Liputan6.com, Jakarta Kisah Nabi Saleh AS dan mukjizat untanya merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang banyak disebutkan dalam Al-Qur'an. Kisah ini menjadi pelajaran bagi umat manusia tentang keimanan, kesombongan, serta akibat dari menentang perintah Allah SWT.
Nabi Saleh AS diutus kepada Kaum Tsamud, sebuah kaum yang hidup di wilayah yang kini dikenal sebagai Al-Hijr (Mada'in Saleh). Mereka merupakan keturunan dari kaum ‘Ad yang telah dihancurkan oleh Allah karena keingkaran mereka.
Kaum Tsamud dikenal sebagai bangsa yang memiliki keterampilan luar biasa dalam membangun rumah-rumah dengan memahat batu di pegunungan. Mereka hidup dalam kemakmuran dan memiliki sumber daya melimpah, namun sayangnya mereka menyekutukan Allah dan menyembah berhala.
Meskipun telah diberikan berbagai peringatan, kaum Tsamud tetap keras kepala dan meminta Nabi Saleh AS untuk membuktikan kenabiannya dengan menunjukkan sebuah mukjizat. Atas kehendak Allah, sebuah mukjizat pun diberikan dalam bentuk seekor unta betina yang luar biasa.
Kisah unta Nabi Saleh AS yang penuh pelajaran ini dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu (8/3/2025).
Mukjizat Unta Nabi Saleh AS
Sebagai jawaban atas permintaan kaum Tsamud, Allah SWT memberikan mukjizat berupa seekor unta betina yang luar biasa. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa unta ini muncul dari batu besar atau bukit sesuai dengan permintaan kaum Tsamud. Al-Qur’an menyebutkan bahwa unta ini merupakan "unta Allah" yang menjadi tanda kebesaran-Nya:
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Saleh. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun, (yang akibatnya) nanti akan menimpamu azab yang pedih.'" (QS. Al-A’raf: 73)
Unta ini bukan unta biasa, tetapi memiliki sifat khusus yang menunjukkan bahwa itu adalah mukjizat dari Allah. Beberapa dari sifat khusus dari unta Nabi Saleh AS yaitu berukuran besar dan muncul secara ajaib, memiliki jadwal minum air yang telah ditetapkan—sehari untuknya dan sehari untuk kaum Tsamud, dan unta ini menghasilkan susu dalam jumlah banyak yang cukup untuk memberi makan seluruh penduduk.
Namun, kaum Tsamud tetap bersikap sombong dan tidak beriman kepada Nabi Saleh. Mereka justru merasa terganggu dengan keberadaan unta tersebut.
Pembangkangan dan Pembunuhan Unta
Ketika melihat bahwa banyak orang mulai terpengaruh oleh mukjizat unta tersebut, para pemuka kaum Tsamud yang kafir merasa khawatir. Mereka bersekongkol untuk membunuh unta tersebut agar bisa kembali minum air tanpa harus berbagi.
Seorang wanita kaya di antara mereka, yang merasa terganggu dengan unta itu, menawarkan hadiah besar kepada siapa pun yang mau membunuhnya. Akhirnya, seorang pria bernama Qudar bin Salif, yang dikenal sebagai sosok durhaka, membunuh unta tersebut dengan cara memotong kakinya hingga roboh, kemudian menghabisinya. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an:
"Maka mereka membunuh unta itu dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan mereka, dan mereka berkata: 'Hai Saleh, datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu benar-benar salah seorang rasul.'" (QS. Al-A’raf: 77)
Azab bagi Kaum Tsamud
Membunuh unta yang merupakan mukjizat dari Allah, Nabi Saleh memperingatkan mereka bahwa azab Allah akan segera datang dalam waktu tiga hari. Namun, mereka tetap tidak mau bertobat dan bahkan berencana membunuh Nabi Saleh. Akan tetapi, sebelum mereka dapat melaksanakan rencana jahatnya, Allah menimpakan azab yang dahsyat kepada mereka.
Pada hari ketiga setelah pembunuhan unta, terjadi guncangan dahsyat, suara petir yang menggelegar, serta angin kencang yang menghancurkan mereka. Seluruh kaum Tsamud binasa, kecuali Nabi Saleh dan pengikutnya yang beriman. Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Qur’an:
"Kemudian datanglah gempa menimpa mereka, sehingga mereka mati bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka." (QS. Al-A’raf: 78)
Keteguhan Nabi Saleh AS dan Pelajaran dari Kisah Unta
meskipun menghadapi penolakan dan ancaman dari kaumnya. Beliau tidak pernah lelah mengajak mereka kepada jalan yang benar.
Sikap Nabi Saleh AS mengajarkan kita tentang pentingnya keteguhan dalam berdakwah dan menyampaikan kebenaran, meskipun menghadapi tantangan yang berat. Keteguhan beliau merupakan teladan bagi para da'i di sepanjang zaman.
Kisah ini memberikan banyak pelajaran bagi umat manusia, di antaranya:
1. Keimanan adalah kunci keselamatan – Kaum Tsamud dihancurkan karena kesombongan dan keingkaran mereka.
2. Mukjizat Allah adalah tanda kebesaran-Nya – Unta Nabi Saleh adalah bukti nyata kebesaran Allah, tetapi kaum Tsamud tetap mengingkarinya.
3. Kesabaran dalam berdakwah – Nabi Saleh menunjukkan kesabaran dalam menghadapi kaumnya, meskipun ditolak dan bahkan diancam.
4. Akibat dari menentang Allah – Kesombongan dan keingkaran membawa kehancuran, sebagaimana yang terjadi pada kaum Tsamud.