Niat Mandi Idul Fitri, Lengkap Tata Cara dan Waktu Pelaksanaannya

11 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Mandi Idul Fitri merupakan sunnah yang dianjurkan sebelum melaksanakan salat Id. Tujuannya adalah membersihkan diri secara fisik agar tampil rapi dan wangi saat menyambut hari kemenangan.

Tradisi mandi Idul Fitri mencerminkan kesiapan seorang Muslim untuk hadir dalam suasana salat dengan hati yang bersih dan tubuh yang segar. Ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap hari raya.

Selain kebersihan, mandi Idul Fitri juga melambangkan kembali kepada fitrah setelah menjalani ibadah Ramadhan. Dengan mandi ini, umat Islam menunjukkan semangat baru dalam menyambut hari penuh keberkahan.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang niat hingga keutamaan mandi idul fitri, Senin (21/7/2025).

Hukum dan Keutamaan Mandi Idul Fitri

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman tahun 2024, menurut hadis Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri adalah waktu untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT selama Ramadhan. Dalam konteks ini, perayaan Idul Fitri juga menjadi momen untuk refleksi dan evaluasi diri. 

Mandi Idul Fitri merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkad) sebelum melaksanakan salat Id. Hukum ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, seperti Abdullah bin Umar RA, yang secara konsisten melakukannya sebelum berangkat menuju tempat salat. Meskipun tidak bersifat wajib, amalan ini menjadi salah satu bentuk kesempurnaan ibadah di hari raya. Meninggalkannya berarti melewatkan kesempatan mendapatkan pahala dan keberkahan yang besar.

Berikut beberapa keutamaan mandi Idul Fitri yang penting untuk diketahui:

1. Menjaga Kebersihan Fisik dan Spiritual

Mandi sebelum salat Id berfungsi untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan bau, membuat diri lebih segar dan nyaman saat beribadah. Selain kebersihan jasmani, mandi Idul Fitri juga memberi efek psikologis berupa kesiapan mental dalam menyambut hari kemenangan dengan penuh semangat dan kesucian hati.

2. Meningkatkan Kekhusyukan dalam Salat

Dengan tubuh yang bersih dan wangi, seseorang akan merasa lebih percaya diri saat berada di tengah jamaah. Hal ini dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan ketenangan selama melaksanakan salat Id, sekaligus menunjukkan rasa hormat terhadap sesama Muslim yang turut hadir.

3. Menghidupkan Sunnah dan Menjaga Syiar Islam

Mengamalkan mandi Idul Fitri menunjukkan kecintaan seorang Muslim terhadap sunnah Rasulullah SAW. Tindakan ini juga mencerminkan semangat merayakan hari raya dalam suasana yang bersih, tertib, dan penuh kebersamaan. Dengan begitu, mandi ini turut menjaga citra positif umat Islam, khususnya dalam momentum ibadah berjamaah yang dihadiri banyak orang.

Waktu dan Tata Cara Mandi Idul Fitri

Mandi Idul Fitri merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk menyambut hari kemenangan dengan jiwa dan raga yang bersih. Waktu pelaksanaannya cukup fleksibel, yaitu dimulai sejak tengah malam malam Idul Fitri hingga sebelum pelaksanaan salat Id. Namun, waktu yang paling utama dan banyak dianjurkan oleh para ulama adalah setelah terbit fajar, sebelum berangkat ke tempat salat. Pada waktu ini, tubuh masih segar dan bersih, sehingga dapat menghadirkan semangat dan kenyamanan saat berkumpul bersama jamaah.

Secara umum, tata cara mandi Idul Fitri tidak berbeda dari mandi besar (mandi wajib), namun dibedakan oleh niat khusus yang tertuju untuk menghidupkan sunnah Rasulullah SAW. Berikut ini tata cara pelaksanaannya:

1. Niat dalam hati

Sebelum memulai mandi, niatkan dalam hati bahwa mandi yang dilakukan adalah untuk melaksanakan sunnah Idul Fitri karena Allah Ta'ala. Niat ini menjadi pembeda antara mandi sunnah dan mandi biasa. Boleh juga dibaca secara lisan: "Nawaitu ghusla li yaumi idil fitri sunnatan lillahi ta‘ala."

2. Mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali

Ini dilakukan untuk membersihkan tangan dari kotoran dan sebagai langkah awal penyucian tubuh secara menyeluruh.

3. Membersihkan kemaluan dan bagian tubuh lainnya yang terkena najis

Bagian ini perlu dibersihkan secara menyeluruh agar tubuh dalam keadaan suci sebelum berwudhu dan mandi.

4. Berwudhu seperti biasa

Setelah membersihkan najis, lakukan wudhu seperti ketika hendak salat. Jika ingin, boleh menunda membasuh kaki hingga akhir mandi.

5. Menyiramkan air ke seluruh tubuh

Siram air mulai dari kepala, lalu bagian kanan tubuh, kemudian bagian kiri. Pastikan air membasahi seluruh tubuh tanpa ada bagian yang terlewat, termasuk sela-sela rambut, ketiak, dan sela jari.

6. Menggosok tubuh dengan tangan

Saat menyiram air, gosoklah seluruh tubuh menggunakan tangan untuk memastikan semua bagian benar-benar terkena air dan bersih.

7. Membasuh kaki (jika belum dibasuh saat wudhu)

Jika saat wudhu kaki belum dibasuh, maka lakukan di akhir proses mandi untuk menyempurnakan tata cara.

Syarat Sah Mandi Idul Fitri

Mengutip buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si, dalam Islam dikenal ada dua hari raya (hari besar), yaitu Idulfitri dan Iduladha. Hari Raya Idulfitri didahului dengan puasa Ramadhan, sedangkan Iduladha diawali dengan sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai keutamaan dan anjuran untuk memperbanyak ibadah pada siang harinya.

Oleh karenya Id adalah merupakan bentuk ibadah, yang dirayakan oleh seluruh umat, baik tua maupun muda, besar maupun kecil, laki-laki maupun perempuan, kaya maupun miskin dengan tanpa kecuali.

1. Menggunakan air yang suci dan menyucikan

Syarat utama sahnya mandi Idul Fitri adalah penggunaan air yang bersih, suci, dan bisa menyucikan. Air bisa berasal dari sumber alami seperti sungai, sumur, air hujan, atau air yang ditampung, selama belum berubah warna, rasa, dan bau karena benda najis. Air harus cukup untuk membasahi seluruh bagian tubuh.

2. Air harus menjangkau seluruh tubuh

Seluruh bagian tubuh, dari ujung rambut hingga ujung kaki, wajib tersiram air tanpa terkecuali. Termasuk bagian-bagian yang tersembunyi seperti lipatan kulit, sela-sela jari, dan pangkal rambut. Tidak boleh ada bagian tubuh yang tertutup oleh kotoran atau bahan lain yang menghalangi air menyentuh kulit.

3. Berniat untuk mandi sunnah Idul Fitri

Niat adalah pembeda antara mandi sunnah dengan mandi biasa. Meskipun niat cukup diucapkan dalam hati, namun dianjurkan juga untuk melafalkannya. Niat dapat dilakukan sesaat sebelum menyiramkan air ke tubuh, dengan tujuan menjalankan sunnah Idul Fitri karena Allah Ta’ala.

Hal-hal yang Dianjurkan dalam Mandi Idul Fitri

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014, amalan-amalan sunnah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW di antaranya adalah shalat Idul Fitri (shalat dua hari raya). Shalat Idul Fitri (dua hari raya adalah sunnat muakkad, shalat hari raya itu dua rakaat, pada rakaat yang pertama membaca takbir tujuh kali selain takbiratul-ihkram, dan pada rakaat yang kedua membaca takbir lima kali. 

Menurut Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin M. Alhusaini masih dari sumber yang sama, kata id adalah diambil dari kata al-Audu (kembali), sebab pada hari itu orang-orang kembali menikmati tahun, atau kembalinya kebahagiaan sebab kembalinya hari itu atau karena banyaknya anugerah Allah SWT kepada hambaNya di hari itu.

Berikut ini hal-hal yang dianjurkan dalam mandi idulfitri:

1. Dilakukan setelah fajar namun sebelum salat Idul Fitri

Waktu pelaksanaan mandi sebaiknya setelah terbit fajar dan sebelum berangkat salat Id. Namun jika terdapat kesibukan atau alasan lain, boleh dilakukan sejak malam hari menjelang 1 Syawal.

2. Melakukan mandi dengan tata cara yang benar

Meskipun ini mandi sunnah, sangat dianjurkan untuk melakukannya sebagaimana tata cara mandi besar (ghusl), termasuk mendahului dengan mencuci tangan, membersihkan najis, dan berwudhu sebelum membasahi seluruh tubuh.

3. Membersihkan diri secara menyeluruh

Disarankan untuk mencuci rambut dan menyabuni tubuh agar benar-benar bersih dan harum. Namun, keramas bukanlah syarat wajib, cukup pastikan bahwa air menyentuh kulit kepala dan rambut sampai ke akarnya.

4. Bagi wanita haid atau nifas, tetap dianjurkan

Wanita yang sedang haid atau dalam masa nifas tetap dianjurkan melakukan mandi sunnah Idul Fitri sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya dan simbol kesiapan spiritual, meskipun mereka tidak melaksanakan salat Id.

Sumber:

- Kajian berjudul Pengaruh Idul Fitri terhadap Kesejahteraan Psikologis dan Emosional Umat Muslim di Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman tahun 2024

- Buku berjudul Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha (2016) oleh Dra. Udji Asiyah, M.Si

- Kajian berjudul Hukum Shalat Idul Fitri Menurut Pendapat Imam Abu Hanifah di Jurnal Hukum Islam, Vol. XIV No. 1 Juni 2014

Q & A Seputar Topik

Apa itu mandi Idul Fitri dan apakah hukumnya dalam Islam?

Mandi Idul Fitri adalah mandi sunnah yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam pada pagi hari sebelum melaksanakan salat Idul Fitri. Hukumnya adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan berdasarkan praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, seperti Abdullah bin Umar yang rutin melakukannya.

Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan mandi Idul Fitri?

Waktu pelaksanaan mandi Idul Fitri cukup fleksibel. Mandi ini bisa dilakukan sejak tengah malam hingga sebelum pelaksanaan salat Id. Namun, waktu yang paling utama adalah setelah terbit fajar dan sebelum berangkat ke tempat salat agar tubuh terasa segar saat menjalankan ibadah.

Bagaimana niat mandi Idul Fitri yang benar?

Niat mandi Idul Fitri cukup diucapkan dalam hati sebelum memulai mandi. Contohnya: “Nawaitu ghusla li-idil fitri sunnatan lillahi ta’ala” yang berarti “Saya niat mandi sunnah Idul Fitri karena Allah Ta’ala.” Niat ini penting sebagai pembeda antara mandi biasa dan mandi yang diniatkan sebagai ibadah.

Apa saja tata cara mandi Idul Fitri yang sesuai sunnah?

Tata cara mandi Idul Fitri sama seperti mandi wajib. Dimulai dengan mencuci kedua tangan, membersihkan kemaluan, berwudu seperti untuk salat, lalu menyiram seluruh tubuh mulai dari kepala, bagian kanan, kemudian kiri, sambil memastikan air mengenai seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali.

Apakah ada syarat khusus agar mandi Idul Fitri sah dan bernilai ibadah?

Beberapa syarat penting adalah menggunakan air suci dan mensucikan, menyiram air ke seluruh tubuh secara merata, dan niat sebelum mandi. Selain itu, disarankan membersihkan tubuh secara menyeluruh dan menjaga kebersihan sebagai bentuk kesiapan lahir batin dalam menyambut hari raya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |