Penjelasan Manfaat Daun Kelor dalam Al-Qur'an, Superfood Penuh Khasiat

11 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Daun kelor dikenal luas sebagai tanaman herbal yang menyehatkan. Menariknya, manfaat daun kelor dalam Al-Qur'an sering dikaitkan dengan prinsip menjaga kesehatan sebagai bentuk ibadah. Meski tidak disebut secara eksplisit, keberadaannya mencerminkan pentingnya memanfaatkan ciptaan Allah untuk kebaikan tubuh.

Dalam pengobatan islami, manfaat daun kelor dalam Al-Qur'an dipahami sebagai bagian dari anjuran hidup sehat dengan bahan alami. Daun ini dipercaya mampu meningkatkan imunitas, menetralkan racun, serta menjadi sumber nutrisi penting bagi tubuh.

Selain kesehatan, manfaat daun kelor dalam Al-Qur'an juga mengingatkan manusia akan pentingnya bersyukur. Tanaman ini mudah tumbuh, penuh manfaat, dan mencerminkan kasih sayang Allah lewat karunia alam yang bisa dimanfaatkan secara bijak.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang manfaat daun kelor dalam al qur'an, Senin (21/7/2025).

Penjelasan Daun Kelor dan Al-Qur'an

Informasi mengenai manfaat daun kelor dalam Al-Qur’an banyak beredar dan menjadi bahan perbincangan. Sayangnya, tidak ada satu pun ayat dalam Al-Qur’an yang secara eksplisit menyebutkan tanaman Moringa oleifera atau daun kelor beserta manfaat kesehatannya. Klaim yang mengaitkan daun kelor dengan wahyu ilahi sering kali berasal dari penafsiran yang tidak berdasar atau terlalu longgar.

Beberapa ayat yang kerap dikaitkan antara lain:

1. QS. Al-Fath: 29

"...Perumpamaan mereka di dalam Injil adalah seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, lalu tunas itu menjadikan tanaman itu kuat, kemudian menjadi besar dan berdiri tegak di atas batangnya; yang menyenangkan hati para penanamnya..."

Penjelasan: Ayat ini merupakan perumpamaan tentang perkembangan dan kekuatan umat Islam. Gambaran tanaman yang tumbuh subur digunakan sebagai simbol pertumbuhan iman dan persatuan umat. Meskipun disebut "tanaman", ayat ini tidak merujuk pada tanaman tertentu, termasuk daun kelor. Penafsiran simbolik boleh saja dilakukan dalam konteks pengembangan makna, namun tetap harus dibedakan antara makna tasybih (perumpamaan) dan makna harfiah.

2. QS. Al-Mu’minun: 20

"Dan (Kami tumbuhkan) pohon yang keluar dari Thursina (Gunung Sinai), yang menghasilkan minyak dan bumbu bagi orang-orang yang makan." (Al-Mu’minun: 20)

Penjelasan: Ayat ini berbicara tentang pohon zaitun, yang tumbuh di sekitar Gunung Sinai. Pohon ini menghasilkan minyak (minyak zaitun) yang dikenal sangat bermanfaat untuk kesehatan dan juga digunakan sebagai bahan makanan.

Daun kelor tidak disebut dalam ayat ini, tetapi sebagian orang secara luas menghubungkannya karena sama-sama tumbuhan yang menyehatkan. Namun, dari segi tafsir, ayat ini secara tegas menunjuk kepada pohon zaitun, bukan kelor.

3. QS. Al-Baqarah: 168

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah: 168)

Penjelasan: Ayat ini menekankan prinsip konsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik untuk tubuh). Meskipun tidak menyebut nama tumbuhan tertentu, ayat ini menjadi dasar umum dalam Islam untuk memilih makanan yang sehat, alami, dan penuh manfaat. Dalam konteks inilah daun kelor sering dimasukkan, karena kandungan gizinya yang tinggi dan efek positifnya bagi kesehatan. Namun, sekali lagi, ini adalah pemanfaatan ayat sebagai prinsip dasar konsumsi, bukan bukti bahwa daun kelor disebut secara eksplisit dalam Al-Qur'an.

Meskipun tidak disebut langsung dalam Al-Qur’an, daun kelor memiliki banyak manfaat yang diakui secara ilmiah. Daun ini kaya vitamin A, C, kalsium, zat besi, antioksidan, serta senyawa antiinflamasi. Dalam semangat Islam yang mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan halal dan thayyib (baik), penggunaan daun kelor bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang seimbang, meski tidak dikaitkan langsung dengan nash Al-Qur’an tertentu.

Mengutip buku berjudul Khasiat Dahsyat Daun Kelor: Membasmi Penyakit Ganas (2014) oleh Dr. Erna Nurcahyati dijelaskan, pohon kelor (Moringa oleifera), pohon kelor dapat dipercaya berasal dari India, menghasilkan biji spesial yang dapat membantu pembekuan untuk membersihkan air.

Masih dari sumber buku yang sama, sejak zaman kuno, para tabib India telah mengetahui manfaat dan khasiat pengobatan dari kelor dan menggunakannya untuk mengobati mulai dari sakit kepala sampai depresi. Dalam literatur kuno menyatakan bahwa kelor telah digunakan sebagai obat di India setidaknya lebih dari 4.000 tahun.

Manfaat Daun Kelor sebagai Superfood

Terlepas dari perdebatan mengenai hubungannya dengan Al-Qur'an, daun kelor atau Moringa oleifera telah mendapat pengakuan luas dari kalangan ilmiah sebagai salah satu superfood paling bernutrisi. Daun kecil berwarna hijau ini menyimpan kandungan vitamin, mineral, antioksidan, serta senyawa aktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Menurut Pandey et al., (2012) mengutip dari kajian yang dipublikasikan di Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan Vol. 10 No. 3 Oktober 2022, berbagai bagian dari tanaman kelor bertindak sebagai stimulan jantung dan peredaran darah, memiliki antitumor, antipiretik, antiepilepsi, antiinflamasi, antiulcer, diuretik, antihipertensi, menurunkan kolesterol, antidiabetik, antibakteri, antijamur, dan antioksidan.

Berbagai studi ilmiah telah mengungkap potensi luar biasa dari daun kelor, di antaranya:

1. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Kandungan vitamin C yang tinggi dan antioksidan kuat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjadikannya benteng alami terhadap infeksi dan radikal bebas.

Senyawa seperti quercetin dan klorogenik acid dalam daun kelor terbukti mampu membantu menurunkan kadar gula darah, sangat potensial bagi penderita diabetes tipe 2.

3. Mengurangi Peradangan

Kandungan isothiocyanates dan polifenol berperan sebagai agen anti-inflamasi alami yang bisa meredakan pembengkakan dan nyeri akibat peradangan.

Kalium dan antioksidan dalam daun kelor turut membantu menjaga tekanan darah tetap stabil serta mendukung kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

5. Menjaga Kesehatan Tulang

Kalsium dan fosfor yang tinggi dalam daun kelor sangat baik untuk memperkuat tulang dan mencegah risiko osteoporosis, terutama pada usia lanjut.

6. Melancarkan Pencernaan

Serat alami pada daun kelor membantu memperbaiki sistem pencernaan, mengurangi sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus.

7. Merawat Kulit dan Rambut

Vitamin A, E, dan senyawa antiradang lainnya dalam daun kelor membantu menjaga kelembapan kulit, mengurangi jerawat, dan memperkuat akar rambut.

8. Mendukung Program Diet dan Berat Badan Sehat

Daun kelor rendah kalori tetapi tinggi nutrisi, menjadikannya pilihan tepat untuk menu sehat saat menjalani diet alami tanpa kehilangan asupan penting bagi tubuh.

Secara keseluruhan, daun kelor bukan hanya sekadar tanaman tradisional, tapi telah berkembang menjadi bagian penting dari pengobatan alami modern. Konsumsi rutin dalam bentuk segar, teh, atau suplemen terbukti membawa manfaat nyata bagi kesehatan secara menyeluruh.

Olahan Daun Kelor

Menurut Jonni (2008) dikutip dari kajian yang dipublikasikan di Jurnal PADE: Pengabmas dan Edukasi, Oktober 2023 (5) 2: 86-90 , salah satu bagian tanaman daun kelor yang dapat dimanfaatkan adalah daun.

Pemanfaatan daun kelor masih sangat terbatas, daun kelor mengandung vitamin A setara dengan 10 kali vitamin A pada wortel, setara dengan 15 kali potasium pada pisang, setara dengan 25 kali zat besi yang terdapat pada bayam, setara dengan 17 kali kalsium pada susu, dan setara dengan 9 kali protein yang terdapat pada yoghurt.

Berikut ini olahan daun kelor yang bisa dicoba:

Teh kelor

Bahan:

- Daun kelor secukupnya

- Madu

- Air

Cara membuat:

1. Petik daun kelor yang masih segar dan muda. Pilih bagian daun di dekat pucuk dan berwarna hijau muda.

2. Rendam daun kelor di dalam air bersih untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel.

3. Keringkan daun kelor setelah dicuci. Caranya, letakkan daun kelor di nampan, kemudian letakkan di udara terbuka. Sebaiknya jangan letakkan daun kelor di bawah sinar matahari langsung karena bisa membuat kandungan gizinya berkurang.

4. Jika daun kelor sudah kering, tumbuk atau blender hingga menjadi bubuk halus.

5. Simpan daun kelor yang sudah menjadi bubuk di dalam wadah khusus. Simpan di tempat yang sejuk.

6. Ambil 1 atau 2 sendok makan daun kelor bubuk, lalu seduh dengan air panas. Anda bisa menambahkan madu jika menginginkan rasa yang lebih manis.

Jus Kelor

Bahan:

- 4 tangkai daun kelor

- 250 ml air

- 2 sdm madu

Cara membuat:

1. Petik 4 tangkai daun kelor. Pisahkan daun dengan tangkainya. Lalu cuci sampai bersih dengan air mengalir.

2. Masukkan daun kelor ke dalam blender, campur dengan 250ml air, dan dua sendok makan madu murni.

3. Blender daun kelor hingga halus.

4. Saring daun kelor untuk memisahkan ampasnya.

5. Jus daun kelor siap dinikmati.

Sayur Bening Kelor

Bahan:

- 1 ikat daun kelor, petik daunnya

- 2 buah jagung manis, disisir

- 1 liter air

Bumbu:

2 ruas kencur

4 butir bawang merah

2 siung bawang putih

1 sdt garam

1 sdt gula pasir

3 lembar daun salam

Cara Membuat:

1. Ulek semua bahan bumbu (bisa juga dengan cukup diiris/digeprek).

2. Panaskan air sampai mendidih, masukkan bumbu dan jagung muda. Masak hingga jagung cukup empuk.

3. Masukkan daun kelor, tambahkan garam dan gula.

4. Koreksi rasa. Angkat dan sajikan.

Sumber:

- Buku berjudul Khasiat Dahsyat Daun Kelor: Membasmi Penyakit Ganas (2014) oleh Dr. Erna Nurcahyati 

- Kajian berjudul Review: Aplikasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Berbagai Produk Olahan Daging di Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan Vol. 10 No. 3 Oktober 2022

- Kajian berjudul Edukasi Pemanfaatan Daun Kelor Menjadi Produk Olahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita di Desa Deunong, Aceh Besar di Jurnal PADE: Pengabmas dan Edukasi, Oktober 2023 (5) 2: 86-90

Q & A Seputar Topik

Apakah daun kelor disebut secara langsung dalam Al-Qur'an?

Tidak, daun kelor atau Moringa oleifera tidak disebut secara eksplisit dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Namun, ada ayat-ayat yang menyinggung pentingnya mengonsumsi makanan yang baik dan bermanfaat bagi kesehatan, yang secara umum dapat mencakup daun kelor sebagai tanaman bergizi tinggi.

Mengapa masyarakat sering mengaitkan daun kelor dengan ayat-ayat Al-Qur'an?

Beberapa pihak menghubungkan daun kelor dengan ayat-ayat seperti QS. Al-Mu’minun: 20 atau QS. Al-Baqarah: 168 yang membahas tentang tumbuhan dan makanan halal yang penuh manfaat. Meski tidak spesifik menyebut daun kelor, ayat-ayat ini sering dijadikan landasan untuk mendorong konsumsi makanan sehat, termasuk kelor.

Apakah ada manfaat daun kelor yang sejalan dengan prinsip kesehatan dalam Islam?

Ya, Islam mendorong umatnya menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan yang baik. Daun kelor, yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral, sesuai dengan prinsip ini. Mengonsumsi daun kelor termasuk dalam ikhtiar menjaga kesehatan tubuh yang dianjurkan dalam Islam.

Apa dalil yang sering dikaitkan dengan manfaat tanaman dalam Al-Qur'an?

Salah satu ayat yang sering dikutip adalah QS. An-Nahl: 11, yang berbicara tentang berbagai tumbuhan yang ditumbuhkan Allah sebagai rezeki bagi manusia. Meski tidak menyebut kelor, ayat ini menekankan keberkahan tumbuhan dan manfaatnya.

Bagaimana sebaiknya umat Islam menyikapi informasi yang mengaitkan kelor dengan Al-Qur'an?

Umat Islam hendaknya bersikap bijak dan kritis, dengan memastikan informasi memiliki dasar yang jelas. Meski daun kelor tidak disebut langsung dalam Al-Qur’an, tidak ada salahnya mengonsumsinya karena terbukti secara ilmiah memiliki banyak manfaat kesehatan yang sesuai dengan anjuran hidup sehat dalam Islam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |