Liputan6.com, Jakarta - Berdagang merupakan salah satu cara ikhtiar seseorang dalam menjemput rezeki. Tidak perlu malu mencari rezeki dengan berdagang, karena Rasulullah SAW pun juga seorang pedagang.
Pada dasarnya, orang yang memiliki usaha menginginkan produk yang dijualnya cepat laris. Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari pemasaran konvensional hingga pemasaran digital.
Tak berhenti di situ, beberapa pedagang ada yang memilih menggunakan pelaris. Mereka percaya bahwa dengan ‘bantuan’ mantra khusus membuat toko atau warungnya banyak pembeli.
Namun ternyata, Islam tidak mengajarkan umatnya menggunakan pelaris, apalagi pergi ke dukun untuk meminta dimudahkan usahanya. Hal tersebut bisa tergolong syirik karena meminta kepada selain Allah SWT.
Pesan tersebut pernah disampaikan pendakwah Ustadz Abdul Somad. UAS mengajak umat Islam menghindari pelaris dan menyarankan melakukan amalan tertentu dari para ulama jika ingin dagangannya cepat laku.
“Jangan minta kepada setan. Kita ini hamba Allah, bukan hamba setan. Jangan minta kepada dukun, tapi mintalah doa kepada para habaib, tuan guru, dan kepada para ulama. Mudah-mudahan kita mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat,” kata UAS, dikutip dari YouTube Hakikat Dakwah, Selasa (11/3/2025).
UAS kemudian membagikan amalan agar dagangan cepat laris. Amalan ini ia dapat dari Habib Umar bin Hafidz dan telah diijazahkan kepadanya. Apa amalan agar usaha laris manis? Simak penjelasan UAS.
Saksikan Video Pilihan Ini:
RDF, Mesin Pengubah Sampah Jadi Batubara Berkapasitas 600 Ton di Cilacap
Bacaan-Bacaan Surah Al-Qur’an untuk Melancarkan Usaha
UAS mengatakan, pengusaha muslim baik skala besar maupun kecil dapat membaca beberapa ayat Al-Qur’an ketika pertama kali masuk ke tempat usahanya. Ini juga berlaku bagi pedagang-pedagang warung agar cepat laris.
“Yang punya warung, jualan, toko, ruko, maupun dagangan di pasar, pertama kali masuk pagi baca Al-Fatihah satu kali, qul huwallâhu aḫad (Al-Ikhlas) 3 kali, qul a‘ûdzu birabbil-falaq (Al-Falaq) sekali, qul a‘ûdzu birabbin-nâs (An-Nas) sekali, dan ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255) sekali,” kata UAS.
UAS menyebut amalan itu didapat dari Habib Umar bin Hafidz saat memberi ceramah di hadapan para pengusaha yang diterjemahkan oleh Habib Jindan bin Novel. Kala itu ia menjadi pembawa acaranya.
“Ada pengusaha yang nanya. Habib kami ini businessman, bagaimana supaya lancar? Nah itulah yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz lengkap dengan ijazah. Pertama kali masuk (warung atau tempat usaha) baca Al-Fatihah (sekali), Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq sekali, An-Nas sekali, ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255) satu kali. Ijazah dari beliau,” tutur UAS.
Amalan ini dapat dilakukan oleh para pedagang atau pengusaha muslim. Ijazah dari Habib Umar bin Hafidz ini sudah dibagikan kepada khalayak oleh UAS.
Bacaan Amalannya
1. Surah Al-Fatihah (1 kali)
Surah Al-Fatihah dapat Anda baca melalui tautan berikut.
2. Surah Al-Ikhlas (3 kali)
Surah Al-Ikhlas dapat Anda baca melalui tautan berikut.
3. Surah Al-Falaq (1 kali)
Surah Al-Falaq dapat Anda baca melalui tautan berikut.
4. Surah An-Nas (1 kali)
Surah An-Nas dapat Anda baca melalui tautan berikut.
5. Ayat Kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255)
Berikut bacaan ayat kursi atau ayat 255 dalam surah Al-Baqarah.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Artinya, “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.”
Ayat kursi juga dapat dibaca melalui tautan berikut.
Qobiltu. Wallahu’alam.