Liputan6.com, Jakarta - Pada era modern ini, kehidupan anak muda sering kali dipenuhi dengan aktivitas yang sangat dinamis. Dari mulai pendidikan, pekerjaan, hingga berbagai kegiatan sosial hingga hiburan.
Namun, tak jarang kebiasaan-kebiasaan tertentu terbentuk dan menjadi rutinitas yang sulit untuk dihindari. Beberapa kebiasaan ini, meskipun mungkin dianggap sepele oleh banyak orang, sejatinya dapat merusak kualitas iman seorang Muslim, terutama bagi anak muda.
Sebagai umat Islam, kita tentunya menginginkan hidup yang penuh dengan kebaikan dan berkah. Namun, dalam banyak hal, kita sering kali melupakan atau bahkan mengabaikan ajaran-ajaran Rasulullah SAW yang telah disampaikan dengan tegas dalam Al-Qur’an maupun Hadis.
Di antara banyak ajaran Nabi Muhammad SAW, terdapat beberapa kebiasaan yang beliau larang, terutama yang dapat mengganggu ibadah, salah satunya adalah kebiasaan nongkrong dan begadang yang sangat sering dijumpai pada kehidupan anak muda masa kini.
Meskipun hal ini tampak lumrah dan bahkan sering dilakukan, ternyata Rasulullah SAW membenci orang yang suka nongkrong dan begadang tanpa tujuan jelas. Mengapa demikian? Berikut ulasannya mengutip dari situs Cahaya Islam, Jumat (2/5/2025).
Saksikan Video Pilihan ini:
Memacu Adrenalin di Rimba Ujung Barat Banyumas (Motor Adventure)
Rasulullah Membenci Tidur sebelum Isya dan Nongkrong Setelahnya
Dalam hadis riwayat Bukhari 568:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ، قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ، عَنْ أَبِي الْمِنْهَالِ، عَنْ أَبِي بَرْزَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Makna dari hadis di atas bahwa sungguh Rasulullah membenci tidur sebelum waktu isya dan berbicara setelahnya. Hal ini menurut para alim ulama sebagai landasan atas tidak disukainya trend nongkrong yang banyak terjadi sekarang. Tentu hal ini dituturkan bukan tanpa alasan sama sekali.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan tidak bagusnya acara nongkrong ini. Alasan pertama adalah karena kegiatan nongkrong larut malam ini ditengarai kebanyakan tidak memberikan faidah apapun. Kebanyakan orang yang nongkrong dan begadang larut malam hanya ngobrol-ngobrol tidak jelas arah.
Bahkan lebih buruk lagi bila tempat nongkrong tersebut menyajikan khamr dan minuman atau makanan yang haram dan dilarang oleh Allah. Tentu hal itu malah akan menambah dosa.
Begadang Tanpa Keperluan, Penyebab Lalai dalam Ibadah
Alasan kedua adalah karena kegiatan nongkrong sampai larut malam biasanya akan membuat orang yang melakukannya lalai dalam melakukan sholat tahajud maupun sholat subuh yang merupakan shalat wajib. Kasus ini sering sekali terjadi, karena asyik nongkrong sampai jam 3 pagi, biasanya ketika pulang ke rumah akan langsung tidur dan enggan melakukan sholat tahajud maupun menunggu waktu subuh tiba. Lalu apa bedanya kita dengan orang-orang kafir bila sholat saja kita sangat lalai?
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ، قَالَ أَنْبَأَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Artinya: Sesungguhnya perjanjian diantara kami dan mereka (kaum kafir) adalah shalat. Siapapun yang meninggalkan sholat maka sungguh dia telah kafir. (HR. Nasa’i 463)
Kebencian Rasulullah tentang perilaku begadang maupun pada tren yang sekarang disebut sebagai nongkrong itu tidak berlaku secara mutlak. Ada pengecualian yang ada didalamnya.
Para ulama menuturkan bahwa kegiatan begadang atau nongkrong tersebut boleh saja dilakukan selama memang ada hajat atau keperluan yang harus dilakukan. Misalnya begadang untuk mengerjakan tugas atau urusan pekerjaan. Maka itu diperbolehkan. Semoga bermanfaat!