Doa Berlindung dari Rasa Malas: Penjelasan Perspektif Al-Qur'an dan Psikologi

1 month ago 28

Liputan6.com, Jakarta - Doa berlindung dari rasa malas merupakan upaya seorang muslim agar tetap bersemangat baik dalam hal bekerja maupun ibadah. Islam sangat menekankan pentingnya semangat, kerja keras, dan menghindari sifat malas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran Islam, kemalasan bukan hanya berdampak pada aspek duniawi, seperti pekerjaan dan pendidikan, tetapi juga pada aspek ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Mengutip Tesis berjudul Malas dalam Al-Qur'an Menurut Mufassirin dan Relevansinya dengan Ilmu Psikologi karya Syamsul Hadi, sifat malas sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini sudah ditegaskan dalam Alquran dan hadits nabi, sehingga umat Islam harus segera hijrah dari sifat bermalas-masalan ini. Jika tidak, sifat ini akan menghalangi umat Islam untuk mencapai semua keinginannya

Perintah ibadah, bekerja sekaligus larangan malas terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Jumu’ah ayat 10, yang artinya: Apabila salat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jumu'ah: 10). Berikut ini adalah doa agar tidak malas yang dianjurkan dalam Islam.

Doa Berlindung dari Rasa Malas

Peringatan agar manusia tidak malas terdapat dalam Surat Ar-Ra'd: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11).

Islam mengajarkan bahwa bekerja adalah bagian integral dari kehidupan seorang Muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang bekerja keras.” (HR. Tirmidzi).

Berikut lafadz doa agar tidak malas sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الَمسِيحِ الدَّجَّال

Latin: Allahumma inni a’uzubika minal kasali wal harami wal ma’tsami wal maghrami wamin fitantil qobri wamin fitnatin nar wa ‘azabin nar wamin syarri fitnatil ghina wa a’uzubika min fitnatil faqri wa a’uzubika min fitnatil masihid dajjal.

Artinya; “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang, fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah kekayaan, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal.”

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Sayidah Aisyah. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca ketika membaca doa Iftitah setelah takbiratul ihram, dibaca setelah membaca duduk tasyahud akhir setelah membaca salawat dan salam kepada Nabi saw. dan keluarganya, dan juga dianjurkan dibaca setelah melaksanakan salat wajib lima waktu.

Dalam Kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi memasukkan doa ini dalam Bab Doa Perlindungan dari Keburukan. Doa ini mengandung permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan dunia dan akhirat. Sifat malas (al-kasal) sangat ditekankan karena dapat menyeret seseorang pada kelalaian dalam ibadah dan aktivitas kebaikan.

Rasulullah SAW sangat mengkhawatirkan umatnya terjerumus dalam kemalasan, karena malas adalah salah satu pintu menuju kegagalan hidup dunia dan akhirat. Selain itu, dalam doa ini juga terdapat permohonan perlindungan dari fitnah kekayaan dan kemiskinan, karena keduanya bisa menjadi ujian yang berat.

Fitnah kekayaan bisa menjerumuskan seseorang dalam kesombongan dan kelalaian, sedangkan kemiskinan bisa membawa pada kekufuran dan keputusasaan. Permohonan perlindungan dari fitnah Dajjal juga menjadi bagian penting, karena Dajjal adalah fitnah terbesar yang akan dihadapi umat manusia di akhir zaman.

Penyebab Malas dalam Perspektif Islam

Para ulama sepakat bahwa malas adalah penyakit hati yang harus diobati dengan memperkuat iman, menjaga kesehatan, memilih lingkungan baik, serta memperbanyak doa dan dzikir. Semua faktor di atas saling berkaitan dan harus diwaspadai agar seorang Muslim menjadi pribadi yang produktif dan bersemangat dalam kebaikan. Hal ini dijelaskan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Madarijus Salikin dan Al-adzkar, Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin dan Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin.

1. Lemahnya Iman

Lemahnya iman menyebabkan hati menjadi berat untuk beramal dan mudah dikuasai kemalasan. Semakin lemah iman, semakin malas seseorang melakukan kebaikan dan ibadah.

2. Tidak Memahami Pentingnya WaktuP

Orang yang tidak memahami nilai waktu akan mudah menyia-nyiakannya dalam kemalasan. Waktu adalah modal utama manusia, dan setiap detik yang terbuang dalam kemalasan adalah kerugian besar.

3. Tidak Menjaga Kesehatan dan Pola Hidup

Tubuh yang tidak dijaga akan mudah lemah dan malas. Islam mengajarkan untuk menjaga kesehatan jasmani agar kuat beribadah dan beramal.

4. Lingkungan Pergaulan yang Buruk

Umat Islam diingatkan agar memilih teman yang rajin dan bersemangat, karena pergaulan dengan orang malas akan menulari sifat malas tersebut.

5. Kurang Berdoa dan Berdzikir

Umat Islam dianjurkan senantiasa berdoa agar dijauhkan dari sifat malas, sebagaimana doa yang selalu diajarkan Rasulullah SAW.

6. Terlalu Sibuk dengan Dunia

Terlalu sibuk dengan urusan dunia tanpa mengingat akhirat akan membuat hati keras dan malas beribadah.

Mengatasi Rasa Malas dalam Islam

Merujuk Karya Ilmiah (Skripsi) berjudul Malas dan Lalai dalam Al-Qur'an dan Psikologi karya Bahrul Ulum, UIN Suska Yogyakarta, untuk mengatasi fenomena malas dan lalai tiap kita perlu kembali merujuk ke Kitabullah dan berdzikir mengingat Allah sesering mungkin.

"Secara tuntunan Psikologi dikatakan bahwa malas dan lalai masih bisa di cegah dan diubah dengan cara membiasakan diri bersikap disiplin, rajin dan bersemangat, menjaga kebiasaan positif, memberi rangsangan agar mendapat dorongan agresif menyelesaikan pekerjaan, dan istirahat yang cukup," demikian dikutip dari digilib.uin-suka.ac.id.

Berikut ini adalah tata cara untuk mengurangi, membatasi dan mengatasi dari munculnya rasa malas menurut perspektif Al-Qur'an dan Perspektif Psikologi:

Perspektif Al-Qur’an

1. Menyadari Pentingnya Waktu

Al-Qur’an menekankan pentingnya waktu agar tidak larut dalam kemalasan dan tidak menghabiskan waktu untuk hal sia-sia. Nasihat saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran sangat dianjurkan (lihat QS. Al-‘Asr).

2. Selektif dalam Memilih Teman

Memilih teman yang baik sangat penting, karena teman yang buruk dapat menjerumuskan pada kemalasan dan kemaksiatan (lihat QS. At-Taubah: 119).

3. Memiliki Motivasi Spiritual

Motivasi untuk mencurahkan potensi dan kemampuan agar berprestasi, serta menambah nilai ibadah dan amal saleh.

4. Aktif Melakukan Kegiatan Positif

Banyak melakukan kegiatan bermanfaat, menekuni hobi, dan aktivitas lain yang tidak bertentangan dengan syariat.

5. Memohon Perlindungan kepada Allah

Berdoa agar dijauhkan dari sifat malas, seperti doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ. 

Mengatasi Rasa Malas Perspektif Psikologi

1. Membiasakan Diri Bersikap Rajin dan Bersemangat

Melatih diri untuk selalu bersikap rajin dan bersemangat merupakan langkah awal yang efektif. Kebiasaan positif seperti bangun pagi dan memulai hari dengan niat yang kuat dapat membantu melawan rasa malas.

2. Menumbuhkan Kebiasaan Disiplin

Membuat jadwal kegiatan harian dan memprioritaskan tugas utama merupakan cara untuk menanamkan disiplin dalam diri. Disiplin membantu seseorang untuk tidak menunda pekerjaan dan mengurangi kecenderungan bermalas-malasan.

3. Memberi Rangsangan Agar Termotivasi

Memberikan penghargaan pada diri sendiri (self-reward) setelah menyelesaikan tugas atau mencari motivasi dari lingkungan sekitar dapat meningkatkan semangat dan mengurangi rasa malas.

4. Memahami Arti dan Tujuan Hidup

Seseorang yang memiliki tujuan hidup yang jelas akan lebih termotivasi untuk berusaha dan tidak mudah menyerah pada rasa malas, karena ia tahu apa yang ingin dicapai dalam hidupnya.

5. Memilih Lingkungan yang Positif

Bergaul dengan orang-orang yang optimis dan produktif sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku. Lingkungan yang positif akan menularkan semangat dan mendorong seseorang untuk meninggalkan kebiasaan malas.

6. Berhenti Menunda Pekerjaan

Segera menyelesaikan tugas tanpa menunda-nunda membuat pekerjaan terasa lebih ringan dan mengurangi beban pikiran akibat penumpukan pekerjaan.Istirahat yang Cukup

Mengatur waktu istirahat secara proporsional sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Tubuh dan pikiran yang segar akan lebih siap untuk beraktivitas dan tidak mudah merasa malas.

Doa-Doa Agar Bersemangat dari Rasulullah

Mengutip ai.stmikkomputama.ac.id, berikut ini doa agar bersemangat, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.

1. Doa Memohon Semangat dan Dijauhkan dari Lemah

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن، وأعوذ بك من العجز والكسل، وأعوذ بك من الجبن والبخل، وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال

Latin: Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan, wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzu bika minal jubni wal bukhli, wa a’udzu bika min ghalabatid-daini wa qahrir-rijal.

Artinya:“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan penindasan orang.”(HR. Bukhari no. 2893, Muslim no. 2706)

2. Doa Memohon Kekuatan dan Semangat dalam Beramal

اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

Latin: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik.

Artinya:“Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.”(HR. Abu Dawud no. 1522, An-Nasa’i no. 1303, disahihkan Al-Albani)

3. Doa Memohon Kebaikan dan Perlindungan dari Keburukan

اللهم إني أسألك من الخير كله عاجله وآجله، ما علمت منه وما لم أعلم، وأعوذ بك من الشر كله عاجله وآجله، ما علمت منه وما لم أعلم

Latin: Allahumma inni as’aluka minal khairi kullihi ‘ajilihi wa ajilihi, ma ‘alimtu minhu wa ma lam a’lam, wa a’udzu bika minasy-syarri kullihi ‘ajilihi wa ajilihi, ma ‘alimtu minhu wa ma lam a’lam.

Artinya:“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan seluruhnya, baik yang segera maupun yang tertunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan seluruhnya, baik yang segera maupun yang tertunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui.”(HR. Ibnu Majah no. 3846, disahihkan Al-Albani)

4. Doa Memohon Keteguhan dan Semangat

يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

Latin: Ya muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik.

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”(HR. Tirmidzi no. 2140, Ahmad no. 12636)

People also Ask:

1. Apa doa supaya kita terhindar dari malas?

Doa yang bisa dibaca untuk terhindar dari kemalasan adalah "Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhli, wa a'udzu bika min ghalabatid dayni wa qahrir rijal".

Doa ini berarti "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut dan kikir, serta aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan manusia".

2. Apa doa meminta perlindungan Allah?

7. Surah Al-Baqarah ayat 201: Doa Memohon Perlindungan di Dunia dan Akhirat. Robbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanah wa fil aakhirothi hasanah wa qinaa 'adzaabannaar. Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.

3. Cara melawan rasa malas dalam Islam?

Untuk mengatasi rasa malas menurut Islam, umat muslim dianjurkan untuk banyak berdoa dan beristighfar, membaca Al-Qur'an dan zikir, mencari lingkungan yang baik, serta memaksakan diri untuk tetap beribadah dan melakukan aktivitas positif.

Penting juga untuk melakukan muhasabah diri, menghindari hal-hal yang melalaikan, dan mencontoh semangat sahabat seperti Salman Al-Farisi, yang ketekunannya menjadi inspirasi untuk mengalahkan kemalasan.

4. Bagaimana cara mengusir rasa malas?

Untuk melawan rasa malas, Anda bisa memulai dari langkah-langkah kecil, menetapkan tujuan yang jelas, serta membuat jadwal dan prioritas

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |