Haji atau Umrah Dulu, Mana yang Lebih Baik? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Haji dan umrah merupakan ibadah yang memiliki pahala istimewa. Di antara pahala haji dan umrah diriwayatkan dalam salah satu hadis.

Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Umrah ke umrah yang berikutnya adalah menjadi penutup dosa dalam waktu antara dua kali umrahan itu, sedang haji mabrur, maka tidak ada balasan bagi yang melakukannya itu melainkan surga." (Muttafaq 'alaih).

Setiap muslim tentunya ingin melaksanakan kedua ibadah yang hanya dilaksanakan di kota Makkah Al-Mukarromah ini. Namun, tidak semua muslim mampu untuk melaksanakannya.

Dalam kajian Ustadz Adi Hidayat (UAH), salah seorang jemaah bertanya, di antara ibadah haji dan umrah mana yang seharusnya didahulukan muslim?

Simak penjelasan UAH di bawah ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pencarian Korban Jatuh dari Kapal, Basarnas Cilacap Sisir hingga Perairan Jabar

Penjelasan UAH

UAH menjelaskan bahwa jika mampu dan memiliki kesempatan, maka dahulukan ibadah haji. Sebab, pada umumnya muslim yang pergi melaksanakan ibadah haji tentunya akan melaksanakan umrah. Sebaliknya, jika seorang muslim pergi melaksanakan umrah, belum tentu bisa melaksanakan ibadah haji.

"Apalagi program kita yang difasilitasi depag dari pemerintah, datang ke Makkah itu umumnya (haji) tamattu'. Apa itu tamattu? Umrah dulu baru haji. Jadi, setiap yang (ibadah) haji, punya kesempatan umrah," terang UAH dikutip dari YouTube Jejak Wali, Senin (26/5/2025)

Selain itu, ibadah haji hanya bisa dilakukan pada musimnya, yaitu pada Dzulhijjah. Selain dari Dzulhijjah, Islam tidak mensyariatkan ibadah haji.

"Kalau Anda umrah di selain waktu (Dzulhijjah) itu, haji tidak bisa. Saya niat haji di bulan Rajab, gak bisa. Jadi kalau ingin dahulukan, dahulukan yang haji baru umrah," tutur UAH.

UAH menyarankan kepada muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah agar senantiasa berikhtiar, dan setiap muslim yang ingin berhaji hendaknya berdasarkan taqwa.

"Kalau mau berhaji, niatnya untuk meningkatkan taqwa, taat kepada Allah, bukan untuk merubah status. Statusnya tetap, karena ibadah tidak memberikan gelar," ujar UAH.

Haji Ibadah Harta dan Fisik

UAH menambahkan bahwa ibadah terbagi tiga golongan. Pertama adalah ibadah fisik, misalnya sholat. Kedua ialah ibadah harta seperti zakat dan infak. Ketiga adalah ibadah yang menggabungkan fisik dan harta, yakni haji, sehingga haji merupakan puncaknya ibadah umat Islam.

"Haji menggabungkan keduanya, harta dan fisik. Mustahil bisa haji kalau tidak ada harta untuk berangkat. Mustahil bisa tawaf kalau kalau tak ada kemampuan fisik. Bayangkan, sholat saja pahalanya banyak, zakat pahalanya banyak, apalagi (haji) menggabungkan harta dan fisik," pungkas UAH.

Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah serta ziarah ke Madinah Al-Munawwarah. Aamiin.

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |