Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan dalam kalender Hijriah, menjadi penanda dimulainya persiapan spiritual umat Muslim menuju bulan suci Ramadan. Di antara berbagai amalan yang dianjurkan, ibadah puasa sunnah di bulan ini, yang dikenal sebagai Puasa Rajab, kerap menjadi sorotan utama.
Antusiasme masyarakat untuk memahami Puasa Rajab secara komprehensif sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar tata cara, niat, hingga pandangan ulama mengenai ibadah ini.
Informasi yang akurat dan terpercaya menjadi kunci agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat dan membawa keberkahan. Artikel Liputan6.com ini akan mengulas panduan lengkap aspek penting terkait Puasa Rajab.
Mari selami lebih dalam makna dan praktik Puasa Rajab untuk memaksimalkan ibadah Anda di bulan yang mulia ini, Jumat (19/12/2025).
Apa Itu Puasa Rajab?
Puasa Rajab adalah salah satu ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan oleh umat Islam selama bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan Rajab memiliki kedudukan istimewa karena termasuk dalam kategori asyhurul hurum atau empat bulan mulia, bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Kehadiran bulan Rajab sering kali dimanfaatkan sebagai momentum penting untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan ini diibaratkan sebagai 'pintu awal' menuju Ramadan, di mana para ulama mengumpamakan Rajab sebagai masa menanam benih kebaikan, Syaban sebagai waktu merawatnya, dan Ramadan sebagai saat memanen pahala.
Dengan demikian, Puasa Rajab tidak hanya sekadar menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana untuk mempersiapkan mental dan spiritual sebelum memasuki puncak ibadah di bulan Ramadan.
Hukum dan Pandangan Ulama tentang Puasa Rajab
Secara umum, hukum melaksanakan Puasa Rajab adalah sunnah. Namun, penting untuk dipahami bahwa status sunnah ini bukan karena adanya puasa khusus yang ditetapkan secara tegas hanya untuk bulan Rajab, melainkan karena termasuk dalam kategori puasa sunnah yang dianjurkan di bulan-bulan mulia lainnya.
Terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai pengkhususan puasa di bulan Rajab. Tiga mazhab utama, yaitu Syafi'i, Maliki, dan Hanafi, menganjurkan puasa pada bulan Rajab dan Syakban.
Mazhab Syafi'i bahkan menganggap puasa di bulan Rajab sebagai salah satu puasa yang paling utama. Sementara itu, Mazhab Hambali memakruhkan pengkhususan bulan Rajab untuk berpuasa, kecuali jika puasa tersebut tidak dilakukan sebulan penuh atau tidak setiap hari.
Beberapa ulama salaf seperti Ibnu Umar, Al-Hasan Al-Bashri, dan Ats-Tsauri menyukai puasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab, tetapi mereka tidak mengkhususkan puasa di awal Rajab atau hari-hari tertentu saja.
Imam Ahmad juga memberikan peringatan agar tidak berpuasa penuh sepanjang bulan Rajab, karena hal itu dapat disamakan dengan puasa dahr (puasa sepanjang tahun) yang dilarang.
Waktu Pelaksanaan Puasa Rajab
Puasa Rajab dapat dilaksanakan kapan saja selama bulan Rajab, tanpa adanya ketentuan hari khusus yang wajib. Meskipun demikian, ada beberapa hari yang dianjurkan untuk berpuasa di bulan ini, antara lain pada awal bulan (tanggal 1 Rajab), pertengahan bulan yang dikenal sebagai Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 Rajab), atau pada akhir bulan.
Selain itu, berpuasa pada hari Senin dan Kamis, atau bahkan mengamalkan Puasa Daud (puasa selang-seling sehari puasa dan sehari tidak), juga sangat dianjurkan.
Penting untuk tidak berpuasa Rajab selama satu bulan penuh agar tidak menyerupai puasa Ramadan yang hukumnya wajib, dan disarankan untuk memberikan jeda waktu di antara hari-hari puasa.
Berdasarkan kalender yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), untuk tahun 2026, 1 Rajab 1447 H diperkirakan jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025, dan akan berakhir pada Senin, 19 Januari 2026.
Niat Puasa Rajab
Niat Puasa Rajab dapat dilafalkan pada malam hari sebelum fajar atau pada siang hari sebelum tergelincir matahari, dengan syarat belum makan atau minum dan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak Subuh.
Lafal niat untuk malam hari adalah:
“Nawaitu Shouma Ghadin 'an Adai Sunnati Rojaba Lillahi Ta'ala.”
(Artinya: “Aku berniat puasa Sunnah Rajab besok hari karena Allah Ta'ala.”)
Sedangkan untuk siang hari:
“Nawaitu shouma hadzal yaumi 'an adaa'i syahri Rajaba sunnatan lillaahi ta'aalaa.”
(Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta'âlâ.”)
Jika bertepatan dengan puasa sunnah lain atau ingin digabung dengan qadha Ramadan, niat dapat disesuaikan, dengan niat utama ditujukan untuk qadha Ramadan.
Tata Cara dan Amalan Pendukung Puasa Rajab
Tata cara pelaksanaan Puasa Rajab pada dasarnya sama seperti ibadah puasa sunnah lainnya. Umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, serta segala hal yang dapat membatalkan puasa, dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Disiplin dalam menahan diri ini menjadi inti dari ibadah puasa, melatih kesabaran dan ketaatan.
Selain menjalankan puasa, bulan Rajab juga merupakan kesempatan emas untuk memperbanyak amalan kebaikan lainnya. Umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur'an, bersedekah, serta melakukan berbagai tindakan kebajikan lainnya.
Memperbanyak istighfar dan taubat juga menjadi amalan utama yang ditekankan di bulan ini, sebagai bentuk pembersihan diri dari dosa-dosa. Menunaikan shalat sunnah tambahan juga dapat menjadi pilihan untuk meraih pahala lebih di bulan yang mulia ini.
FAQ
Apa itu Puasa Rajab?
Puasa Rajab adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan umat Islam pada bulan Rajab, salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum) dalam kalender Hijriah, sebagai persiapan spiritual menuju Ramadan.
Bagaimana hukum Puasa Rajab dalam Islam?
Hukum Puasa Rajab secara umum adalah sunnah, sebagai bagian dari anjuran puasa di bulan-bulan mulia, meskipun ada perbedaan pandangan ulama mengenai pengkhususan puasa di bulan ini.
Kapan waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan Puasa Rajab?
Puasa Rajab dapat dilaksanakan kapan saja selama bulan Rajab, namun ada hari-hari yang dianjurkan seperti awal bulan (1 Rajab), pertengahan bulan (Ayyamul Bidh 13-15 Rajab), akhir bulan, serta hari Senin dan Kamis.
Bagaimana lafal niat untuk Puasa Rajab?
Niat puasa Rajab dapat dilafalkan pada malam hari: “Nawaitu Shouma Ghadin 'an Adai Sunnati Rojaba Lillahi Ta'ala.” atau pada siang hari: “Nawaitu shouma hadzal yaumi 'an adaa'i syahri Rajaba sunnatan lillaahi ta'aalaa.”

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451303/original/043791400_1766271284-ini-penjelasan-ilmiah-mukjizat-tongkat-nabi-musa-membelah-laut-merah-lzj.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381448/original/032968300_1613719892-wooden-spoon-fork-as-clock-hands-white-plate_49149-1007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4573773/original/021416200_1694591354-20230913111830__fpdl.in__quran-being-held-hands-close-up_23-2148444089_normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417338/original/087225200_1763529762-Buka_Puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3190057/original/069392400_1595662626-muslim-woman-praying_23-2147794180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450229/original/030945800_1766134797-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285555/original/006582100_1752712046-IMG-20250709-WA0026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3141976/original/029125200_1591094091-ramadan-3384043_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270292/original/089440700_1671764205-masjid-pogung-dalangan-DdMZbKFFbaU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450038/original/011940800_1766126206-Gemini_Generated_Image_n0zy6on0zy6on0zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273163/original/088837000_1672056349-teenage-girl-with-praying-sunny-nature_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4213817/original/036215300_1667476717-bacaan-sholat-dari-awal-sampai-akhir-lengkap-dengan-niatnya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4174191/original/099991100_1664358430-bacaan-doa-setelah-adzan-beserta-arti-dan-keutamaannya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3097912/original/049390200_1586407817-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4243646/original/000555100_1669712732-029349200_1648524463-masjid-maba-QhzQfD0ihnI-unsplash_1___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4403644/original/020818300_1682064463-Bacaan_istighfar_beserta_terjemahan_dan_artinya.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)







