Doa Masuk Bulan Rajab Arab Latin dan Terjemahannya, Ramadhan Makin Dekat

16 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam sistem penanggalan Hijriah. Secara etimologi, kata "Rajab" berasal dari kata Tarjib yang berarti mengagungkan atau memuliakan.  Ada doa masuk bulan rajab yang mulia ini. 

Merujuk pada buku Tanya Jawab Islam Piss KTB oleh PISS KTB (2015: hlm. 2301), Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram atau (Asyhurul Hurum). Dalam Islam, bulan haram adalah bulan-bulan yang sangat dimuliakan di mana umat Islam dilarang keras mengadakan peperangan dan melakukan kemaksiatan. Keempat bulan tersebut adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, yang datang secara berurutan, serta satu bulan yang berdiri sendiri, yaitu Rajab.

Bulan Rajab bukan sekadar pergantian kalender dalam penanggalan Hijriah. Bagi umat Muslim, kedatangan bulan ini merupakan sinyal spiritual bahwa tamu agung, yakni bulan suci Ramadhan, sudah semakin dekat. Berikut Liputan6.com merangkum doa masuk bulan rajab lengkap dengan keutamaannya, Minggu (21/12/2025).

Doa Memasuki Bulan Rajab

Ketika hilal bulan Rajab tampak, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa yang sangat populer. Doa ini merupakan bentuk permohonan keberkahan agar kita disampaikan pada bulan-bulan berikutnya dengan kondisi iman yang prima.

Berikut adalah doa memasuki bulan Rajab:

Teks Arab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Teks Latin

Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'baana wa ballighnaa Ramadhana.

Terjemahan

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah (usia) kami hingga bulan Ramadhan."

Doa ini mencerminkan kerinduan seorang hamba untuk senantiasa berada dalam ketaatan dan berharap agar Allah memberikan umur yang berkah sehingga bisa memanen pahala di bulan Ramadhan.

Doa Lain Saat Melihat Hilal Awal Bulan Rajab

Selain doa utama di atas, terdapat juga doa lain yang diriwayatkan pernah dibaca oleh Rasulullah SAW ketika melihat hilal atau bulan sabit yang menandakan masuknya bulan Rajab. Doa ini memiliki redaksi yang lebih panjang dan mencakup permohonan yang lebih detail.

Arab: 

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ وَأَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَحِفْظِ اللِّسَانِ وَغَضِ الْبَصَرِ وَلَا تَجْعَلْ حَطَّنَا مِنْهُ الْجُوعَ وَالْعَطَشَ".

Latin:

Allāhumma bārik lanā fī Rajabin wa Sya'bāna, wa ballighnā syahra Ramaḍāna wa a'innā 'alāṣ-ṣiyāmi wal-qiyāmi wa ḥifẓil-lisāni wa ghaḍḍil-baṣari, wa lā taj'al ḥaẓẓanā minhu al-jū'a wal-'aṭasya". 

Artinya:

"Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. Tolonglah kami untuk shiyam (puasa) dan qiyam (shalat malam) serta menjaga lisan dan menundukkan pandangan. Jangan jadikan bagian kami darinya hanya rasa lapar dan haus".

Keutamaan Bulan Rajab dalam Dalil dan Hadis

Bulan Rajab memiliki kedudukan istimewa yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya (kecuali bulan haram lainnya). Berdasarkan buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban & Ramadhan oleh Tim Zahra (2009: hal. 9), ditegaskan bahwa Rajab adalah salah satu bulan mulia yang keutamaannya banyak disebutkan dalam hadis-hadis dari para imam.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah yang agung. Kemuliaan dan keutamaannya tak tersaingi oleh bulan-bulan lainnya. Di bulan ini diharamkan berperang dengan orang-orang kafir."

Statusnya sebagai "Bulan Allah" (Syahrullah) menunjukkan betapa besarnya peluang bagi hamba-Nya untuk mendapatkan ampunan. Jika bulan Sya'ban sering disebut sebagai bulan Rasulullah dan Ramadhan sebagai bulan umatnya, maka Rajab adalah momentum khusus untuk mendekatkan diri secara personal kepada Sang Pencipta melalui taubat dan istighfar.

Landasan Al-Qur'an Mengenai Bulan Haram

Keistimewaan bulan-bulan haram, termasuk Rajab, ditegaskan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an. Hal ini membuktikan bahwa penghormatan terhadap bulan ini bukanlah sekadar tradisi budaya, melainkan ketetapan agama yang lurus. Dalam Surah At-Taubah ayat 36, Allah berfirman:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu..."

Ayat ini memberikan peringatan keras bagi kita untuk tidak "menganiaya diri sendiri". Para ulama menafsirkan ini sebagai larangan berbuat dosa, karena dosa yang dilakukan di bulan haram dosanya lebih besar, begitu pula amal saleh yang dikerjakan, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Peristiwa Bersejarah: Isra Mi'raj

Salah satu alasan mengapa bulan Rajab begitu melekat di hati umat Islam adalah adanya peristiwa Isra Mi'raj. Peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha, diyakini oleh mayoritas ulama terjadi pada tanggal 27 Rajab.

Peristiwa ini merupakan mukjizat besar di mana Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu secara langsung dari Allah SWT. Oleh karena itu, bulan Rajab menjadi pengingat bagi kita untuk memperbaiki kualitas salat, yang merupakan tiang agama dan amalan pertama yang akan dihisab kelak.

Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Bulan Rajab

Mengingat statusnya sebagai bulan yang dimuliakan, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh di bulan Rajab. Amalan-amalan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempersiapkan mental menyambut Ramadan.

Beberapa amalan yang dianjurkan meliputi:

  • Memperbanyak Doa dan Dzikir: Bulan Rajab diyakini sebagai salah satu waktu di mana doa lebih mudah dikabulkan, terutama pada malam pertama. Dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, seperti "Rabbighfirli warhamni watub 'alayya" sebanyak 70 kali pada pagi dan sore hari, serta Sayyidul Istighfar.
  • Puasa Sunnah: Puasa di bulan Rajab termasuk ibadah sunnah yang dianjurkan oleh sebagian ulama. Niat puasa Rajab adalah "Nawaitu shauma syahri rajaba sunnatan lillahi ta'ala".
  • Shalat Sunnah: Melaksanakan shalat sunnah mutlak atau shalat sunnah khusus di bulan Rajab, termasuk shalat sunnah malam 1 Rajab dan qiyamul lail.
  • Bersedekah: Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan sedekah, di mana bersedekah di bulan ini mendatangkan pahala berlipat ganda.
  • Membaca Al-Qur'an dan Bershalawat: Memperbanyak tilawah Al-Qur'an dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Bertaubat: Mengambil kesempatan di bulan ampunan ini untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh.

 QNA 

1. Apa yang dimaksud dengan bulan Rajab sebagai "Bulan Haram"? 

Bulan haram (Asyhurul Hurum) adalah bulan yang disucikan dan dimuliakan dalam Islam. Selain Rajab, ada Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dinamakan "haram" karena pada bulan-bulan ini umat Islam dilarang keras melakukan peperangan dan sangat ditekankan untuk menjauhi kemaksiatan karena dosa maupun pahala akan dilipatgandakan.

2. Mengapa bulan Rajab sering disebut sebagai "Bulan Allah"?

Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, Rajab disebut sebagai bulan Allah yang agung karena kemuliaannya yang tidak tersaingi oleh bulan lain. Ini adalah waktu khusus bagi hamba-Nya untuk kembali bertaubat, memohon ampunan, dan mendekatkan diri secara intensif kepada Sang Pencipta.

3. Peristiwa besar apa yang terjadi pada bulan Rajab? 

Peristiwa sejarah yang paling utama adalah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diyakini terjadi pada tanggal 27 Rajab. Pada momen luar biasa ini, Rasulullah melakukan perjalanan spiritual hingga ke Sidratul Muntaha dan menerima perintah kewajiban salat lima waktu secara langsung dari Allah SWT.

4. Apa doa yang paling dianjurkan saat memasuki bulan Rajab? 

Umat Islam dianjurkan membaca doa: "Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'baana wa ballighnaa Ramadhana." Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah (usia) kami hingga bulan Ramadhan." Doa ini merupakan permohonan agar kita diberi umur panjang dalam ketaatan.

5. Bagaimana cara terbaik mengisi bulan Rajab bagi seorang Muslim?

Cara terbaik adalah dengan melakukan "pembersihan diri" sebelum mencapai Ramadhan. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak istighfar (mohon ampun), melaksanakan puasa sunnah, memperbaiki kualitas salat, serta memperbanyak sedekah sebagai bentuk menanam benih kebaikan. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |