Liputan6.com, Jakarta - Keinginan untuk menunaikan ibadah haji menjadi dambaan hampir setiap Muslim. Rasa itu makin membuncah lantaran kini jutaan umat Islam sedunia sedang menuju Tanah Suci, Makkah dan Madinah, untuk menunaikan ibadah haji 2025.
Namun, tidak sedikit yang merasa bingung bagaimana cara memulainya, terutama dari segi biaya dan langkah-langkah persiapannya.
Banyak orang hanya sebatas mengucapkan niat, tapi belum sampai kepada tahapan konkret dalam mewujudkan perjalanan ke tanah suci. Padahal, dalam Islam, usaha dan ikhtiar menjadi bagian penting dalam mewujudkan setiap harapan.
Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) menegaskan bahwa haji bukan hanya tentang niat, melainkan usaha nyata yang dibarengi dengan ketakwaan. Menurutnya, haji bisa datang lebih cepat jika seseorang benar-benar bersungguh-sungguh.
UAH mengungkapkan bahwa salah satu cara dahsyat untuk mempercepat datangnya kesempatan berhaji adalah dengan mengamalkan Al-Qur’an surah Al-Ma’idah ayat 35. Ayat tersebut menjadi kunci utama untuk meningkatkan ketakwaan.
Dikutip Sabtu (03/05/2025), dari tayangan video di kanal YT Abu Awan, UAH menjelaskan dalam surah Al-Ma’idah ayat 35, Allah menyeru orang-orang yang beriman untuk bertakwa, mencari jalan mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihad di jalan-Nya agar mendapatkan keberuntungan. Ketiga poin ini menjadi dasar untuk memulai langkah menuju haji.
Pilihan Ini:
Momen Haru Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kening Paus Fransiskus dan Dibalas Cium Tangan
Menabung Jadikan Salah Satu Ikhtiar
Menurut UAH, ketakwaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti meningkatkan kualitas ibadah. Takwa bukan hanya diucapkan, tapi juga diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
Ia menyarankan agar umat Islam yang berniat haji mulai dengan cara menabung. Tabungan tersebut harus diniatkan semata-mata untuk ibadah, bukan karena gengsi atau pamer.
Menabung untuk haji, lanjutnya, bisa dimulai dari jumlah kecil yang disisihkan secara konsisten. Allah akan membantu dengan cara-Nya jika niat seseorang benar-benar tulus.
Selain menabung, UAH juga menganjurkan umat Islam memperbanyak amal sholeh. Amal-amal tersebut termasuk bangun malam untuk sholat tahajud, berpuasa sunnah, hingga menghadiri majelis taklim.
Setiap amal yang dilakukan hendaknya diniatkan agar menjadi jalan dimudahkan dalam berhaji. Niat yang jelas akan membawa arah usaha yang fokus dan penuh kesungguhan.
Menurutnya, Allah tidak akan memberikan kesempatan kepada orang yang tidak berusaha. Maka dari itu, jika ingin diberikan rezeki haji, seseorang harus memperlihatkan kesungguhan dalam tindakannya.
Amal yang dilakukan juga sebaiknya dilakukan secara rutin dan tidak hanya sesekali. Ketekunan adalah bagian dari ikhtiar yang menunjukkan keseriusan dalam beribadah.
Sandarkan Kepada Allah SWT
Selain itu, menghindari maksiat dan memperbaiki akhlak juga menjadi bagian dari proses bertakwa. Hati yang bersih dan taat akan lebih mudah menerima pertolongan Allah.
UAH juga menekankan pentingnya bersedekah, meskipun dalam jumlah kecil. Sedekah akan membuka pintu rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Ia mengingatkan bahwa berhaji bukan soal kaya atau miskin, tapi soal kesungguhan dan kesiapan. Banyak yang secara ekonomi terbatas, namun diberi jalan ke tanah suci karena amal sholehnya.
Dengan cara-cara tersebut, haji bukan lagi sekadar mimpi yang jauh. Siapa pun yang bersungguh-sungguh akan merasakan pertolongan Allah secara nyata.
Langkah-langkah yang ditunjukkan oleh UAH bisa menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin mulai mempersiapkan diri untuk berangkat ke tanah suci. Usaha kecil sekalipun, jika dilakukan karena Allah, akan dibalas dengan besar.
Sebagai penutup, UAH menegaskan bahwa haji bukan tentang “nanti” tapi tentang “siap sekarang.” Maka dari itu, jika benar-benar ingin berangkat, segera mulai dari hari ini.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul