Berpikir kritis tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran dan pencarian Ilmu. Rasulullah SAW bahkan memberikan panduan tentang pentingnya ilmu dengan pendekatan kritis, dalam hadits berikut ini:
"Pelajarilah faraid dan ajarkanlah ia; karena sesungguhnya ia adalah separuh ilmu dan ia (akan) dilupakan, serta ia adalah yang pertama (akan) dicabut dari umatku.".(HR. Ibnu Majah & Ad-Daraquthni)
Hadits ini mengajarkan pentingnya mempelajari suatu ilmu dengan mendalam dan kritis, bukan hanya sekedar menghafal tanpa memahami. Ilmu selalu memerlukan pemahaman yang mendalam dana penerapan logika yang ketat agar tidak melenceng dari makna sebenarnya.
Kemampuan berpikir kritis dalam mengamati fenomena alam juga jadi bagian penting, sebagai bukti kebesaran Allah SWT. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW juga banyak menjelaskan berbagai fenomena alam yang dapat dijadikan bahan renungnan. Salah satu contohnya adalah hadits berikut ini:
"Makanan dari laut ialah sesuatu yang dicampakkan oleh laut dalam keadaan mati." (HR. Abu Hurairah)
Selain itu, dalam era informasi digital seperti sekarang yang kerap kali tidak jelas sumbernya, kemampuan berpikir kritis dalam memverifikasi data menjadi sangat penting. Allah SWT sebagai Dzat Yang Maha Tau pun menerangkan dalam surat Al Hujurat ayat 6 berikut ini:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu."
Tanya Jawab (Q&A)
Q: Apa perbedaan antara berpikir kritis dalam Islam dengan berpikir kritis secara umum?
A: Berpikir kritis dalam Islam memiliki batasan dan etika yang jelas berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Seperti yang dijelaskan dalam hadits, umat Islam dianjurkan untuk memikirkan ciptaan Allah tetapi dilarang memikirkan hakikat zat Allah. Selain itu, berpikir kritis dalam Islam harus dilandasi dengan keimanan dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan, bukan sekadar untuk meragukan atau mengejek ajaran agama. Tujuan akhirnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Q: Mengapa Islam melarang memikirkan hakikat zat Allah SWT?
A: Berdasarkan hadits yang diriwayatkan, manusia dilarang memikirkan hakikat zat Allah karena keterbatasan akal manusia yang tidak mampu menjangkau ke-Maha Agung-an Allah. Hal ini bukan untuk membatasi kreativitas berpikir, melainkan untuk melindungi aqidah dari pemahaman yang keliru yang dapat merusak keimanan. Allah memerintahkan manusia untuk memikirkan ciptaan-Nya sebagai jalan untuk mengenal kebesaran-Nya, bukan untuk memahami hakikat zat-Nya yang tidak terbatas.
Q: Apakah berpikir kritis dalam Islam hanya terbatas pada hal-hal keagamaan?
A: Tidak, Islam mendorong umatnya untuk berpikir kritis dalam semua aspek kehidupan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits "tafakkaru fi kulli syai'in" (berpikirlah tentang segala sesuatu), Islam menganjurkan penggunaan akal untuk memahami fenomena alam, ilmu pengetahuan, teknologi, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Yang penting adalah semua proses berpikir tersebut harus sejalan dengan nilai-nilai Islam dan tidak bertentangan dengan aqidah.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435975/original/088945600_1765128102-Alokasi_Kuota_Jemaah_Haji_Reguler_Seluruh_Indonesia_kemenhaj__kemenhajri__haji__hajiindonesia.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5243315/original/041356700_1749101370-20250605-Wukuf_di_Arafah-AFP_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313792/original/040263100_1755055409-images__58_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5129728/original/006440200_1739305478-1739304657763_mimpi-bertemu-orang-tua-menurut-islam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2300065/original/023860100_1533266876-wni-di-saudi-berbondong-bondong-daftar-jadi-petugas-badal-haji-1808027_3x2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4796769/original/097856700_1712461441-Screenshot__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4308341/original/047219400_1675137699-haji.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263199/original/049267800_1750788619-WhatsApp_Image_2025-06-25_at_00.00.09.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4455364/original/038213500_1686041471-Screenshot_20230606_101743_Drive.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5102800/original/012961600_1737448281-1737446419683_arti-doa-tidur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3579790/original/038873300_1632297815-pexels-rodnae-productions-8217647.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4990655/original/018003600_1730716747-tata-cara-sholat-tahajud-agar-keinginan-terkabul.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4011083/original/042080100_1651218283-20220429-Sholat-Jumat-Terakhir-Ramadhan-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2846280/original/058735300_1562395380-20190706-Pengecekan-Kelengkapan-Administrasi-Calon-Jemaah-Haji4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4340567/original/054250300_1677564937-20230228-Edukasi-Manasik-Haji-Anak-Faizal-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3108177/original/030261700_1587459748-299786-P7FMQK-120.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383864/original/030469300_1760697190-Berdoa_sebelum_bekerja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5241347/original/056837800_1748947656-20250603-Suasana_Masjidil_Haram-AFP_4.jpg)
























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)




