Liputan6.com, Jakarta - Dalam penanggalan Hijriah, bulan Rajab selalu mendapat perhatian khusus dari umat Islam. Pertanyaan kenapa rajab disebut bulan istimewa sering muncul menjelang pergantian waktu tersebut. Rajab dikenal memiliki kedudukan tinggi dalam sejarah keislaman, di mana banyak umat memanfaatkan periode ini untuk memperbaiki kualitas ibadah serta memperdalam pemahaman spiritual.
Pembahasan mengenai kenapa rajab disebut bulan istimewa tidak dapat dilepaskan dari nilai kesucian waktu dalam ajaran Islam. Rajab termasuk bagian dari bulan haram, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. Pada masa ini, umat dianjurkan menjaga sikap, ucapan, serta perilaku sehari-hari. Kesadaran terhadap kemuliaan waktu mendorong peningkatan amal saleh.
Pemahaman tentang kenapa rajab disebut bulan istimewa membantu umat Islam menyusun langkah spiritual lebih terarah. Rajab kerap dijadikan momentum introspeksi diri serta evaluasi perjalanan iman. Konsistensi amal kecil pada bulan ini memberi dampak besar bagi kehidupan beragama. Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (19/12/2025).
Alasan Kenapa Rajab Disebut Bulan Istimewa
Mengacu pada informasi dari laman resmi Baznas, bulan Rajab dikenal sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam ajaran Islam. Bulan ini dipandang mulia karena pada masa tersebut terdapat larangan keras terhadap peperangan dan pertumpahan darah. Ketentuan ini mencerminkan nilai perdamaian, ketenteraman, serta penghormatan terhadap kehidupan manusia yang dijunjung tinggi dalam Islam.
Istilah “Rajab” sendiri secara bahasa mengandung makna pengagungan atau pemuliaan, menandakan bahwa bulan ini memiliki kedudukan istimewa. Oleh sebab itu, Rajab dipandang sebagai waktu penuh keberkahan untuk memperbanyak amal ibadah serta memperkuat hubungan spiritual kepada Allah SWT. Selain bernilai ibadah, bulan Rajab juga menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah perkembangan Islam, khususnya pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW.
Ada 5 alasan kenapa Rajab disebut bulan istimewa, yakni:
Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
Isra Mikraj merupakan peristiwa luar biasa berupa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian dilanjutkan hingga Sidratul Muntaha. Peristiwa agung ini terjadi pada malam tanggal 27 Rajab pada tahun kesepuluh masa kenabian dan menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah spiritual umat Islam.
Perintah mengubah arah kiblat
Pada awal perkembangan Islam, umat Muslim melaksanakan salat menghadap Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Berdasarkan keterangan dari Almanhaj.com, Rasulullah SAW menerima wahyu untuk mengalihkan arah kiblat menuju Ka’bah di Masjidil Haram pada bulan Rajab tahun kedua Hijriah. Peristiwa ini memiliki makna besar dalam pembentukan identitas dan kemandirian umat Islam.
Perintah salat lima waktu
Kewajiban melaksanakan salat lima waktu ditetapkan ketika Rasulullah SAW berada di Sidratul Muntaha. Penetapan ibadah pokok ini terjadi bersamaan dengan peristiwa Isra Mikraj dan hingga kini menjadi rukun utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Kemenangan Islam dalam Perang Tabuk
Perang Tabuk merupakan peristiwa peperangan antara pasukan Muslim dan kekuatan Romawi yang berlangsung pada bulan Rajab tahun kesembilan Hijriah. Lokasi peristiwa ini berada di wilayah Tabuk, terletak di antara Wadil Qura dan kawasan Syam. Dalam peristiwa tersebut, pihak Romawi akhirnya memilih berdamai dan bersedia membayar upeti. Perang Tabuk juga tercatat sebagai ekspedisi militer terakhir yang diikuti langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Hijrah pertama ke Habasyah
Jauh sebelum hijrah besar menuju Madinah, Rasulullah SAW pernah mengarahkan sebagian umat Islam untuk berpindah ke Habasyah pada bulan Rajab di tahun kelima masa kenabian. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap kaum Muslim dari tekanan dan gangguan kaum Quraisy di Makkah, sekaligus menjadi strategi awal dalam menjaga keberlangsungan dakwah Islam.
Dalil Kemuliaan Bulan Rajab
Kemuliaan bulan Rajab bukan sekadar tradisi budaya Arab, melainkan ketetapan Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur'an dan dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
1. Dalil Al-Qur'an
Allah SWT berfirman mengenai jumlah bulan dan bulan haram:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Inna 'iddatas-syuhuuri 'indallaahits-na 'asyara syahran fii kitaabillaahi yauma khalaqas-samaawaati wal-ardha minhaa arba'atun hurum. Dzaalikad-diinul qayyimu falaa tazhlimuu fiihinna anfusakum.
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu..." (QS. At-Taubah: 36)
Ayat "janganlah kamu menganiaya diri kamu" menjadi peringatan keras untuk menjauhi maksiat di bulan Rajab.
2. Dalil Hadits Nabi SAW
Rasulullah SAW merinci nama-nama bulan haram tersebut dalam khutbah Haji Wada':
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ، مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan yang haram (suci). Tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dan Rajab Mudar, yang terletak antara Jumadil (Akhir) dan Syaban." (HR. Bukhari no. 4662 dan Muslim no. 1679)
Bulan Rajab adalah momentum emas untuk melakukan "gencatan senjata" terhadap hawa nafsu kita sendiri. Sebagaimana orang Arab terdahulu menyarungkan pedang mereka di bulan ini, maka kita pun hendaknya menahan lisan, mata, dan anggota tubuh dari perbuatan dosa.
Mengetahui asal usul dan kemuliaan Rajab seharusnya memotivasi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak puasa sunnah, istighfar, dan sedekah sebagai bekal menyambut bulan suci Ramadan yang sebentar lagi tiba. Mari jadikan Rajab tahun ini sebagai titik balik perbaikan diri kita di hadapan Allah SWT.
Amalan Dianjurkan untuk Meraih Berkah di Bulan Rajab
Berikut ini adalah beberapa amalannya:
1. Membaca Doa Memasuki Bulan Rajab
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma barik lana fi Rajab wa Sha'ban wa ballighna Ramadan.
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.
2. Puasa Rajab
Puasa di bulan Rajab adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Niat puasa Rajab dapat dilafalkan di malam atau siang hari. Lafal niat puasa Rajab di malam hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Rajaban lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.
Jika lupa membaca niat pada malam hari, Anda bisa membaca niat berikut ini pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma hadza al-yawmi 'an adaa'i sunnati Rajab lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.
Puasa Rajab dapat dilakukan beberapa hari, tidak ditentukan harinya, dan bisa mengikuti ketentuan hari-hari utama pada setiap bulan atau setiap pekan.
3. Sholat Sunnah Rajab
Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa shalat sunah mutlak di bulan Rajab disunnahkan dan merupakan amalan yang kerap dilakukan oleh orang saleh pada masanya.
Menurutnya, melakukan puasa pada hari Kamis di bulan Rajab, diikuti dengan shalat sunah dua belas rakaat antara waktu Isya dan sepertiga malam, dapat membawa manfaat spiritual.
Dalam sholat sunnah ini, umat Islam dianjurkan membaca surat Al-Qadar dan Al-Ikhlas, diikuti dengan shalawat dan sujud sebanyak 70x, serta doa memohon kepada Allah atas hajat yang diinginkan setelah selesai shalat.
4. Memperbanyak Bersedekah
Bulan Rajab membawa nilai-nilai luhur, seperti rahmat, kemurahan Allah, dan kebaikan yang tak pernah kering. Menurut Sultan Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, "rajab" memiliki makna Rahmatullah, Juudullah, dan Birrullah.
Bersedekah di bulan Rajab dijanjikan pahala berlipat ganda, sejauh jarak terbang burung gagak yang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua, mencapai lima ratus tahun.
FAQ Seputar Topik
Apa makna dari bulan Rajab?
Bulan Rajab memiliki makna penting sebagai salah satu dari empat bulan haram (mulia) dalam Islam, yang berarti bulan pengampunan, bulan untuk memuliakan Allah SWT, bulan untuk introspeksi diri, serta menjadi persiapan menyambut Ramadan dengan memperbanyak ibadah sunnah dan meninggalkan dosa, dengan peristiwa besar Isra Mi'raj terjadi di dalamnya. Kata 'Rajab' sendiri berarti 'memuliakan' atau 'mengagungkan'.
Mengapa Rajab disebut bulan istimewa?
Rajab disebut bulan istimewa karena statusnya sebagai salah satu bulan haram di mana pahala amal saleh dilipatgandakan dan dosa diperbesar. Selain itu, bulan ini menjadi saksi peristiwa agung Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan berbagai kejadian penting lainnya dalam sejarah Islam.
Amalan apa saja yang dianjurkan di bulan Rajab?
Amalan yang dianjurkan di bulan Rajab meliputi puasa sunnah (terutama pada hari-hari tertentu seperti Senin, Kamis, dan Ayyamul Bidh), memperbanyak doa (terutama doa keberkahan Rajab dan Sya'ban), istighfar, dzikir, bersedekah, serta membaca Al-Qur'an.
Kapan peristiwa Isra Mi'raj terjadi?
Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian (sekitar 620 M).

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451303/original/043791400_1766271284-ini-penjelasan-ilmiah-mukjizat-tongkat-nabi-musa-membelah-laut-merah-lzj.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381448/original/032968300_1613719892-wooden-spoon-fork-as-clock-hands-white-plate_49149-1007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4573773/original/021416200_1694591354-20230913111830__fpdl.in__quran-being-held-hands-close-up_23-2148444089_normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417338/original/087225200_1763529762-Buka_Puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3190057/original/069392400_1595662626-muslim-woman-praying_23-2147794180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450229/original/030945800_1766134797-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285555/original/006582100_1752712046-IMG-20250709-WA0026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3141976/original/029125200_1591094091-ramadan-3384043_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270292/original/089440700_1671764205-masjid-pogung-dalangan-DdMZbKFFbaU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450038/original/011940800_1766126206-Gemini_Generated_Image_n0zy6on0zy6on0zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273163/original/088837000_1672056349-teenage-girl-with-praying-sunny-nature_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4213817/original/036215300_1667476717-bacaan-sholat-dari-awal-sampai-akhir-lengkap-dengan-niatnya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4174191/original/099991100_1664358430-bacaan-doa-setelah-adzan-beserta-arti-dan-keutamaannya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3097912/original/049390200_1586407817-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4243646/original/000555100_1669712732-029349200_1648524463-masjid-maba-QhzQfD0ihnI-unsplash_1___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4403644/original/020818300_1682064463-Bacaan_istighfar_beserta_terjemahan_dan_artinya.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)







