Apakah Boleh Puasa Rajab Mulai di Hari Kedua? Ini Penjelasan Lengkapnya

2 days ago 14

Sebelum melaksanakan puasa Rajab, hendaknya diniatkan dari malam hari atau sebelum terbit fajar. Niat merupakan rukun dalam setiap ibadah termasuk puasa. Berikut adalah bacaan niat puasa sunnah Rajab yang dapat diamalkan:

Niat Puasa Rajab (Arab):

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati Rajaba lillahi ta'ala

Artinya:"Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan sunnah Rajab karena Allah Ta'ala."

Niat sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur atau paling lambat sebelum terbit fajar (waktu imsak). Untuk puasa sunnah, niat juga boleh dilakukan pada siang hari sebelum tergelincir matahari (sebelum waktu Dzuhur), asalkan belum makan atau minum setelah terbit fajar. Namun, lebih utama jika niat dilakukan sejak malam hari.

Dalam pelaksanaan puasa Rajab, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan. Pertama, puasa Rajab tidak harus dilakukan secara berurutan. Anda bisa berpuasa beberapa hari, kemudian berbuka beberapa hari, lalu berpuasa lagi sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Yang penting adalah masih dalam bulan Rajab. Kedua, sesuaikan dengan kemampuan fisik dan kondisi kesehatan. Jangan memaksakan diri jika sedang sakit atau dalam kondisi lemah.

Ketiga, berdasarkan pendapat para ulama, sebaiknya tidak berpuasa Rajab sebulan penuh untuk menghindari kesalahpahaman bahwa puasa Rajab adalah wajib. Cukup berpuasa beberapa hari pada waktu-waktu yang memiliki keutamaan. Keempat, jika ada keperluan mendesak atau kondisi darurat, puasa sunnah Rajab boleh dibatalkan tanpa ada kewajiban qadha atau kafarat.

Meskipun puasa sunnah, tetap perlu menjaga adab-adab berpuasa. Disunnahkan untuk makan sahur meskipun puasa sunnah, menjaga lisan dari perkataan buruk, menghindari perbuatan sia-sia, memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berbuka dengan yang manis seperti kurma atau air, dan berdoa ketika berbuka. Rasulullah SAW bersabda: "Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya." (HR. Tirmidzi).

Tanya Jawab (Q&A) Seputar Puasa Rajab

Q1: Apakah boleh puasa Rajab mulai di hari kedua jika tidak tahu sebelumnya?

Jawab: Ya, sangat boleh. Puasa Rajab adalah puasa sunnah yang fleksibel dan dapat dimulai kapan saja selama masih dalam bulan Rajab. Tidak ada larangan memulai di hari kedua, ketiga, atau hari-hari selanjutnya. Yang penting adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaan sesuai kemampuan. Jika baru mengetahui masuknya Rajab di hari kedua, segera mulai berpuasa dari hari berikutnya.

Q2: Apakah ada dosa jika tidak puasa di hari pertama Rajab?

Jawab: Tidak ada dosa sama sekali karena puasa Rajab bersifat sunnah, bukan wajib. Meninggalkan puasa sunnah tidak mengakibatkan dosa. Namun, melaksanakannya akan mendapat pahala. Jadi, jika terlewat di hari pertama, tidak perlu khawatir atau merasa bersalah, dan bisa memulai di hari-hari berikutnya dengan penuh semangat.

Q3: Berapa hari minimal puasa Rajab yang dianjurkan?

Jawab: Tidak ada ketentuan minimal secara spesifik dalam dalil syar'i. Namun, anjuran umum adalah berpuasa pada hari-hari yang memiliki keutamaan seperti 3 hari pertama Rajab (hari 1, 2, 3), hari Senin dan Kamis, atau Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15). Anda bisa memilih salah satu atau mengkombinasikan sesuai kemampuan. Bahkan jika hanya mampu 1-2 hari, itu sudah sangat baik dan akan mendapat pahala.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |