Doa berbuka puasa lebih utama dilafalkan setelah berbuka.

ويسنّ أن يقول عنده أي عند إرادته والأولى بعده: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت 

Artinya: “Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka -tapi yang lebih utama setelah berbuka- membaca doa  ‘Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu.”

Wallahu’alam

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |