Doa Sujud Tilawah Latin Arti dan Arab, Simak Niat dan Tata Caranya

Liputan6.com, Jakarta Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika seorang Muslim membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah atau ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an yang dianjurkan untuk sujud ketika membacanya), dan merupakan bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah atas kebesaran-Nya yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut. Untuk itu penting bagi seorang muslim awam untuk mengetahui doa sujud tilawah latin dan artinya.

Dalam Buku Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq menjelaskan sujud tilawah bisa dilakukan baik ketika sholat maupun di luar sholat, baik dalam keadaan suci maupun tidak, namun yang utama adalah dalam keadaan suci dan menghadap kiblat. Sujud tilawah adalah bentuk pengagungan dan kepatuhan kepada Allah ketika membaca atau mendengar ayat sajdah.

Berikut ini adalah bacaan doa sujud tilawah teks lengkap Arab, Latin dan artinya, serta tata cara sujud tilawah baik di dalam sholat maupun di luar sholat. Dalam artikel ini juga dijelaskan dalil dan daftar ayat Sajdah dalam Al-Qur'an.

Imam Nawawi dalam Al-Adzkar, mencantumkan bacaan doa sujud tilawah beserta sanadnya.

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ

Latin: "Sajada wajhiya lil ladzî khalaqahû wa shawwarahû wa syaqqa sam'ahû wa basharahû bi haulihî wa quwwatihî."

Artinya: "Wajahku bersujud kepada Allah SWT, yaitu Zat yang menciptakan, yang membuka pendengaran juga penglihatan-Nya dengan daya dan kekuatan-Nya."

Doa tersebut berdasar hadis riwayat Ibnu Abbas RA. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: "Nabi SAW sujud tilawah pada ayat sajdah, beliau membaca:

سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ، فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Latin: Sajada wajhiya lilladzi khalaqahu wa sawwarahu wa shaqqa sam’ahu wa basharahu bi hawlihi wa quwwatihi, fatabarakallahu ahsanul khaliqin)

Artinya: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang telah menciptakannya, membentuknya, dan membuka pendengaran serta penglihatannya dengan kekuatan-Nya dan daya-Nya. Maha Suci Allah, sebaik-baik Pencipta.” (HR. Ahmad no. 19774, Abu Dawud no. 1414, Tirmidzi no. 579; dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud).

Selain itu, ada pula doa sujud tilawah yang diriwayatkan Aisyah RA, sebagaimana dicantumkan dalam oleh Sayyid Bakri dalam I'anatut Thalibin. Berikut doa tambahan yang juga dianjurkan untuk dibaca pada sujud tilawah.

اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاقْبَلْهَا مِنِّي، كَمَا قَبِلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ

Latin: Allāhummaktub lī bihā 'indaka ajran, waj'alhā lī 'indaka dzukhran, wa dha' 'annī bihā wizran, waqbalhā minnī kamā qabiltahā min 'abdika dāwūda.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah pahala bagiku di sisi-Mu melalui sujud ini. Jadikan sujud ini sebagai simpananku di sisi-Mu. Lepaskanlah beban dosaku melalui sujud ini. Terimalah sujud dariku ini sebagaimana Kau menerima sujud hamba-Mu, Dawud as,'.

Doa ini berdasar hadis berikut ini:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ:كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي سُجُودِ التِّلَاوَةِ:اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ

Latin: 'An ‘Aisyah radhiyallāhu ‘anhā, ia berkata:“Adalah Nabi SAW membaca dalam sujud tilawah:Allāhumma uktub lī bihā ‘indaka ajran, wadha‘ ‘annī bihā wizran, waj‘alhā lī ‘indaka dzukhrā, wataqabbalhā minnī kamā taqabbaltahā min ‘abdika Dāwūd.”

Artinya: Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:“Dahulu Nabi SAW membaca dalam sujud tilawah:‘Ya Allah, catatkanlah untukku dengan sujud ini di sisi-Mu sebagai pahala, hapuskanlah dengannya dosa-dosaku, jadikanlah ia untukku sebagai simpanan di sisi-Mu, dan terimalah ia dariku sebagaimana Engkau telah menerimanya dari hamba-Mu Daud (Nabi Daud).’”(HR. Tirmidzi no. 579, Ibnu Majah no. 1053, dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi).

Selain doa, niat juga dipanjatkan ketika akan mengerjakan sujud tilawah. Berikut bacaannya seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Rosidin.

Bacaan niat sujud tilawah:

نَوَيْتُ سَجْدَةَ التِّلاوَةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu sajdata tilawati sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat sujud tilawah, (yang hukumnya) sunnah karena Allah Taala."

Sayyid Sabiq dan Imam Nawawi menjelaskan, sujud tilawah dilakukan baik dalam sholat maupun di luar sholat, ketika membaca atau mendengar ayat sajdah. Berikut ini adalah tata caranya, baik di dalam sholat maupun di luar sholat. 

Tata Cara Sujud Tilawah saat Sholat

1. Ketika membaca atau mendengar ayat sajdah saat sholat:
2. Setelah membaca ayat sajdah, langsung bertakbir (tanpa mengangkat tangan) dan turun untuk sujud.
3. Lakukan sujud satu kali seperti sujud biasa (meletakkan tujuh anggota sujud, membaca doa sujud tilawah).
4. Setelah selesai sujud, bertakbir lagi (tanpa mengangkat tangan) lalu berdiri kembali (jika sedang berdiri) atau melanjutkan bacaan sholat.
5. Sementara jika ayat sajdah dibaca pada akhir surat, maka setelah bangun dari sujud tilawah Anda berdiri sebentar sambil baca ayat, kemudian lanjut rukuk dan seterusnya.
6. Tidak ada tasyahud atau salam khusus untuk sujud tilawah di dalam sholat.

Tata Cara Sujud Tilawah di Luar Sholat

Berikut tata cara sujud tilawah di luar sholat, misalnya ketika membaca atau mendengar ayat sajdah dan hendak melakukan sujud.

1. Menghadap ke arah kiblat dan membaca takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan.
2. Bersujud tanpa mengangkat kedua tangan.
3. Bangun dari sujud satu kali, lalu membaca tahiyat dan akhiri dengan salam.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menyatakan mayoritas ulama (jumhur: mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hanbali) berpendapat bahwa sujud tilawah adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), baik dilakukan di dalam sholat maupun di luar sholat, bagi yang membaca atau mendengar ayat sajdah.

Sementara, Mazhab Hanafi berpendapat hukumnya wajib bagi yang membacanya di luar sholat, namun pendapat yang lebih kuat dan diamalkan luas adalah sunnah muakkadah.

Dalil Sujud Tilawah

1. QS. As-Sajdah: 15

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (QS. As-Sajdah: 15)

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami) mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri."

2. Hadis Riwayat Umar Ibnu RA

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَقْرَأُ عَلَيْنَا السُّورَةَ فِيهَا السَّجْدَةُ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ حَتَّى مَا يَجِدُ أَحَدُنَا مَوْضِعًا لِجَبْهَتِهِ (رواه البخاري رقم 1075 ومسلم رقم 575)

Artinya: Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: "Rasulullah ﷺ membacakan kepada kami surah yang terdapat ayat sajdah, lalu beliau sujud dan kami pun sujud bersamanya hingga salah satu dari kami tidak mendapatkan tempat untuk meletakkan dahinya." (HR. Bukhari no. 1075, Muslim no. 575)

3. Hadis Riwayat Asiyah RA (Doa Sujud Tilawah)

اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاقْبَلْهَا مِنِّي، كَمَا قَبِلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ (رواه الترمذي رقم 579)

Artinya: "Ya Allah, catatkanlah untukku dengan sujud ini di sisi-Mu sebagai pahala, jadikanlah ia untukku sebagai simpanan di sisi-Mu, hapuskanlah dengannya dosa-dosaku, dan terimalah ia dariku sebagaimana Engkau telah menerimanya dari hamba-Mu Daud (Nabi Daud)." (HR. Tirmidzi no. 579).

Pada sebagian mushaf, ayat-ayat sajdah ini biasanya ditandai dengan simbol khusus (tanda sajdah).Untuk Surah Shaad (38:24), sebagian ulama menganggapnya sebagai sajdah tilawah, sebagian lain sebagai sajdah syukur, namun di Indonesia umumnya dihitung sebagai sajdah tilawah sehingga jumlahnya menjadi 15.

Daftar Ayat Sajdah dalam Al-Qur’an (15 Tempat Sujud Tilawah) melansir almasoem.sch.id:

1. Al A’raf (7) : 206
2. Ar-Ra’d (13) : 15
3. An-Nahl (16): 49
4. Al-Israa’ (17): 107
5. Maryam (19): 58
6. Al-Hajj (22): 18
7. Al-Hajj (22): 77
8. Al-Furqan (25): 60
9. An-Naml (27): 25
10. As-Sajdah (32): 15
11. Shaad (38): 24
12. Fushshilat (41): 37
13. An-Najm (53): 62
14. Al-Insyiqaq (84): 21
15. Al-‘Alaq (96): 19.

1. Apa bacaan tilawah?

"Bacaan tilawah" merujuk pada cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, termasuk memperhatikan tajwid, memahami makna (tafsir), serta menggunakan irama dan nada yang indah untuk menghayati ayat. Bacaan ini bertujuan untuk mempermudah penghayatan, meningkatkan kualitas diri, dan memudahkan hafalan Al-Qur'an.

2. Doa apa yang sebaiknya ia baca saat sujud tilawah?

Sajada wajhiya lil ladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam'ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi. Artinya: “Bersujud wajahku kepada dzat yang telah menciptakannya, telah membentuknya, telah membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya.”

3. Bacaan ketika sujud Latin?

Bacaan sujud utama dalam salat adalah "Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih" yang artinya "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan dengan pujian-Nya". Bacaan ini bisa diulang tiga kali atau lebih, dan bisa juga ditambahkan dengan doa lain, seperti doa yang biasa dibaca Rasulullah SAW ketika sujud: "Subhaanaka Allahumma Rabbanaa wa bihamdika, Allahummaghfirlii" yang berarti "Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami, dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah aku".

4. Tilawah surah apa saja?

"Surah" merujuk pada ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an yang disebut ayat sajdah, yaitu ayat-ayat yang disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah. Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan setelah membaca atau mendengarkan ayat-ayat sajdah sebagai bentuk penghambaan dan kepatuhan kepada Allah SWT.