Dear Jemaah Haji 2025.. Perbanyak Sholawat saat Berada Madinah, Ini Keutamaannya Kata UAS

16 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kota Madinah selalu menjadi tempat istimewa bagi umat Islam. Bukan hanya karena menjadi tempat dimakamkannya Nabi Muhammad SAW, nuansa spiritual Madinah begitu kental dan damai.

Para jemaah haji maupun umrah yang singgah di kota ini sering merasakan ketenangan jiwa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Karena itulah, banyak yang memanfaatkan waktu di Madinah untuk memperbanyak ibadah dan doa.

Pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS), memberikan pesan penting kepada umat Islam yang sedang berada di Madinah. Menurutnya, ada amalan sederhana namun sangat besar keutamaannya yang seharusnya diperbanyak di kota suci ini.

Salah satu yang paling utama, kata UAS, adalah memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad. Bacaan yang disarankannya adalah Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Merangkum YT Oma Kreatif Jumat (2/5/2025), UAS menjelaskan, membaca sholawat di Madinah memiliki keistimewaan tersendiri karena dilakukan di kota tempat Nabi Muhammad dimakamkan. Selain itu, membaca sholawat menjadi bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah.

Simak Video Pilihan Ini:

Biadab, Guru dan Tukang Kebun Cabuli Siswi di Pemalang

keberkahan dari Madinah

Ia menyampaikan bahwa Madinah bukanlah kota biasa. Tanahnya, udaranya, hingga penduduknya memiliki keberkahan yang luar biasa. Maka doa pun sebaiknya dipanjatkan agar mendapatkan kebaikan dari kota ini.

Doa yang disarankannya adalah, Allahumma inni as-aluka khairan ahliha wa khairan ma fiha,” yang artinya, “Ya Allah, aku mohon kebaikan penduduk Madinah dan apa yang ada di dalamnya.”

Tak hanya meminta kebaikan, UAS juga menganjurkan agar berdoa untuk dijauhkan dari keburukan kota tersebut. Bacaan doanya, “Wa a’udzu bika min syarriha wa syarri ahliha wa syarri ma fiha.”

Ia menjelaskan bahwa doa-doa tersebut tidak harus diucapkan dalam bahasa Arab. Umat Islam yang tidak fasih berbahasa Arab diperbolehkan membaca doa dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah masing-masing.

Contoh doa yang disarankannya dalam bahasa Indonesia cukup sederhana, seperti “Ya Allah, jangan sampai selopku hilang. Jangan sampai kecopetan. Jangan sampai sakit. Jangan sampai dompet hilang.”

Menurut UAS, doa di luar sholat tidak harus dalam bahasa Arab. Berbeda dengan doa dalam sholat yang memang diwajibkan memakai bahasa Arab, doa harian lainnya lebih fleksibel.

Ia menekankan pentingnya kekhusyukan dan keikhlasan dalam berdoa, tak peduli dalam bahasa apa pun. Yang penting adalah niat dan pengharapan yang tulus kepada Allah.

Manfaatkan Waktu saat di Madinah

Dalam ceramahnya, UAS juga mengingatkan agar setiap umat Islam memanfaatkan waktu di Madinah untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan Rasul-Nya. Jangan sampai waktu yang berharga itu terbuang sia-sia.

Suasana Madinah yang damai dan menyejukkan sangat mendukung untuk melakukan ibadah secara maksimal. Maka memperbanyak zikir dan sholawat sangat dianjurkan.

UAS juga menyampaikan bahwa doa yang tulus dari hati akan lebih mudah dikabulkan. Terutama di kota yang disebut sebagai tanah haram kedua setelah Makkah.

Tidak hanya itu, ia juga menyarankan untuk memperbanyak istighfar dan bersedekah selama berada di Madinah. Kedua amalan ini akan semakin membuka pintu keberkahan.

Bagi jemaah yang belum terbiasa berdoa panjang, cukup mengucapkan kalimat singkat dengan penuh pengharapan. Kalimat seperti “Ya Allah mudahkan urusanku” sudah termasuk doa yang besar nilainya.

Sebagai kota yang diberkahi, Madinah memberi kesempatan bagi setiap Muslim untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Karena itu, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada.

Terakhir, UAS menegaskan bahwa perjalanan ke Madinah bukan sekadar wisata religi, melainkan momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meneladani Rasulullah secara nyata dalam kehidupan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |