Liputan6.com, Jakarta - Musim haji kini telah tiba. Jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Tanah Suci pada akhir April 2025 ini.
Salah satu persiapan penting bagi jemaah adalah busana saat berada di Makkah dan Madinah. Terutama jemaah wanita, mereka mencari gamis haji yang nyaman dipakai dan tak melanggar syar'i.
Artikel lima rekomendasi gamis yang nyaman untuk ibadah haji 2025 menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (28/4/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah 13 tips desain rumah Islami, minimalis tapi penuh berkah.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu amalan setelah sholat subuh yang pahalanya setara haji dan umrah, menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
Mengenang Pahlawan Musik Didi Kempot, The Lord of Ambyar
1. 5 Rekomendasi Gamis untuk Ibadah Haji 2025: Adem, Nyaman dan Anti-Ribet
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan ibadah haji 2025 salah satunya perlengkapan pakaian. Pentingnya untuk memilih pakaian yang tepat, selain menutup aurat juga harus memperhatikan kenyamanan dan kemudahan selama ibadah.
Bagi jemaah perempuan, gamis adalah salah satu pakaian utama yang akan sering digunakan. Mulai dari saat manasik, perjalanan, hingga pelaksanaan ibadah di Mekah dan Madinah, gamis menjadi busana andalan yang paling praktis.
Sebagaimana diketahui cuaca di Tanah Suci, terutama saat musim haji, bisa sangat panas dan kering, sementara kegiatan ibadah juga cukup padat dan sering berpindah-pindah lokasi.
Dalam kondisi seperti ini, gamis yang terlalu tebal, sempit, atau ribet bisa membuat badan cepat lelah dan tidak nyaman. Tak perlu khawatir, di tahun ini pilihan gamis semakin beragam.
Berikut beberapa rekomendasi gamis haji yang dirancang untuk kenyamanan selama ibadah. Semua pilihan ini bisa jadi pertimbangan yang praktis dan bermanfaat bagi kamu yang sedang menyiapkan perlengkapan haji di tahun 2025.
2. 13 Tips Desain Rumah Islami 2025: Minimalis, Nyaman dan Berkah
Di era kekinian, rumah bukan sekadar tempat berlindung dari cuaca dan hujan. Desain rumah menyiratkan simbol dan manifestasi pemilik dan penghuninya.
Karena itu, penting bagi umat Islam untuk merencanakan desain rumah Islami. Sebagaimana ajaran Islam, rumah hendaknya diisi dengan berbagai ibadah agar tak serupa kuburan yang minim amal ibadah.
Bagi seorang muslim, rumah bukan hanya tempat makan dan tidur. Lebih dari itu, rumah adalah lokus kecil untuk beribadah dan memenuhi kewajiban.
Desain rumah bagi seorang muslim seyogyanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Jangan sampai, di rumah terdapat simbol-simbol yang justru bertentangan dengan ajaran Islam.
Desain rumah Islami tak perlu mewah dan megah. Desain rumah minimalis sudah lebih dari cukup dan relevan dengan ajaran Nabi SAW yang memberikan teladan kesederhanaan.
Berikut ini Liputan6.com menyajikan desain rumah 2025 yang minimalis namun Islami, melansir royalorchidsyariah.com, Senin (28/4/2025).
3. UAH Bagikan Amalan Sederhana setelah Sholat Subuh, Pahalanya Setara Haji dan Umrah Sempurna
Ibadah haji merupakan kewajiban bagi muslim yang mampu. Ibadah ini merupakan bagian dari rukun Islam yang kelima. Tidak seperti ibadah lainnya, ibadah haji melibatkan waktu tenaga serta harta. Jelas saja pahalanya pun amatlah besar.
Dalam sebuah hadis shahih disebutkan bahwa janji pahala haji adalah surga. Berikut hadisnya.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: العمرةُ إلى العمرةِ كفَّارَةٌ لمَا بينَهمَا، والحجُّ المبرورُ ليسَ لهُ جزاءٌ إلا الجنَّةُ
Artinya, "Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga’.” (HR Bukhari dan Muslim)
Bagi muslim yang belum mampu untuk menunaikan ibadah haji, ada beberapa amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji. Salah satunya ialah berbakti kepada orangtua. Dari Anas bin Malik RA, ia berkata:
إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ، قَالَ: هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ: أُمِّي، قَالَ: فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ، وَمُعْتَمِرٌ، وَمُجَاهِدٌ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا
Artinya, “Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah ﷺ dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah ﷺ bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup.
Rasul pun berkata padanya, “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Ath-Thabrani).
Selain itu, ada juga amalan setelah sholat Subuh yang pahalanya setara haji dan umrah sempurna. Amalan ini pernah dibahas oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya. Apa amalan tersebut?