Kuota Haji 2026 per Provinsi, Ini 3 Provinsi dengan Jumlah Jemaah Terbanyak

Liputan6.com, Jakarta - Pada musim haji 2026 M/1447 H, Indonesia mendapatkan kuota sebesar 221.000 orang. Kuota tersebut terdistribusi ke seluruh provinsi Indonesia, dengan jumlah bervariasi. Maka itu, kuota haji 2026 per provinsi berbeda.

Berdasar laman Kementerian Haji dan Umrah dan akun Instagram resminya,  jumlah tersebut terdiri dari 203.320 jamaah reguler (92%) dan 17.680 jemaah haji khusus (8%). Dari kuota reguler, dialokasikan untuk Petugas Haji Daerah (PHD) sebanyak 1.050 orang, pembimbing KBIHU sebanyak 685 orang, dan jemaah reguler murni sebanyak 201.585 orang.

Merujuk Instagram @kemenhajri, mulai tahun 1447 H/2026 M, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Haji dan Umrah RI menetapkan sistem baru dalam pembagian kuota haji antar-provinsi. Untuk pertama kalinya, penentuan kuota dilakukan berdasarkan proporsi daftar tunggu jemaah di masing-masing wilayah, sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025.

Berikut ini adalah kuota haji 2026 per provinsi diurut berdasar letak provinsi terbarat hingga timur. Artikel ini juga akan membahas mengenai provinsi dengan kuota terbanyak pada musim haji 2026.

Merujuk laman haji.go.id dan pengumuman resmi di akun Instagram Kemenhaj, berikut ini adalah kuota haji 2026 per provinsi, dimulai dari pulau paling barat Indonesia.

Kuota Haji 2026 per Provinsi: Pulau Sumatera dan Sekitarnya

• Aceh: 5.426 orang
• Sumatera Utara (Sumut): 5.913 orang
• Sumatera Barat (Sumbar): 3.928 orang
• Riau: 4.682 orang
• Kepulauan Riau: 1.085 orang
• Jambi: 3.276 orang
• Bengkulu: 1.354 orang
• Sumatera Selatan (Sumsel): 5.895 orang
• Bangka Belitung (Babel): 1.077 orang
• Lampung: 5.827 orang

Pulau Jawa

• Banten: 9.124 orang
• DKI Jakarta: 7.819 orang
• Jawa Barat (Jabar): 29.643 orang
• Jawa Tengah (Jateng): 34.122 orang
• Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 3.748 orang
• Jawa Timur (Jatim): 42.409 orang

Bali dan Nusa Tenggara

• Bali: 698 orang
• Nusa Tenggara Barat (NTB): 5.798 orang
• Nusa Tenggara Timur (NTT): 516 orang

Pulau Kalimantan

• Kalimantan Barat (Kalbar): 1.858 orang
• Kalimantan Tengah (Kalteng): 1.559 orang
• Kalimantan Selatan (Kalsel): 5.187 orang
• Kalimantan Timur (Kaltim): 3.189 orang
• Kalimantan Utara (Kaltara): 489 orang

Pulau Sulawesi

• Sulawesi Utara (Sulut): 402 orang
• Gorontalo: 608 orang
• Sulawesi Tengah (Sulteng): 1.753 orang
• Sulawesi Barat (Sulbar): 1.450 orang
• Sulawesi Selatan (Sulsel): 9.670 orang
• Sulawesi Tenggara (Sultra): 2.063 orang

Kepulauan Maluku dan Papua

• Maluku Utara (Malut): 785 orang
• Maluku: 587 orang
• Papua Barat: 447 orang

Sebagaimana disebut di atas, penentuan kuota jemaah haji 2026 per provinsi ini didasarkan pada proporsi daftar tunggu (waiting list) calon jemaah haji di masing-masing wilayah, sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Berikut adalah tiga provinsi dengan kuota tertinggi, yang menunjukkan jumlah terbesar calon jemaah yang masuk dalam daftar tunggu secara nasional:

1. Jawa Timur (Jatim): 42.409 jiwa
2. Jawa Tengah (Jateng): 34.122 jiwa
3. Jawa Barat (Jabar): 29.643 jiwa

Prinsip penentuan kuota berdasarkan daftar tunggu memiliki tujuan utama untuk mencapai pemerataan masa tunggu haji di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga masa tunggu tidak berbeda terlalu jauh antar wilayah.

Provinsi-provinsi di Jawa memiliki kuota terbesar karena secara historis dan proporsional, jumlah pendaftar haji (daftar tunggu) di pulau tersebut merupakan yang tertinggi di tingkat nasional.

Pemerintah Indonesia kini menerapkan sistem pembagian kuota haji yang berbasis pada proporsi jumlah daftar tunggu di setiap provinsi. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menyamakan masa tunggu jemaah di seluruh Indonesia.

Berdasarkan perhitungan Kemenhaj, masa tunggu rata-rata di semua provinsi diperkirakan mencapai sekitar 26,4 tahun atau jika dibulatkan 27 tahun.

Jika seseorang mendaftar pada tahun 2026 dengan masa tunggu sekitar 27 tahun, maka perkiraan tahun keberangkatan adalah pada tahun 2053.

Namun begitu, perkiraan ini digunakan sebagai dasar pembagian kuota. Perlu dicatat bahwa masa tunggu yang sebenarnya dapat berubah (sedikit lebih cepat atau lebih lambat) tergantung pada:

• Jumlah kuota haji yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi setiap tahun.
• Jumlah pendaftar baru yang masuk di provinsi tersebut setiap tahun.
• Adanya kuota cadangan atau jemaah yang batal berangkat.
• Jemaah prioritas (khusus), misalnya lansia

Dengan sistem yang baru ini, perbedaan masa tunggu yang sangat ekstrem antarprovinsi (seperti yang terjadi pada sistem sebelumnya) diharapkan dapat dihilangkan.

Kuota haji 2026 berapa?

Kuota Haji 2026

Untuk pelaksanaan haji 2026, dikutip dari Kemenag, Indonesia mendapat kuota sebesar 221.000 jamaah. Dari jumlah tersebut, 203.320 dialokasikan untuk jamaah reguler, sementara 17.680 untuk haji khusus (plus).

Berapa kuota pribadi untuk haji 2026?

"Kuota haji sebesar 175.025 telah diamankan bagi jemaah haji India untuk tahun 2026," kata Rijiju di X. "Diskusi kita mengenai haji 2026 menegaskan kembali komitmen bersama kedua negara untuk memastikan perjalanan haji yang aman, lancar, dan memuaskan secara spiritual bagi seluruh jemaah haji," ujarnya.

Haji 2026 berangkat kapan?

Pemberangkatan untuk gelombang pertama akan dimulai pada 22 April 2026, sedangkan pemberangkatan gelombang kedua akan dimulai pada 7 Mei 2026 hingga berakhir dengan jadwal kedatangan jemaah haji kloter kedua di Tanah Air pada 1 Juli 2026.

Berapa jatah kuota haji Indonesia 2025?

Jatah kuota haji Indonesia untuk tahun 2025 adalah 221.000 jemaah, yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kuota haji terbesar di dunia untuk tahun 2025.