BMKG: Musim Kemarau, Tetap Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

1 month ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, hujan masih akan turun di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan, walaupun saat ini musim kemarau.

BMKG mencatat, pada beberapa hari terakhir hujan intensitas lebat hingga ekstrem terjadi di sejumlah wilayah, antara lain di Amahai (74,2 mm/hari), Bogor (129 mm/hari), Jambi (122,7 mm/hari), Riau (122,3 mm/hari), Papua Barat (121,0 mm/hari), dan Kepulauan Riau (99,6 mm/hari).

"Peningkatan curah hujan ini terpantau secara signifikan di sebagian besar wilayah Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua, yang mencerminkan adanya dinamika atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan dan aktivitas konvektif di wilayah tersebut," demikian pernyataan BMKG mengenai prospek cuaca mingguan periode 8 – 14 Agustus 2025, yang dikutip pada Sabtu (9/8/2025).

BMKG menyampaikan, dinamika atmosfer yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berskala regional hingga global, termasuk aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) secara spasial, gelombang tropis seperti Gelombang Kelvin, Mixed Rossby-Gravity dan Low-Frequency.

Selain itu, keberadaan sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Indonesia turut memperkuat proses konveksi dan mendukung pertumbuhan awan hujan secara signifikan. Kombinasi dari berbagai dinamika atmosfer ini berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam beberapa hari terakhir.

"Meskipun musim kemarau masih berlangsung, masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang," tulis BMKG.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pastikan untuk selalu memantau informasi cuaca dari BMKG, menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari risiko bencana, serta menyiapkan langkah-langkah preventif guna menghadapi perubahan cuaca yang signifikan dan tiba-tiba.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

BMKG menginformasikan, analisis terkini terhadap kondisi atmosfer mengindikasikan bahwa dalam sepekan ke depan, beberapa tempat di wilayah Indonesia berpotensi mengalami peningkatan aktivitas pembentukan awan hujan.

Situasi ini merupakan pengaruh dari kombinasi berbagai faktor skala global hingga lokal, yang menyebabkan kondisi atmosfer cukup labil untuk membentuk awan konvektif dan menghasilkan hujan dengan berbagai intensitas.

Kondisi iklim global terkini menunjukkan bahwa indeks Dipole Mode dengan nilai -0.6, turut berkontribusi terhadap peningkatan suplai uap air di wilayah Samudra Hindia bagian barat Sumatra. Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) secara spasial diprakirakan akan aktif dalam sepekan ke depan dan berpengaruh terhadap peningkatan potensi pembentukan awan hujan, khususnya di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Fenomena atmosfer lainnya yang turut mendukung aktivitas konvektif adalah kombinasi gelombang tropis, yaitu Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Rossby, yang terpantau aktif di wilayah Samudra Hindia barat Aceh pada periode yang sama. Aktivitas gelombang ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di kawasan tersebut.

Selain itu, sirkulasi siklonik teridentifikasi di Samudra Hindia barat Bengkulu dan di wilayah pesisir barat Kalimantan Barat, yang membentuk area perlambatan angin (zona konvergensi) memanjang dari Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Natuna, hingga Kalimantan Barat bagian barat. Zona konvergensi ini mendukung terbentuknya awan-awan hujan di wilayah yang dilaluinya.

Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang sedang berlangsung, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan responsif terhadap potensi kejadian cuaca signifikan.

Suhu udara yang relatif kering dan hangat saat ini berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan, sehingga masih perlu menjadi perhatian.

Di sisi lain, terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah, khususnya Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Pegunungan, yang disertai kemungkinan angin kencang serta gelombang laut tinggi.

Seluruh potensi tersebut perlu diantisipasi secara cermat selama sepekan ke depan guna meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 8 – 10 Agustus 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan NTT.

Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat) : Maluku Utara dan Maluku.

Angin Kencang : Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, Maluku dan Papua Selatan.

Periode 11 – 14 Agustus 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung.

Kemudian, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Tengah dan Papua.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat) : Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Maluku, Papua Barat, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.

Angin Kencang : Sulawesi Selatan, Sulawesi, NTT, NTB dan Papua Selatan.

Imbauan BMKG

Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
  • Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau.
  • Waspada akan dampak kebakaran hutan dan lahan terhadap kesehatan, gunakan masker bilamana diperlukan, hindari area terbuka dan dekat dengan titik api
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |