Niat Puasa Sunnah Rajab Arab, Latin, dan Arti, Lengkap Tata Cara dan Keutamaan

18 hours ago 5

Melafalkan niat merupakan rukun puasa yang sangat menentukan sah atau tidaknya sebuah ibadah di mata hukum Islam. Keikhlasan dalam berniat harus ditanamkan di dalam hati, baik itu diucapkan secara lisan maupun secara batiniah.

Dalam madzhab Syafi'i, niat puasa sunnah memiliki fleksibilitas waktu yang lebih longgar dibandingkan puasa wajib, namun tetap dianjurkan untuk ditetapkan sejak malam hari guna menjaga kesempurnaan ibadah.

Berikut adalah tiga bacaan niat puasa sunnah Rajab melansir dari BAZNAS Provinsi Sulawesi Tenggara dan sumber lainnya:

1. Niat Puasa Sunnah Rajab di Malam Hari

Dibaca mulai dari waktu Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Imsak).

Teks Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT."

2. Niat Puasa Sunnah Rajab di Siang Hari

Dibaca jika terlupa niat di malam hari, dengan syarat belum makan atau minum apa pun sejak fajar. Hal ini memberikan kemudahan bagi umat Islam yang ingin meraih pahala bulan haram meski sempat terlewat saat waktu sahur.

Teks Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT."

3. Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan

Selain itu, bagi yang memiliki tanggungan puasa wajib, penggunaan niat puasa sunnah Rajab yang digabung dengan qadha menjadi solusi praktis untuk menggugurkan kewajiban sekaligus meraih keutamaan sunnah.

Menggabungkan niat puasa wajib (hutang Ramadhan) dengan puasa sunnah Rajab diperbolehkan menurut pendapat kuat ulama Syafi'iyyah.

Penggabungan niat ini tidak mengurangi pahala qadha sedikitpun, justru menambah keberkahan karena dilakukan pada waktu yang istimewa.

Teks Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ مَعَ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhâ’i fardhi Ramadhâna ma‘a sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk mengganti kewajiban Ramadhan sekaligus sunnah Rajab karena Allah Ta'ala."

Dasar anjuran puasa di bulan-bulan mulia (termasuk Rajab) merujuk pada hadis Rasulullah SAW: "Puasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah (setelah itu)" (HR. Abu Dawud).

Amalan puasa ini dianjurkan terutama pada 10 hari pertama bulan Rajab. Disunnahkan untuk makan sahur sebelum waktu Imsak dan pastikan segera berbuka saat masuk waktu Maghrib.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |