Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Al-Qur’an dan Hadis, Waspada Riwayat Lemah

20 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab menempati posisi khusus dalam kalender Hijriyah sebagai salah satu dari al-asyhur al-hurum (bulan-bulan haram). Dalam tradisi Islam, sebagaimana bulan yang dimuliakan lainnya, Rajab memiliki keistimewaan yang tak dimiliki bulan biasa.

Seorang muslim perlu menelaah keistimewaan bulan Rajab menurut Al-Qur’an dan hadis, agar tak terjebak pada pandangan berdasar dalil lemah apalagi palsu.

Para ulama salaf berpendapat, keistimewaan bulan Rajab menurut Al-Qur'an dan Hadis terletak pada statusnya sebagai bulan yang dimuliakan. Cara terbaik mengisinya adalah dengan melakukan berbagai ibadah dan amalan, yang salah satunya bertujuan sebagai pemanasan dan pembersihan jiwa dari maksiat sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadan.

Para ulama tafsir klasik seperti Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an al-Adzim mengungkapkan, Rajab memiliki keagungan di mana amal shaleh yang dikerjakan bernilai lebih tinggi, dan sebaliknya, dosa-dosa yang dilakukan di bulan ini bernilai lebih buruk.

Keistimewaan bulan Rajab menurut Al-Qur’an dan hadis

Para ulama dan pemikir kontemporer sangat berhati-hati dalam memaknai keistimewaan Rajab. Sebab, terdapat cukup banyak dalil lemah dan bahkan palsu terkait bulan-bulan haram tersebut, merujuk Buku 20 Faedah Terkait Bulan Rajab, Syekh Muhammad Salih al-Munajjid, Ebook Amalan Rajab, Abu Ziyad, Buku Keutamaan-keutamaan Bulan Rajab dalam Timbangan, Faisal bin Ali al-Ba'dani dan literatur lainnya berikut ini keistimewaan Rajab berdasar Al-Qur'an dan hadis.

1. Rajab Bulan Haram

Al-Qur'an secara eksplisit menyebutkan adanya empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT sejak penciptaan langit dan bumi. Dalam hadis dan penjelaskan ulama, bulan Rajab adalah salah satu di antaranya, yang berdiri sendiri di antara bulan-bulan haram lainnya (Zulqaidah, Zulhijjah, dan Muharram).

Dalil Al-Qur’an tentang Bulan-Bulan Haram (Termasuk Rajab)

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ﴾

Artinya:"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 36)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, empat bulan haram tersebut adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Diharamkan padanya berperang sebagai penghormatan terhadapnya. Kecuali jika musuh memulai penyerangan, maka boleh membalas.

Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam at-Tafsir al-Munir menjelaskan, keempat bulan ini memiliki kehormatan khusus. Pada masa jahiliyah, mereka mengharamkan peperangan di dalamnya. Islam datang mengukuhkan penghormatan ini, bahkan memperkuatnya dengan larangan berbuat zalim dalam segala bentuknya.

2. Keagungan Rajab

Secara tradisi, penghormatan terhadap bulan Rajab telah muncul sebelum Islam lahir. Namun, kemudian Islam memberikan panduan syariat terkait dengan pengagungannya.

Di antara dengan hadis berikut:

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Zaman telah berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram: tiga berturut-turut; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, hadis ini menunjukkan bahwa bulan haram ada empat, dan Rajab termasuk di dalamnya. Disebut 'Rajab Mudhar' karena kabilah Mudhar sangat mengagungkannya dibanding suku Arab lainnya.

Hadis Lain tentang Rajab, Shahih atau Dhaif?

Terdapat cukup banyak hadis mengenai keutamaan 

1. Hadis tentang Rajab sebagai Bulan Allah

"Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H) dalam Tabyin al-'Ajab:"Hadis ini tidak shahih. Diriwayatkan melalui beberapa jalur, namun semuanya lemah atau palsu."

Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah menegaskan bahwa hadis ini palsu. Tidak boleh diriwayatkan kecuali untuk menjelaskan kedhaifannya.

2. Hadis tentang Keutamaan Puasa Rajab

"Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia seperti berpuasa sebulan,".

Ibnu Taimiyah dalam Majmu' al-Fatawa menegaskan, semua hadis tentang keutamaan puasa Rajab adalah lemah atau palsu. Para ulama tidak menjadikannya sebagai hujjah.

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam al-Manar al-Munif menjelaskan setiap hadis yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada malam-malamnya adalah dusta dan dibuat-buat.

Hakikat Keistimewaan Rajab Menurut Ulama

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali Latha'if al-Ma'arif menjelaskan, tidak terdapat dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam penjelasan tentang keutamaan bulan Rajab secara khusus, kecuali bahwa ia termasuk bulan haram.

Adapun hadis-hadis yang diriwayatkan tentang keutamaan puasa Rajab atau puasa sebagian harinya, semuanya lemah dan palsu.

Sementara, Imam asy-Syaukani dalam al-Fawa'id al-Majmu'ah lebih menyoroti pada amalan-amalan yang dikhususkan pada bulan Rajab. Menuut Asy-Syaukani, tidak ada dalil shahih yang menunjukkan keutamaan khusus bulan Rajab, atau keutamaan puasa di dalamnya, atau puasa sebagian harinya, atau shalat tertentu pada malam-malamnya."

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin mengungkapkan, bulan Rajab tidak memiliki keutamaan khusus selain bahwa ia termasuk bulan haram. Tidak disyariatkan mengkhususkannya dengan puasa, shalat, umrah, atau ibadah khusus lainnya. Apa yang dilakukan sebagian orang dengan mengkhususkan puasa atau shalat pada bulan ini adalah bid'ah."

"Rajab termasuk bulan haram yang diagungkan dalam Islam. Namun pengagungannya adalah dengan meninggalkan maksiat, bukan dengan membuat-buat ibadah baru. Islam sudah sempurna, tidak perlu ditambah dengan ritual-ritual yang tidak diajarkan Nabi," Dr. Yusuf al-Qaradhawi.

Rekomendasi Ulama Terkait Keistimewaan Rajab

Yang Telah Disepakati (Ijma' Ulama):

  • Rajab termasuk empat bulan haram dalam Islam
  • Diharamkan berperang di dalamnya (kecuali dalam kondisi defensif)
  • Larangan berbuat zalim lebih ditekankan pada bulan-bulan haram

Yang Tidak Disyariatkan (Berdasarkan Konsensus Ulama):

  • Puasa khusus Rajab
  • Shalat khusus (seperti Raghaib)
  • Perayaan Isra' Mi'raj pada 27 Rajab
  • Umrah khusus Rajab
  • Doa-doa khusus yang hanya dibaca di Rajab

Amalan yang Disyariatkan di Bulan Rajab:

  • Meningkatkan ketaatan umum (seperti di bulan lainnya)
  • Memperbanyak istighfar dan taubat
  • Menjauhi maksiat (terutama karena larangannya lebih kuat di bulan haram)
  • Puasa sunnah umum (Senin-Kamis, ayyamul bidh) - bukan karena keutamaan Rajab
  • Memperbanyak sedekah dan amal shalih

People also Ask:

Apa keistimewaan bulan Rajab menurut Islam?

Keutamaan Bulan Rajab: Bulan Haram yang Mulia

Pada bulan Rajab, setiap amal kebaikan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Umat Islam dianjurkan memperbanyak istighfar, melaksanakan puasa sunnah, dan bersedekah, menjadikan bulan ini peluang besar untuk memperbaiki diri dan mendekat kepada Allah SWT.

Adakah hadits shahih tentang bulan Rajab?

Tidak ada satu dalilpun yang shahih –yang secara khusus- menyebutkan keutamaan bulan Rajab, sebagaimana telah dituturkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Tabyin Al Ujab : ““Tidak ada hadits shahih yang pantas untuk dijadikan hujjah dalam masalah keutamaan bulan Rajab, (dengan) puasa di dalamnya dan shalat malam

Apakah bulan Rajab disebutkan dalam Al-Quran?

Rajab, bulan ketujuh dalam kalender lunar Islam, memiliki tempat khusus dalam Islam. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan suci yang disebutkan dalam Al-Qur'an —waktu di mana ibadah dan perbuatan baik memiliki makna spiritual yang sangat besar.

Apa amalan bulan Rajab?

Amaliyah bulan Rajab meliputi memperbanyak istighfar, sedekah, puasa sunah, dan salat sunah, serta membaca Al-Qur'an dan berdoa, sebagai persiapan menyambut Ramadan dan memanfaatkan keutamaan bulan haram, dengan fokus pada ibadah umum yang berpahala besar, terutama memperingati peristiwa penting seperti Isra Mikraj, sambil berhati-hati terhadap amalan khusus yang tidak sahih.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |