Doa Berhenti PMO, Jalan Islami Menghindari Kebiasaan Buruk

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena doa berhenti PMO kini menjadi salah satu topik yang banyak dicari, khususnya oleh kalangan muda yang ingin lepas dari kebiasaan buruk Pornography, Masturbation, dan Orgasm (PMO). Dalam Islam, usaha ini bukan hanya sekadar tekad, tetapi juga harus disertai dengan doa, istighfar, dan tindakan nyata.

Mengamalkan doa berhenti PMO diyakini bisa menjadi penguat hati dalam melawan godaan hawa nafsu. Islam sendiri menekankan pentingnya menjaga pandangan, memperbanyak ibadah, hingga memperkuat keimanan untuk terhindar dari dosa yang merusak hati dan pikiran.

Upaya meninggalkan PMO bukanlah hal yang mudah, terutama di era digital yang penuh akses terbuka terhadap konten negatif. Karena itu, doa dan kedekatan kepada Allah SWT menjadi kunci utama dalam perjuangan spiritual ini.

Beberapa doa telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para ulama, yang dapat dibaca oleh umat Islam agar dijauhkan dari bisikan setan serta dilindungi dari perbuatan yang merusak jiwa. Doa ini dapat dibaca kapan saja, terutama setelah sholat dan di waktu-waktu mustajab.

Langkah pertama untuk menjauhkan diri dari PMO adalah memperkuat iman dan taqwa. Ibadah wajib seperti sholat lima waktu dan ibadah sunnah seperti sholat tahajud mampu menjadi benteng diri.

Selain itu, dzikir dan tasbih yang dilakukan setiap pagi dan petang dapat menenangkan jiwa sekaligus menjadi tameng dari hawa nafsu. Seperti disebutkan dalam QS. Al-Ahzab, orang yang senantiasa mengingat Allah akan lebih mudah menjaga dirinya dari perbuatan maksiat.

Menjaga konsistensi ibadah adalah kunci. Ketika hati selalu terikat dengan Allah SWT, maka bisikan syahwat akan semakin mudah ditepis.

Islam menekankan pentingnya ghadul bashar atau menundukkan pandangan dari sesuatu yang haram. Hal ini menjadi cara efektif agar seseorang tidak terjerumus dalam PMO.

Hindari lingkungan dan konten yang bisa menjadi pemicu syahwat. Menghapus aplikasi, situs, atau gambar yang berpotensi membuka celah bagi maksiat adalah bentuk ikhtiar nyata yang harus dilakukan.

Membangun lingkungan pergaulan yang sehat dengan teman-teman sholeh juga menjadi benteng tambahan, karena kebiasaan baik akan terbentuk dari lingkaran sosial yang positif.

Selain ikhtiar, doa juga harus terus dibaca. Salah satu doa berhenti PMO yang bisa diamalkan adalah:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

Allahumma ighfir dzanbahu wa thahhir qalbahu wa hasshin farjahu

Artinya: Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya, dan peliharalah kemaluannya.

Doa lain yang diajarkan adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِي، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِي، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّي

Allahumma inni a’udzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri basharii, wa min syarri qalbi, wa min syarri maniyyi

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku, penglihatanku, hatiku, dan kemaluanku.

Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan bagi pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Puasa menjadi perisai yang mampu menahan syahwat sekaligus melatih kedisiplinan diri.

Selain sebagai ibadah wajib di bulan Ramadhan, puasa sunnah Senin-Kamis dan puasa Daud dapat menjadi jalan untuk menahan dorongan nafsu yang berlebihan.

Dengan puasa, seorang Muslim bisa lebih fokus pada ibadah dan mengurangi peluang terjerumus ke dalam kebiasaan buruk.

Cari Dukungan Sosial

Langkah berikutnya adalah tidak berjuang sendirian. Banyak orang terjebak PMO karena merasa malu bercerita kepada orang lain. Padahal, mencari bantuan dari orang terpercaya seperti ustadz, teman dekat, atau keluarga bisa menjadi solusi.

Dengan adanya dukungan sosial, seseorang bisa mendapatkan nasihat, motivasi, serta pengawasan agar lebih kuat meninggalkan kebiasaan buruk.

Keterbukaan ini bukan berarti membuka aib, melainkan usaha mencari jalan keluar agar bisa lebih dekat dengan Allah SWT.

Menikah Jika Mampu

Islam menempatkan pernikahan sebagai salah satu solusi paling utama untuk menjaga diri dari zina maupun PMO. Menikah akan membuat seseorang lebih mampu menjaga pandangan, menjaga kehormatan, dan menyalurkan fitrah secara halal.

Jika belum mampu menikah, maka memperbanyak ibadah, doa, serta memperkuat aktivitas positif menjadi jalan alternatif sementara.

Kesiapan mental, spiritual, dan finansial tetap harus dipertimbangkan agar pernikahan benar-benar menjadi jalan keluar yang baik.

Selain doa perlindungan diri, ada doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an:

وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ

Wa qur rabbi a’ûdzu bika min hamazâtisy-syayâthîn

Artinya: Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan.” (QS. Al-Mu’minun: 97).

Doa ini dapat dibaca setiap kali muncul pikiran atau dorongan yang mengarah pada perbuatan maksiat.

Membaca istighfar berkali-kali juga akan menenangkan hati dan menambah kekuatan iman dalam melawan godaan setan.

Kekuatan Doa dan Usaha

Perjalanan untuk berhenti PMO membutuhkan kesabaran, kesungguhan, dan konsistensi. Doa, ibadah, serta usaha nyata harus berjalan beriringan agar hasilnya maksimal.

Mengamalkan doa berhenti PMO adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari kebiasaan buruk yang merusak.

Pada akhirnya, doa yang dibaca dengan penuh keyakinan akan membuka pintu pertolongan Allah SWT, sehingga kebiasaan buruk dapat digantikan dengan amal sholeh yang lebih bermanfaat.

Al-Qur’an, Surah Al-Mu’minun ayat 97

Hadis Riwayat Abu Daud

Kitab doa-doa harian para ulama

Buku Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah karya Muhammad Anas

1. Apakah doa berhenti PMO bisa langsung membuat seseorang sembuh dari kebiasaan buruk? Doa adalah penguat spiritual, namun tetap harus dibarengi usaha nyata seperti menjaga pandangan, berpuasa, dan menyibukkan diri dengan hal positif.

2. Apakah ada doa khusus dari Rasulullah SAW untuk melawan syahwat? Ya, salah satunya doa perlindungan dari pendengaran, penglihatan, hati, dan kemaluan yang diriwayatkan dalam hadis.

3. Bagaimana cara agar doa berhenti PMO lebih mustajab? Bacalah doa dengan hati ikhlas, di waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, setelah sholat, atau ketika berpuasa.

4. Apakah menikah solusi utama untuk berhenti PMO? Menikah adalah solusi yang dianjurkan Islam, namun sebelum itu puasa dan memperbanyak ibadah menjadi alternatif.

5. Apakah puasa sunnah bisa menekan dorongan nafsu PMO? Ya, puasa sunnah seperti Senin-Kamis atau Daud sangat efektif dalam mengendalikan hawa nafsu.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul