Kumpulan Hoaks Seputar Nadiem Makarim yang Beredar di Media Sosial, Simak Faktanya

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial menjadi lahan subur penyebaran informasi, tak terkecuali hoaks. Salah satu tokoh publik yang kerap menjadi sasaran hoaks adalah Nadiem Makarim. Beberapa waktu terakhir, beredar sejumlah informasi palsu yang mengaitkan namanya dengan berbagai isu. 

Lalu apa saja hoaks yang mengaitkan dengan Nadiem Makarim? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Artikel Nadiem Makarim Berbagi Uang Pengadaan Laptop Rp 11 Triliun dengan Mantan Presiden Jokowi

Beredar di media sosial postingan artikel Nadiem Makarim berbagi uang pengadaan laptop Rp 11 triliun dengan mantan Presiden Jokowi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 Juni 2025.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul "Nadim Makarim Tegaskan pengadaan laptop sebesar 11 Triliun Bagi Dua sama Pak Jokowi Gibran saksinya di Solo"

Akun itu menambahkan narasi:

"*Nadim Makarim Tegaskan Uang Pengadaan Laptop 11 Triliun Dibagi Dua Sama Moelyono & Fufufufu, Saksinya Ada di Solo**Terkutuk lah Moelyono & Fufufufu* yang begitu tega mengambil uang untuk Program Pendidikan Rakyat Indonesia.Ternyata yang ngembat duit anggaran Laptop Kementrian Diknas sebesar Rp. 11 triliun adalah Moelyono & Fufufufu"

Lalu benarkah postingan artikel Nadiem Makarim berbagi uang pengadaan laptop Rp 11 triliun dengan mantan Presiden Jokowi? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Artikel Karier Nadiem Makarim Dalam Bahaya karena Dituntut Bank Indonesia

Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam bahaya setelah dituntut Bank Indonesia. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 Agustus 2024.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel Detik News berjudul "Karier Nadeem Makarim dalam Bahaya"

Postingan itu disertai narasi "Bank Indonesia telah mengajukan tuntutan terhadap Nadiem Makarim"

Akun itu menambahkan narasi "Ini Screenshoot yg ngomong ya bukan gue..."

Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam bahaya setelah dituntut Bank Indonesia? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Menteri Nadiem Desak Siswa SMK Nikah Massal untuk Atasi Pengangguran

Beredar klaim yang menyebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendesak siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) menikah massal untuk memberantas pengangguran.

Klaim tersebut merupakan judul artikel "Berantas Pengangguran, Nadiem Desak ‘Nikah Massal’ Untuk Siswa SMK Segera Dilakukan" yang dimuat situs fajar.ikhtisar.net, pada 8 Juli 2020.

Berikut isinya:

"PR PANGANDARAN – Konsep ‘Pernikahan Massal’ yang dicetuskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makariem akan menjadi solusi untuk mengetaskan angka pengangguran bagi lulusan SMK.

Menurut Nadiem, ‘pernikahan massal’ yang dilakukan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

“Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan,” ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Lebih lanjut, eks CEO Gojek ini juga menjelaskan “pernikahan massal” antara SMK dan industri tidak hanya sekedar kerja sama biasa.

Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, praktisi di industri pun harus terlibat.

“Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen,” kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.“Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken (tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan yang sah,” ujarnya.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada pihak sekolah yang diajak kerjasama.

“Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research projectmerupakan satu contoh paket pernikahan,” tutur dia.

Jika program “pernikahan massal” itu terwujud, kata dia, maka industri diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan karena lulusannya diserap industri.

Industri harus dapat melihat SMK sebagai sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.***"

Benarkah Menteri Nadiem mendesak siswa SMK menikah massal untuk memberantas pengangguran? Simak dalam artikel berikut ini...

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |