Doa Tasmiyah untuk Anak, Panduan Lengkap Memberi Nama yang Penuh Makna

Liputan6.com, Jakarta - Memberikan nama anak adalah momen penting yang sarat doa dan harapan. Dalam Islam, dikenal bacaan doa tasmiyah yang dibaca saat orang tua memberikan nama kepada buah hati mereka.

Doa tasmiyah tidak sekadar bacaan, melainkan ikhtiar agar nama yang diberikan membawa keberkahan sepanjang hidup. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya memberi nama baik, bahkan mengganti nama sahabat yang artinya kurang pantas menjadi lebih baik.

Nama bukan hanya identitas, tetapi doa yang akan dipanggil hingga hari kiamat. Maka, setiap orang tua muslim dianjurkan memilih nama yang baik, lalu mengiringinya dengan doa.

Selain memperhatikan arti, Islam juga memberikan panduan bacaan doa saat memberi nama anak laki-laki maupun perempuan. Bahkan, ada doa khusus yang dianjurkan setelah nama diberikan.

Dikuip dari Al-A’mal Al-Yaumiyah, Pesantren Al-Khairat, terdapat doa khusus ketika orang tua memberi nama anak laki-laki. Bacaan doa tersebut adalah:

يَا أَيُّهَا الصَّبِيُّ إِنِّي سَمَّيْتُكَ بِمَا سَمَّاكَ اللّٰهُ بِهِ فِي الْأَزَلِ، إِنِّي سَمَّيْتُكَ (…)، بَارَكَ اللّٰهُ لَكَ

Latin:Yaa ayyuhash shobiyyu innii sammaituka bimaa sammaakallaahu bihi fil azali, innii sammaituka (… ), baarakallaahu laka.

Artinya:“Wahai anak laki-laki, aku memberimu nama dengan nama yang telah Allah tetapkan di alam azali. Aku memberimu nama (…) semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu.”

Doa ini mengandung makna pengakuan orang tua terhadap ketetapan Allah, sekaligus doa agar anak laki-laki mendapat keberkahan hidup.

Jika yang lahir anak perempuan, doa yang dibaca sedikit berbeda:

يَا أَيُّهَا الصَّبِيَّةُ إِنِّي سَمَّيْتُكِ بِمَا سَمَّاكِ اللّٰهُ بِهِ فِي الْأَزَلِ، إِنِّي سَمَّيْتُكِ (…)، بَارَكَ اللّٰهُ لَكِ

Latin:Yaa ayyuhash shobiyyah innii sammaituki bimaa sammaakillaahu bihi fil azali, innii sammaituki (… ), baarakallaahu laki.

Artinya:“Wahai anak perempuan, aku memberimu nama dengan nama yang telah Allah tetapkan di alam azali. Aku memberimu nama (…) semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu.”

Doa ini menunjukkan rasa cinta dan harapan orang tua agar anak perempuan tumbuh dengan nama yang penuh makna.

Berdasar HR. Al-Bukhari, kisah Abu Musa Al-Asy’ari. selain doa tasmiyah, orang tua juga dianjurkan membaca doa tambahan setelah memberi nama. Hal ini sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika memberi nama anak sahabat.

Arab:اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ هٰذَا الِاسْمَ مُبَارَكًا لَهُ، فَاجْعَلْ بِطَاعَتِكَ اشْتِغَالَهُ، وَبِمَا يُرْضِيكَ عَمَلَهُ، وَبِطَلَبِ عِلْمِكَ اجْتِهَادَهُ، وَاخْتِمْ بِالصَّالِحَاتِ أَجَالَهُ، اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ فِي طَاعَتِكَ وَطَاعَةِ رَسُولِكَ، وَصَحِّحْ أَجْسَادَهُ فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ زَعِيمًا فِي وَقْتِ كِبَرِهِ، وَثَبِّتْ إِيمَانَهُ كَإِيمَانِ أَنْبِيَائِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، اَللّٰهُمَّ ارْزُقْهُ رِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا مُبَارَكًا جَمِيلًا، وَإِلَى الْخَيْرِ قُرْبَهُ، وَعَنِ الشَّرِّ أَبْعَدَهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allohummaj‘al haadzal isma mubaarokan lahuu, faj‘al bithoo‘atika isytighaalahuu, wabimaa yurdhiika amaalahuu, wabitholabi ‘ilmika ijtihaadahuu, wakhtim bish-shoolihaati ajaalahuu. Allohumma thowwil ‘umrohuu fii thoo‘atika wa thoo‘ati rosuulika, washohhih ajsaadahuu fii shihhatin wa ‘aafiyatin wa salaamah. Allohummaj‘alhu za’iiman fii waqti kibarihii, watsabbit iimaanahuu ka iimaan anbiyaa-ika ilaa yaumiddiin. Allohummarzuqhu rizqon halaalan thoyyiban mubaarokan jamiilan, wa ilal khoiri qurbahuu, wa ‘anisy-syarri ab‘adahuu yaa arhamar roohimiin.

Artinya:“Ya Allah, jadikanlah nama ini berkah baginya. Jadikanlah ketaatan kepada-Mu pekerjaannya, ridha-Mu cita-citanya, menuntut ilmu perjuangannya, dan akhiri hidupnya dengan amal saleh. Ya Allah, panjangkan umurnya dalam ketaatan, sehatkan jasadnya, jadikan ia pemimpin yang beriman, tetapkan imannya seperti iman para nabi, dan berikanlah rezeki halal yang penuh keberkahan. Dekatkanlah ia pada kebaikan dan jauhkanlah dari keburukan. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.”

Doa ini mencakup permintaan rezeki, kesehatan, iman, dan kebaikan hidup dunia akhirat bagi anak.

Nama adalah identitas pertama yang diberikan orang tua. Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menegaskan, nama yang baik adalah doa sekaligus anjuran sunnah. Rasulullah SAW bahkan mengganti nama yang buruk maknanya agar diganti dengan yang baik.

Hal ini menunjukkan pentingnya memilih nama, bukan hanya indah didengar, tetapi juga baik artinya.

Nama yang baik diyakini dapat memengaruhi perjalanan hidup anak, sebab doa yang terkandung di dalamnya selalu terulang.

Doa tasmiyah juga menjadi bentuk syukur orang tua kepada Allah. Imam Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad menyebutkan, Nabi SAW menganjurkan memulai segala sesuatu dengan doa, termasuk memberi nama.

Dengan doa, orang tua menyerahkan urusan anak kepada Sang Pencipta, berharap anak tumbuh menjadi hamba-Nya yang taat.

Selain itu, doa ini menjadi pengingat bahwa anak adalah amanah, bukan sekadar milik orang tua.

Nama yang baik, doa yang tulus, serta niat ikhlas menjadi bekal awal anak dalam hidupnya.

Pada akhirnya, doa tasmiyah bukan hanya ritual semata, melainkan simbol cinta, syukur, dan tanggung jawab spiritual orang tua terhadap buah hatinya.

1. Apa itu doa tasmiyah? Doa tasmiyah adalah doa yang dibaca saat memberi nama anak agar membawa keberkahan dalam hidupnya.

2. Apakah bacaan doa tasmiyah berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan? Ya, ada perbedaan kecil dalam lafaz, meski inti doa tetap sama yaitu memohon keberkahan.

3. Apakah ada doa tambahan setelah memberi nama anak? Ada, salah satunya doa panjang yang diriwayatkan dari Nabi SAW untuk meminta keberkahan, kesehatan, dan iman anak.

4. Mengapa penting membaca doa tasmiyah? Karena doa ini mengandung makna syukur, harapan, dan penyerahan diri orang tua kepada Allah untuk kebaikan anak.

5. Apakah doa tasmiyah wajib dibaca? Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan sebagai bagian dari sunnah dan doa kebaikan bagi anak.