Liputan6.com, Cilacap - Rezeki secara mudah dapat diartikulasikan sebagai segala hal yang menyenangkan dan bermanfaat bagi manusia. Rezeki banyak sekali variannya dan tidak melulu soal harta benda.
Sebagai contoh nikmat sehat dan iman juga merupakan rezeki dari Allah SWT.
Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) membeberkan masalah rezeki. Murid Mbah Moen ini bukan mengulas dari sisi cara memperolehnya, namun terfokus bahwa rezeki itu mutlak kehendak Allah SWT.
Di dalam membahas hal ini Gus Baha membeberkan bukti faktual jika rezeki itu merupakan hal prerogatif Allah SWT, bukan manusia.
Simak Video Pilihan Ini:
Mengintip Bandara JB Soedirman Purbalingga, Anggaran Fantastis Rp245 M
Bukti Rezeki Kehendak Allah
Gus Baha membeberkan beberapa bukti terkait soal rezeki yang ternyata semuanya itu kehendak Allah SWT. Artiny, Allah berhak memberikan kepada siapa saja terkait rezeki tersebut.
Guss Baha mengatakan bahwa di dunia nyata, orang yang bodok sekalipun ternyata bisa menjadi orang kaya bahkan mengalahkan orang yang ahli masalah ekonomi.
“Ahmad itu orang yang bodoh sekali, kadang Saya ciptakan menjadi orang kaya,” teragnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Kebunsehatku, Rabu (12/03/2025).
“Dan yang pintar ekonomi kadang Saya ciptakan menjadi orang muskin,” sambungnya
“Si Nabi itu tanya, “kenapa ya Allah?” ujarnya
“Supaya dia tahu yang mengendalikan rezeki itu saya,” jawab Allah sebagaimana dituturkan Gus Baha.
Doa Memohon Rezeki
Mengutip NU Online, berikut ini beberapa doa untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT.
بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِيْ وَمَالِي وَدِيْنِيْ، اَللّٰهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ
Bismillâhi ‘alâ nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radl-dlinî bi qadâ-ika, wabârik lî fî mâ quddira lî hattâ lâ uḫibba ta‘jîla mâ akh-kharta wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta
"Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu yang Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan." (HR Ibnu as-Sunni).
اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُۚ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ
Allâhu lathîfun bi ‘ibâdihi yarzuqu man yasyâ’(u), wa huwal qawiyyul ‘azîz(u)
Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَانَصَبٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Allâhumma innî as-aluka an tarzuqanî rizqan ḫalâlan wâsi‘an thayyiban min ghairi ta’abin wa lâ masyaqqatin wa lâ dlairin wa lâ nashabin innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr(un)
Ya Allah aku mohon kepadamu limpahan rezeki yang halal, luas, dan baik, yang didapat tanpa letih, memberatkan, membahayakan, dan banting tulang. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul