Niat Puasa Rajab Sekaligus Senin Kamis: Panduan Lengkap, Hukum, dan Keutamaannya

17 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Rajab yang mulia, banyak umat Muslim mulai mempersiapkan diri dengan meningkatkan amal ibadah, salah satunya melalui puasa sunnah. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana cara melafalkan niat puasa Rajab sekaligus Senin Kamis agar mendapatkan pahala ganda dalam satu hari pelaksanaan.  

Bulan Rajab sendiri dikenal sebagai salah satu dari empat Ashhurul Hurum atau bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam, beribadah di bulan ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi sebagai sarana pembersihan jiwa sebelum menyambut bulan Sya'ban dan puncaknya di bulan Ramadhan. 

Menurut buku Tanya Ustadz Solusi Praktis Problematika Umat Oleh Muhamad bin Abdullah Alhad dan Adithiya Warman (2024: hlm.33) niat puasa sunnah bisa lebih dari satu, misalnya niat puasa sunnah hari Senin dibarengi dengan niat puasa Rajab.

Secara fikih, penggabungan dua niat ibadah sunnah dalam satu amalan atau yang sering disebut dengan istilah tasyrik hukumnya diperbolehkan dalam madzhab Syafi'i. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa satu amalan dapat mencakup dua maksud ibadah selama keduanya bersifat sunnah. Berikut Liputan6.com mengulas niat puasa rajab sekaligus senin kamis dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (21/12/2025). 

Hukum Menggabungkan Puasa Rajab dengan Senin Kamis

Dalam literatur fikih klasik, seperti dalam kitab Fathul Mu’in, dijelaskan bahwa seseorang yang melakukan puasa sunnah yang memiliki sebab atau waktu tertentu (seperti puasa Senin Kamis) bersamaan dengan puasa sunnah lainnya (seperti puasa Rajab), maka ia akan mendapatkan pahala untuk keduanya.

Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa jika seseorang melakukan puasa sunnah di hari yang utama, meskipun ia hanya berniat satu jenis puasa saja, ia tetap mendapatkan keutamaan hari tersebut. Namun, melafalkan niat puasa Rajab sekaligus Senin Kamis secara spesifik tentu lebih utama karena menunjukkan kesungguhan hati dalam menjalankan perintah-Nya.

Ustadz Adithiya Warman  menyebut niat puasa Rajab sekaligus Senin Kamis adalah sesuatu yang sangat dimungkinkan dan dibenarkan dalam syariat. Hal ini dikarenakan kedua jenis puasa tersebut berada dalam kategori yang sama, yakni puasa sunnah. Ketika dua ibadah sunnah bertemu dalam satu waktu, seorang mukmin diperbolehkan menggabungkan niatnya (tasyrik) untuk meraih keutamaan dari kedua momentum tersebut.

Perbedaan Niat Puasa Sunnah dan Puasa Wajib

Ibadah Wajib Tidak Bisa Dicampur: Niat puasa wajib tidak dapat digabungkan secara niat dengan puasa sunnah. Contohnya, jika seseorang memiliki hutang puasa Ramadhan, ia harus meniatkan puasanya secara tunggal sebagai puasa qadha. Ia tidak boleh berniat "Saya niat puasa qadha sekaligus puasa sunnah Senin Kamis."

Pahala yang Mengikuti (Zhimnan): Meskipun niatnya tidak bisa digabung secara lafal, Islam memberikan kemudahan yang luar biasa. Jika seseorang melaksanakan puasa wajib (qadha) pada hari Senin atau Kamis di bulan Rajab, maka secara otomatis ia tetap akan mendapatkan pahala sunnah hari Senin/Kamis tersebut.

Keutamaan Waktu: Hal ini didasarkan pada kaidah fikih bahwa melakukan ibadah wajib di waktu-waktu yang utama (seperti bulan Rajab atau hari Senin dan Kamis) akan membuat pelaku ibadah mendapatkan kemuliaan waktu tersebut tanpa harus secara eksplisit menyebutkan niat sunnahnya.

Niat Puasa Rajab Sekaligus Senin Kamis (Arab, Latin, dan Terjemah)

Bagi Anda yang ingin menjalankan kedua puasa ini secara bersamaan, berikut adalah lafal niat yang bisa dibaca pada malam hari atau sebelum waktu subuh tiba:

1. Niat Gabungan untuk Hari Senin

Teks Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ وَصَوْمَ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma shahri Rajaba wa shouma yaumil itsnaini sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Terjemahan:

"Aku berniat puasa bulan Rajab dan puasa hari Senin, sunnah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Gabungan untuk Hari Kamis

Teks Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ وَصَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma shahri Rajaba wa shouma yaumil khamiisi sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Terjemahan:

"Aku berniat puasa bulan Rajab dan puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Rajab Saja

Jika Anda ingin fokus melaksanakan puasa Rajab pada hari-hari biasa (selain Senin dan Kamis atau di luar hari putih/Ayyamul Bidh), Anda cukup membaca niat khusus puasa Rajab sebagai berikut:

Teks Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma shahri Rajaba sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Terjemahan:

"Aku berniat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Senin Kamis Saja

Bagi Anda yang mungkin berada di luar bulan Rajab atau ingin mengkhususkan niat hanya pada puasa Senin Kamis, berikut adalah bacaannya:

Niat Puasa Senin:

Teks Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma yaumil itsnaini sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Terjemahan:

"Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Kamis:

Teks Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma yaumil khamiisi sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Terjemahan:

"Aku berniat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Menjalankan Puasa di Bulan Rajab

Mengapa kita harus antusias mengamalkan niat puasa Rajab sekaligus Senin Kamis? Berikut adalah beberapa alasan kuat yang didasarkan pada nilai-nilai keislaman:

1. Memasuki Bulan yang Dimuliakan (Ashhurul Hurum)

Rajab adalah satu dari empat bulan haram di mana amal shalih dilipatgandakan pahalanya. Berpuasa di bulan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap ketentuan Allah SWT dalam memuliakan waktu-waktu tertentu.

2. Ladang Menanam Pahala

Ulama sering mengibaratkan bahwa bulan Rajab adalah waktu untuk menanam benih, Sya'ban adalah waktu untuk menyiram, dan Ramadhan adalah waktu untuk memanen. Dengan berpuasa sekarang, kita sedang melatih fisik dan mental agar lebih siap menghadapi puasa wajib sebulan penuh nantinya.

3. Mengikuti Sunnah Rasulullah

Rasulullah SAW sangat sering menjalankan puasa pada hari Senin dan Kamis. Beliau bersabda bahwa pada kedua hari tersebut, amal ibadah manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah. Beliau ingin saat amalnya dilaporkan, beliau dalam keadaan berpuasa.

Bolehkah Niat Puasa Sunnah di Pagi Hari?

Salah satu kemudahan dalam puasa sunnah adalah fleksibilitas niat. Berbeda dengan puasa Ramadhan yang niatnya harus dilakukan di malam hari (sebelum subuh), puasa sunnah seperti Rajab atau Senin Kamis boleh diniatkan di pagi hari setelah terbit fajar, asalkan:

  1. Belum makan atau minum apa pun sejak subuh.
  2. Belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
  3. Niat dilakukan sebelum masuk waktu Dzuhur.

Namun, demi kesempurnaan dan kemantapan hati, sangat disarankan untuk melafalkan niat puasa Rajab sekaligus Senin Kamis sejak malam hari setelah makan sahur atau sebelum tidur.

Tips Menjalankan Puasa Sunnah agar Istiqomah

Menjalankan ibadah sunnah di tengah kesibukan aktivitas harian memang memiliki tantangan tersendiri. Agar puasa Anda tetap lancar, perhatikan tips berikut:

  • Sahur yang Berkualitas: Jangan lewatkan sahur. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi dan karbohidrat kompleks agar energi bertahan lebih lama.
  • Hidrasi yang Cukup: Minumlah air putih yang cukup antara waktu berbuka hingga sahur untuk mencegah dehidrasi, terutama jika Anda bekerja di luar ruangan.
  • Fokus pada Niat: Ingatlah kembali tujuan Anda berpuasa, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini akan menjadi motivasi internal saat rasa lapar mulai terasa.
  • Kurangi Aktivitas Berat yang Tidak Perlu: Atur jadwal kegiatan Anda agar tidak terlalu menguras fisik di siang hari.

Tanya Jawab (Q&A) Seputar Puasa Bulan Rajab

1. Apa hukum menjalankan puasa di bulan Rajab?

Jawab: Hukumnya adalah sunnah. Bulan Rajab termasuk dalam Ashhurul Hurum (bulan-bulan yang dimuliakan), di mana umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, termasuk berpuasa, guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Bolehkah saya menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa Senin Kamis?

Jawab: Boleh dan sangat dianjurkan. Menurut mayoritas ulama (khususnya madzhab Syafi'i), menggabungkan dua niat puasa sunnah dalam satu hari diperbolehkan. Anda akan mendapatkan pahala puasa Rajab sekaligus pahala puasa Senin atau Kamis.

3. Bagaimana jika saya ingin membayar hutang puasa Ramadhan (Qadha) di bulan Rajab?

Jawab: Anda sangat disarankan untuk melakukan puasa Qadha di bulan Rajab. Niat utamanya haruslah puasa Qadha (wajib). Meskipun niatnya bukan puasa sunnah, Anda secara otomatis akan mendapatkan keutamaan atau keberkahan waktu bulan Rajab karena melaksanakan kewajiban di bulan yang mulia.

4. Apakah ada ketentuan jumlah hari tertentu untuk puasa Rajab?

Jawab: Tidak ada ketentuan jumlah hari yang mengikat. Anda boleh berpuasa satu hari, tiga hari (seperti pada Ayyamul Bidh), setiap Senin dan Kamis, atau kapan saja selama bulan Rajab, asalkan tidak berpuasa sebulan penuh menyerupai puasa Ramadhan (agar tetap ada pembeda antara puasa sunnah dan wajib).

5. Kapan batas waktu membaca niat puasa sunnah Rajab?

Jawab: Karena ini adalah puasa sunnah, niat boleh dilakukan pada pagi hari setelah Subuh hingga sebelum masuk waktu Dzuhur. Syaratnya, Anda belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga saat niat diucapkan. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |