Doa Agar Musuh Takut Melihat Kita Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya

1 month ago 27

Liputan6.com, Jakarta - Memanjatkan doa agar musuh takut melihat kita adalah salah satu bentuk ikhtiar spiritual untuk mendapatkan perlindungan dan ketenangan hati. Doa bukan hanya sekadar permohonan, melainkan juga bentuk pengakuan akan kelemahan diri di hadapan kekuasaan Allah SWT. 

Melansir dari jurnal Al-Fanar, Al-Qur’an sebagai kitab suci universal menekankan pentingnya saling menjaga tindakan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan, konflik, disintegrasi sosial serta menyakiti pihak lain, baik dalam bentuk ucapan, sikap, dan perbuatan.

Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan untuk menghindari konflik dan mencari kedamaian, namun juga memberikan panduan spiritual ketika dihadapkan pada ancaman. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Minggu (28/9/2025).

Bacaan Doa Agar Musuh Takut Melihat Kita: Arab, Latin, dan Artinya

Dalam menghadapi musuh atau orang yang berniat jahat, salah satu doa yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar adalah "Hasbunallah wa ni'mal wakiil".

Doa ini merupakan bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT sebagai Penolong dan Pelindung terbaik. Kalimat ini tidak hanya memberikan ketenangan hati, tetapi juga menjadi benteng spiritual yang kuat bagi seorang Muslim agar musuh takut melihat kita.

"حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ"

Arab-latin: Hasbunallah wa ni'mal wakiil.

Artinya: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Doa ini memiliki sejarah yang kuat dalam Islam, pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS ketika dilemparkan ke dalam api, dan juga oleh Nabi Muhammad SAW ketika dihadapkan pada ancaman pasukan musuh. Dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 173, disebutkan bahwa ketika orang-orang berkata kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya:

"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", perkataan itu justru menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Doa ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak 119 kali dalam sehari untuk menghadapi orang-orang yang tidak suka atau memusuhi. Apabila situasi musuh lebih genting, jumlah bacaan dapat ditingkatkan menjadi 450 kali.

Pengamalan doa ini secara rutin dapat menjadi benteng diri yang ampuh dan menumbuhkan rasa takut pada musuh yang melihat kita, karena keyakinan bahwa Allah SWT adalah pelindung sejati.

Memohon Perlindungan Hanya Kepada Allah Ta'ala

Dalam ajaran Islam, memohon perlindungan adalah tindakan yang harus ditujukan semata-mata kepada Allah SWT. Manusia sebagai makhluk yang lemah senantiasa membutuhkan pertolongan dan perlindungan dari Sang Pencipta dalam menghadapi berbagai kesulitan dan ancaman.

Keyakinan ini ditegaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an yang mengajarkan pentingnya berserah diri dan berdoa hanya kepada-Nya, termasuk untuk doa agar musuh takut melihat kita.

Ayat ini, yang termaktub dalam Surah Al-Mukmin ayat 60, secara jelas memerintahkan umat manusia untuk berdoa kepada Allah, dengan janji bahwa doa tersebut akan dikabulkan. 

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 56, Allah SWT menekankan bahwa tidak ada entitas lain selain Dia yang memiliki kuasa untuk menghilangkan bahaya atau mengalihkannya.

Ayat ini mengingatkan umat Muslim untuk tidak menyekutukan Allah dengan memohon pertolongan kepada selain-Nya, seperti berhala, malaikat, atau jin, karena mereka tidak memiliki kemampuan tersebut. Kekuasaan Allah adalah mutlak dan hanya Dia yang dapat memberikan perlindungan sejati.

Doa Nabi Luth untuk Perlindungan

Nabi Luth AS adalah salah satu nabi yang diutus untuk kaum yang berbuat kerusakan dan kezaliman. Ketika kaumnya menolak seruannya dan bahkan mengancamnya, Nabi Luth memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Doa beliau diabadikan dalam Al-Qur'an dan dapat menjadi inspirasi bagi umat Muslim yang menghadapi musuh atau orang-orang yang berbuat kerusakan, sebagai bentuk doa agar musuh takut melihat kita.

"رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ"

Artinya: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu."

Doa ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 30. Dalam konteks kisah Nabi Luth, beliau telah berputus asa terhadap kaumnya yang terus-menerus melakukan perbuatan keji dan menolak kebenaran.

Kaum Sodom, yang dikenal dengan perilaku homoseksual dan kemungkaran lainnya, bahkan mengancam dan mengusir Nabi Luth. Melihat keangkuhan dan penolakan mereka, Nabi Luth memohon kepada Allah untuk menolongnya dengan menimpakan azab kepada kaum yang berbuat kerusakan tersebut.

Dalam buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, disebutkan bahwa doa Nabi Luth dalam Al Qur'an surat Al Ankabut ayat 30, dapat dipraktikkan umat Muslim untuk memohon pertolongan Allah. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Luth dengan mengirimkan azab berupa gempa bumi disertai hujan batu yang membinasakan kaum Sodom.

Kisah ini mengajarkan bahwa ketika dihadapkan pada kezaliman dan kerusakan yang tidak dapat dihentikan dengan cara lain, seorang Muslim dapat memohon pertolongan Allah dengan doa Nabi Luth ini. Doa ini bukan hanya permohonan untuk menghancurkan musuh, tetapi lebih kepada memohon keadilan ilahi atas perbuatan zalim yang telah melampaui batas.

Doa Nabi Musa untuk Keselamatan

Nabi Musa AS juga menghadapi ancaman besar dari penguasa zalim, yaitu Firaun. Ketika Nabi Musa keluar dari kota Firaun dengan diliputi rasa takut akan pengejaran, beliau memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk memohon keselamatan.

Doa ini menjadi teladan bagi umat Muslim yang berada dalam situasi terancam atau menghadapi orang-orang zalim, dan dapat diamalkan sebagai doa agar musuh takut melihat kita.

"رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ"

Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim."

Doa ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Qasas ayat 21. Pada masa itu, Nabi Musa AS merasa khawatir akan ditangkap dan dicelakai oleh Firaun dan para pengikutnya setelah insiden yang tidak disengaja. Dengan penuh ketakutan dan kewaspadaan, beliau memohon kepada Allah agar diselamatkan dari orang-orang yang zalim tersebut.

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Musa dan menunjukkannya jalan menuju tempat yang aman, yaitu Madyan. Doa ini mengajarkan pentingnya tawakal dan memohon perlindungan kepada Allah ketika berada dalam bahaya. Ini adalah doa yang dapat diamalkan oleh umat Muslim untuk memohon keselamatan dari segala bentuk kezaliman dan ancaman dari orang-orang yang berniat jahat.

Surat Pendek sebagai Benteng Diri: Al-Ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq

Selain doa-doa khusus, membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur'an juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk memohon perlindungan dari kejahatan dan kezaliman, termasuk agar musuh takut melihat kita.

Tiga surat yang dikenal sebagai mu'awwidzat atau surat-surat perlindungan adalah Al-Ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq.

Surat Al-Ikhlas menegaskan keesaan Allah SWT, sementara Al-Falaq dan An-Nas berisi permohonan perlindungan dari berbagai kejahatan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, termasuk dari sihir, hasutan setan, dan kejahatan manusia. Ketiga surat ini sering dibaca sebagai bagian dari dzikir pagi dan sore, serta setelah sholat fardhu.

Hadits dari 'Uqbah bin 'Amir, yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Abu Daud, menunjukkan anjuran Nabi Muhammad SAW untuk membaca mu'awwidzat setelah setiap sholat. Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan membaca ketiga surat ini tiga kali pada pagi dan sore hari, serta sebelum tidur, sebagai perlindungan dari segala marabahaya.

Dengan mengamalkan surat-surat ini secara rutin, seorang Muslim dapat membentengi diri secara spiritual dan memohon agar Allah SWT menjauhkan segala bentuk kejahatan, termasuk membuat musuh merasa gentar.

Esensi Doa dalam Menghadapi Kebencian

Doa adalah salah satu senjata paling ampuh yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman. Esensi doa bukan hanya tentang meminta, tetapi juga tentang kedekatan diri seorang hamba kepada Allah, pengakuan akan kelemahan, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak-Nya.

Dalam menghadapi kebencian atau permusuhan, doa menjadi sarana untuk menguatkan hati dan mencari solusi terbaik dari Allah, serta sebagai doa agar musuh takut melihat kita.

Mengutip buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan karya Ali Akbar bin Aqil, doa adalah permohonan seorang hamba kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa orang-orang yang berdoa kepada-Nya.

Bahkan, dalam Islam, ketika ada orang yang membenci, umat Muslim justru dianjurkan untuk mendoakan mereka dengan kebaikan. Hal ini karena selalu ada kemungkinan bahwa mereka akan berubah menjadi lebih baik dan mendapatkan hidayah.

May Ashali dalam buku Agar Disayang Allah menjelaskan, para pembenci adalah salah satu risalah terkabulnya segala doa. Pada momen tersebut, tidak ada batas antara doa orang terzalimi dan Allah. Bisa dikatakan, peluang dikabulkannya doa orang terzalimi menjadi lebih besar. Salah satu doa yang dapat dipanjatkan ketika ada orang yang membenci kita, terutama setelah sholat malam, adalah:

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ حَالِ أَهْلِ ٱلنَّارِ ٱللَّهُمَّ لَا عَيْشَ إِلَّا عَيْشُ ٱلْآخِرَةِ

Alhamdulillahi ala kulli halin rabbi audzu bika min hali ahlin nari allahumma la aisya illa asiyul akhirati.

Artinya: "Segala puji bagi Allah atas segala hal. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari keadaan penghuni neraka. Ya Allah, tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat.”

Selain itu, beberapa ayat Al-Qur'an juga dapat dibaca setelah sholat lima waktu untuk menenangkan hati saat dibenci orang. Di antaranya adalah bagian awal Surat Yusuf yang mengisahkan mimpi Nabi Yusuf, serta doa dalam Surat Ali Imran dan Surat Al-A'raf yang memohon ampunan, keteguhan pendirian, dan pertolongan dari kaum yang zalim.

Doa-doa ini, seperti "Rabbana la taj'alna fitnatan lil qoumidh-dholimin" (Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim) dari Surat Yunus ayat 85, dan "Rabbana afrigh 'alaina ṣabran wa thabbit aqdāmanā wānṣurnā 'ala al-qawmi al-kāfirīn" (Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir) dari Surat Al-Baqarah ayat 250, memberikan kekuatan spiritual dan ketenangan dalam menghadapi situasi sulit.

FAQ

1. Apakah Islam membolehkan berdoa agar musuh takut melihat kita?

Ya, Islam membolehkan berdoa untuk memohon perlindungan dari musuh, asalkan tujuannya menjaga diri dari kezaliman, bukan untuk berbuat zalim.

2. Apa doa utama yang dianjurkan dalam menghadapi musuh?

Doa “Hasbunallah wa ni'mal wakiil” adalah doa utama yang dianjurkan, sebagai bentuk tawakal dan penyerahan diri kepada Allah SWT.

3. Apakah doa ini pernah diamalkan oleh para nabi?

Ya, doa ini pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS saat dilemparkan ke api, dan juga oleh Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi ancaman musuh.

4. Berapa kali doa ini sebaiknya dibaca?

Disarankan dibaca 119 kali sehari. Dalam situasi lebih genting, bisa diperbanyak hingga 450 kali.

5. Apakah ada doa lain selain “Hasbunallah wa ni'mal wakiil”?

Ada, misalnya doa Nabi Luth dalam Al-Ankabut ayat 30 dan doa Nabi Musa dalam Al-Qasas ayat 21, yang memohon pertolongan serta keselamatan dari kaum zalim.

6. Selain doa, amalan apa yang bisa menjadi benteng diri?

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas secara rutin, terutama setelah sholat, pagi, sore, dan sebelum tidur.

7. Apa esensi doa dalam menghadapi kebencian atau permusuhan?

Esensinya adalah mendekatkan diri kepada Allah, memohon perlindungan, serta menjaga hati agar tetap tenang tanpa membalas keburukan dengan kezaliman.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |