Aturan Baru Haji 2026, Update Kesehatan dan Vaksin yang Wajib Dipenuhi

Liputan6.com, Jakarta - Syarat Vaksinasi Haji 2026 Terbaru menjadi sorotan setelah Pemerintah Arab Saudi merilis standar kesehatan baru bagi seluruh jemaah. Regulasi ini diumumkan bersamaan dengan pembaruan pedoman medis yang wajib diikuti negara pengirim jemaah.

Aturan ini menegaskan bahwa kesiapan fisik, status kesehatan, dan vaksinasi lengkap menjadi pondasi utama penyelenggaraan haji 2026. Syarat Vaksinasi Haji 2026 Terbaru disebut akan diberlakukan tanpa pengecualian demi keamanan jemaah.

Informasi ini diperoleh melalui rilis resmi Kementerian Haji dan Umrah, serta Kantor Urusan Haji yang menguraikan kondisi medis hingga syarat vaksin yang harus dipenuhi. Pemeriksaan dan skrining kesehatan jemaah juga diperketat untuk memastikan keamanan sepanjang proses ibadah.

Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa beberapa kondisi kesehatan tidak memenuhi istitha'ah atau kemampuan berhaji secara fisik. Ini mencakup gagal organ vital, penyakit paru kronis, gangguan kejiwaan berat, hingga penyakit menular aktif.

Lansia dengan demensia, kehamilan risiko tinggi, pasien kanker dalam terapi intensif, dan penderita TBC aktif masuk kategori yang wajib konsultasi medis tambahan. Mereka diarahkan menjalani evaluasi fisik lebih ketat sebelum dinyatakan layak berangkat.

Laman Nusuk mengimbau agar jemaah dengan penyakit kronis berat berkordinasi langsung dengan tenaga kesehatan. Langkah ini dinilai penting karena menilai kesiapan tubuh menentukan keselamatan selama menjalankan ibadah.

Gus Irfan selaku Menteri Haji dan Umrah menekankan pentingnya menjaga kesehatan sejak jauh hari. Ia menegaskan bahwa standar istitha'ah akan kembali pada prinsip semula sesuai permintaan Pemerintah Arab Saudi.

Vaksin COVID-19 menjadi syarat utama dalam daftar vaksin wajib. Dosis harus lengkap dan diberikan minimal dua pekan sebelum keberangkatan.

Vaksin meningitis ACWY tetap menjadi aturan wajib bagi seluruh jemaah dunia. Vaksin ini berlaku hingga lima tahun dan diberikan sekurangnya sepuluh hari sebelum tiba di Arab Saudi.

Polio menjadi vaksin tambahan khusus bagi negara yang masuk kategori risiko menengah. Indonesia kemungkinan tetap diwajibkan sesuai aturan tahun sebelumnya.

Demam kuning hanya diwajibkan bagi negara endemik. Pemerintah Indonesia memastikan bahwa Indonesia tidak termasuk kategori itu.

Data SISKOHAT menunjukkan fluktuasi jumlah jemaah yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir. Lonjakan pada 2023 menunjukkan pentingnya evaluasi ulang standar kesehatan.

Angka tersebut menegaskan bahwa persiapan medis tidak bisa dianggap sepele. Pemeriksaan kesehatan menjadi garda terdepan memastikan perjalanan ibadah berlangsung aman.

Peningkatan standar vaksinasi dianggap sebagai upaya melindungi jemaah dari paparan penyakit selama di Tanah Suci. Upaya preventif ini diyakini menekan risiko darurat medis.

Upaya lain seperti pemantauan kesehatan harian dan edukasi juga terus diperkuat. Hal ini dilakukan agar jemaah memahami kondisi tubuhnya sebelum dan selama ibadah.

Arab Saudi mengumumkan sejumlah regulasi wajib dalam Konferensi Haji ke-5. Aturan ini mencakup proses kontrak layanan, visa, akomodasi, hingga batas waktu unggah data jemaah.

Kontrak tenda harus selesai sebelum 4 Januari 2026. Keterlambatan dianggap sebagai pelanggaran administrasi yang berpotensi menghambat layanan.

Akomodasi Makkah–Madinah diwajibkan rampung sebelum 1 Februari 2026. Negara pengirim harus memastikan tidak ada penundaan proses.

Visa haji ditetapkan selesai maksimal 20 Maret 2026. Tidak ada perpanjangan waktu demi menghindari jemaah ilegal.

Semua negara diminta menggencarkan kampanye edukasi jemaah mengenai regulasi baru. Transparansi informasi dinilai penting agar tidak terjadi pelanggaran saat pelaksanaan haji.

Sertifikat istitha'ah kesehatan menjadi syarat wajib penerbitan visa. Dokumen ini ditandatangani pejabat kantor haji dan tim medis sebelum diverifikasi platform Masar.

Pembayaran hewan kurban hanya melalui Proyek Saudi Hady & Adahi. Transaksi di luar jalur resmi dianggap pelanggaran.

Kartu Nusuk menjadi kartu identitas resmi jemaah untuk akses ke Masjidil Haram. Tanpa kartu ini, jemaah tidak diizinkan memasuki area suci.

Data administrasi dan medis harus diunggah sebelum 10 November 2025. Seluruh berkas wajib lengkap sebelum 21 Desember 2025.

Maskapai penerbangan dan slot keberangkatan wajib dikonfirmasi sebelum 4 Januari 2026. Negara yang terlambat diminta segera menyelesaikan prosesnya.

Arab Saudi menekankan bahwa kelancaran haji bergantung pada kesiapan negara pengirim. Koordinasi awal menjadi kunci menghindari penumpukan layanan di Tanah Suci.

Jemaah Indonesia dijadwalkan mulai terbang pada 22 April 2026. Puncak haji diperkirakan berlangsung akhir Mei.

Pemerintah mengimbau jemaah memperbanyak doa perlindungan selama masa persiapan. Doa menjadi bagian penting menjaga ketenangan sebelum keberangkatan.

Berikut salah satu doa perlindungan kesehatan yang dianjurkan:

اَللّٰهُمَّ احْفَظْنَا فِي سَفَرِنَا وَارْزُقْنَا الصِّحَّةَ وَالْعَافِيَةَ

Allahumma ihfazhnā fī safarinā warzuqnā ash-shihhata wal ‘āfiyah.

Artinya: “Ya Allah, lindungilah perjalanan kami dan karuniakan kesehatan serta keselamatan.”

Doa ini dibaca sebagai permohonan agar jemaah diberi kekuatan selama melaksanakan ibadah. Persiapan spiritual dan fisik dianggap saling melengkapi.

Dengan banyaknya regulasi dan aturan terbaru, Syarat Vaksinasi Haji 2026 Terbaru menjadi komponen penting persiapan keberangkatan. Semua jemaah diharapkan mematuhinya demi kelancaran ibadah.

1. Apakah vaksin COVID-19 masih wajib untuk haji 2026?Ya, vaksin COVID-19 tetap diwajibkan sesuai ketentuan Pemerintah Saudi.

2. Polio apakah wajib untuk semua jemaah?Wajib bagi negara berisiko, dan Indonesia kemungkinan masih masuk kategori itu.

3. Apakah sertifikat kesehatan wajib untuk pengajuan visa?Ya, sertifikat istitha’ah kesehatan kini menjadi syarat mutlak.

4. Apa platform resmi unggah data jemaah?Semua dilakukan melalui platform Nusuk Masar.

5. Kapan jadwal terbang jemaah Indonesia?Keberangkatan dijadwalkan mulai 22 April 2026.