BI Pastikan Uang Rupiah Edisi 80 Tahun Kemerdekaan RI Hoaks

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai penerbitan uang Rupiah edisi khusus memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI) baru-baru ini viral di media sosial.

Namun, Bank Indonesia (BI) dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan melakukan verifikasi terhadap setiap informasi yang diterima.

"Saya infokan saja bahwa itu hoaks dan sudah diinformasikan melalui media sosial BI," kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Hari Widodo dilansir dari Antara, Senin (23/6/2025).

BI menegaskan bahwa tidak ada uang Rupiah edisi khusus yang diterbitkan untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Uang Rupiah Peringatan Kemerdekaan (UPK) terakhir yang diterbitkan oleh BI adalah pada tahun 2020, yaitu edisi 75 tahun kemerdekaan RI dengan denominasi Rp75.000.

"Masyarakat diharapkan tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya," tambah Hari.

Sebelumnya, video yang beredar luas di media sosial menampilkan uang kertas dengan narasi Rupiah edisi 80 Tahun Kemerdekaan RI.

Uang tersebut memiliki warna dasar abu-abu, dengan tulisan pada satu sisi "80 Tahun Merdeka: Bersatu, Berdaulat, dan Berprestasi berazaskan Pancasila. MERDEKA!!!".

Dengan latar belakang bergambar Bendera Merah-Putih dan pesawat berwarna hijau, Presiden Pertama RI Soekarno berpakaian jas safari putih dan peci hitam sedang mengacungkan jari ke atas. Di sebelah gambar Soekarno, terdapat gambar perempuan yang mengenakan kebaya merah.

Sedangkan pada satu sisi lainnya, terdapat gambar peta Indonesia dengan lambang garuda dan dilengkapi tulisan "Republik Indonesia". Uang tersebut hanya bertuliskan angka “80” dan tidak terdapat tulisan “rupiah”, “Bank Indonesia”, maupun tanda tangan Gubernur BI dan Menteri Keuangan.

Sejarah Rupiah: Dari ORI hingga Rupiah Modern

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia membutuhkan mata uang sendiri sebagai simbol kedaulatan ekonomi. Pada 30 Oktober 1946, Oeang Republik Indonesia (ORI) diluncurkan sebagai mata uang nasional pertama. ORI, dengan berbagai seri dan nilai, menjadi bukti perjuangan Indonesia untuk mencapai kedaulatan ekonomi.

Namun, di tengah keterbatasan dan agresi Belanda, Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA) juga beredar di berbagai daerah, menunjukkan kompleksitas situasi saat itu. Meskipun 2 November 1949 sering disebut sebagai tanggal peresmian Rupiah, penggunaan Rupiah sebenarnya sudah mulai beredar sebelumnya, seperti Rupiah Provinsi Sumatera (URIPS).

Secara resmi, Rupiah ditetapkan sebagai mata uang negara pada 17 Agustus 1950, seiring berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Momen ini menandai babak baru dalam sejarah keuangan Indonesia. Kompleksitas situasi politik dan ekonomi saat itu juga melahirkan variasi ORI di berbagai daerah, seperti Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA).

Bank Indonesia dan Pengelolaan Rupiah

Setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat pada 17 Agustus 1950, Rupiah resmi ditetapkan sebagai satu-satunya mata uang negara kesatuan. Proses transisi dari ORI ke Rupiah menandai babak baru dalam sejarah moneter Indonesia. Langkah penting lainnya adalah nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia (BI) pada 1 Juli 1953.

BI, sebagai bank sentral, memegang tanggung jawab penuh atas penerbitan dan pengedaran Rupiah. Sejak saat itu, BI mulai menerbitkan uang Rupiah kertas dengan desain yang menampilkan pahlawan nasional, budaya, dan kekayaan alam Indonesia, menjadikan Rupiah lebih dari sekadar alat tukar, melainkan juga simbol identitas dan kebanggaan nasional.

Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 secara resmi menetapkan BI sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan Rupiah, menandai tonggak penting dalam upaya konsolidasi moneter. Meskipun tanggal 2 November 1949 sering disebut sebagai tanggal peresmian Rupiah, proses menuju Rupiah sebagai mata uang tunggal dan stabil merupakan proses bertahap yang penuh tantangan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |