Liputan6.com, Jakarta - Rukun Islam menjadi fondasi utama yang membentuk keimanan dan praktik beragama umat Muslim di seluruh dunia, karena dari lima pilar inilah arah keyakinan, ibadah, dan perilaku seorang Muslim dibangun secara bertahap dan sistematis sejak awal masuk Islam.
Dikutip dari buku The Interpretation of Meaning of The Holy Quran karya Nasoha Bin Saabin, Rukun Islam merupakan amalan utama yang dikerjakan sebagai wujud keimanan umat Muslim kepada Allah SWT.
Meski sering diajarkan sejak usia dini, pemahaman mendalam tentang rukun Islam kerap tereduksi hanya sebatas hafalan, padahal setiap rukun memiliki makna, dalil, serta dampak langsung terhadap kehidupan sosial, spiritual, dan moral umat Muslim dalam keseharian.
Pemahaman yang utuh tentang rukun Islam bukan sekadar pengetahuan dasar, melainkan menjadi kunci untuk melihat sebab-akibat antara keimanan dan amal, sehingga ajaran Islam tidak berhenti sebagai simbol, tetapi benar-benar hidup dalam praktik nyata umatnya.
1. Syahadat Menjadi Gerbang Masuk Islam dan Pondasi Keimanan
Syahadat menempati posisi pertama dalam rukun Islam karena menjadi titik awal yang menentukan sah atau tidaknya seseorang disebut sebagai Muslim, sebab pernyataan ini menegaskan pengakuan tauhid serta kerasulan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah terakhir.
Dalil utama syahadat bersumber dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang menyebutkan bahwa Islam dibangun atas lima perkara, dengan syahadat sebagai fondasi awal yang mendahului seluruh ibadah lainnya dalam urutan pelaksanaan. Berikut hadist-nya:
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.”
Makna syahadat tidak berhenti pada ucapan lisan, tetapi menuntut pembenaran hati dan pembuktian melalui amal perbuatan, sehingga setiap aspek kehidupan seorang Muslim diarahkan untuk tunduk kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW secara konsisten.
2. Salat Lima Waktu Menjadi Penjaga Hubungan Hamba dengan Allah
Salat wajib lima waktu menjadi rukun Islam kedua karena berfungsi sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya yang dilakukan secara rutin dan terikat waktu sebagai bentuk disiplin spiritual.
Dalil kewajiban salat termaktub dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 103 yang menegaskan bahwa salat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang beriman, sekaligus menjadi pembeda antara iman dan kekufuran. Berikut dalilnya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١٣٦
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh."
Pelaksanaan salat secara konsisten membentuk kesadaran moral, ketenangan batin, serta kontrol diri, karena setiap gerakan dan bacaan di dalamnya mengajarkan kepasrahan, kerendahan hati, dan kepatuhan total kepada Allah SWT.
3. Zakat Menyucikan Harta dan Menguatkan Solidaritas Sosial
Zakat ditempatkan sebagai rukun Islam ketiga karena berkaitan langsung dengan dimensi sosial dan ekonomi umat, di mana harta tidak hanya dipandang sebagai milik pribadi, tetapi juga memiliki hak orang lain di dalamnya.
Dalil zakat tercantum dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 103 yang memerintahkan pengambilan zakat untuk menyucikan dan membersihkan harta serta jiwa orang yang menunaikannya. Berikut dalilnya
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٠٣
khudz min amwâlihim shadaqatan tuthahhiruhum wa tuzakkîhim bihâ wa shalli ‘alaihim, inna shalâtaka sakanul lahum, wallâhu samî‘un ‘alîm
Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Melalui zakat, Islam menanamkan prinsip keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan, karena distribusi harta kepada mustahik secara langsung menekan kesenjangan ekonomi dan memperkuat ikatan persaudaraan antarumat.
4. Puasa Ramadan Melatih Kesabaran dan Pengendalian Diri
Puasa Ramadan menjadi rukun Islam keempat karena ibadah ini melibatkan pengendalian diri secara menyeluruh, baik dari aspek fisik, emosi, maupun spiritual selama satu bulan penuh.
Dalil kewajiban puasa terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183 yang menjelaskan bahwa puasa diwajibkan agar umat Muslim mencapai derajat takwa melalui latihan menahan diri. Berikut dalilnya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Pelaksanaan puasa secara disiplin menumbuhkan empati terhadap kaum lemah, meningkatkan kesadaran spiritual, serta membentuk karakter jujur dan sabar yang berdampak langsung pada perilaku sosial di luar bulan Ramadan.
5. Haji Menjadi Puncak Penyempurna Rukun Islam
Haji ditempatkan sebagai rukun Islam kelima karena bersifat wajib hanya bagi mereka yang mampu secara fisik, finansial, dan keamanan, sekaligus menjadi puncak manifestasi ketaatan seorang Muslim.
Dalil kewajiban haji tercantum dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 97 yang menegaskan bahwa menunaikan haji ke Baitullah adalah kewajiban manusia terhadap Allah bagi yang mampu melaksanakannya. Berikut dalilnya:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧
fîhi âyâtum bayyinâtum maqâmu ibrâhîm, wa man dakhalahû kâna âminâ, wa lillâhi ‘alan-nâsi ḫijjul-baiti manistathâ‘a ilaihi sabîlâ, wa mang kafara fa innallâha ghaniyyun ‘anil-‘âlamîn
Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.
Ibadah haji menyatukan umat Muslim dari berbagai latar belakang dalam satu ritual yang sama, sehingga menanamkan nilai persamaan, persaudaraan global, dan kepasrahan total kepada ketetapan Allah SWT.
Urutan Rukun Islam Menunjukkan Tahapan Pembinaan Iman
Urutan rukun Islam tidak disusun secara acak, melainkan menggambarkan tahapan pembinaan iman yang dimulai dari pengakuan keyakinan, pembiasaan ibadah personal, hingga penguatan aspek sosial dan spiritual kolektif.
Setiap rukun saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh, di mana kegagalan memahami satu rukun dapat memengaruhi kualitas pelaksanaan rukun lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami urutan ini, umat Muslim dapat melihat bahwa Islam dibangun secara bertahap agar mudah dipraktikkan, namun tetap memiliki dampak besar terhadap pembentukan karakter dan peradaban.
Penerapan Rukun Islam dalam Kehidupan Sehari-hari
Rukun Islam tidak berhenti pada pelaksanaan ritual, melainkan harus tercermin dalam sikap jujur, disiplin, peduli sosial, serta tanggung jawab moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Setiap rukun memiliki implikasi praktis, seperti salat yang membentuk kedisiplinan waktu, zakat yang menumbuhkan kepedulian, dan puasa yang melatih pengendalian diri dalam berbagai situasi.
Penerapan rukun Islam secara konsisten menjadikan ajaran Islam tidak hanya tampak dalam ibadah, tetapi juga terasa dalam etika, perilaku, dan kontribusi positif umat Muslim di tengah masyarakat.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Rukun Islam
1. Mengapa rukun Islam ada lima dan tidak lebih?
Karena lima rukun tersebut mencakup fondasi keyakinan, ibadah utama, dan aspek sosial yang saling melengkapi dalam membangun keislaman seseorang.
2. Apa perbedaan rukun Islam dan rukun iman?
Rukun Islam berkaitan dengan praktik ibadah lahiriah, sedangkan rukun iman berfokus pada keyakinan batin terhadap hal-hal gaib.
3. Apakah Islam sah jika tidak menjalankan salah satu rukun?
Keislaman seseorang tetap sah dengan syahadat, namun meninggalkan rukun lainnya berdampak pada kualitas iman dan kewajiban agama.
4. Mengapa haji diwajibkan terakhir?
Karena haji memerlukan kesiapan fisik dan finansial, sehingga diwajibkan hanya setelah rukun-rukun sebelumnya dapat dijalankan.
5. Bagaimana cara mengamalkan rukun Islam secara konsisten?
Dengan memahami maknanya secara utuh, membiasakan ibadah sejak dini, serta menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451303/original/043791400_1766271284-ini-penjelasan-ilmiah-mukjizat-tongkat-nabi-musa-membelah-laut-merah-lzj.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381448/original/032968300_1613719892-wooden-spoon-fork-as-clock-hands-white-plate_49149-1007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4573773/original/021416200_1694591354-20230913111830__fpdl.in__quran-being-held-hands-close-up_23-2148444089_normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417338/original/087225200_1763529762-Buka_Puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3190057/original/069392400_1595662626-muslim-woman-praying_23-2147794180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450229/original/030945800_1766134797-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285555/original/006582100_1752712046-IMG-20250709-WA0026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270292/original/089440700_1671764205-masjid-pogung-dalangan-DdMZbKFFbaU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450038/original/011940800_1766126206-Gemini_Generated_Image_n0zy6on0zy6on0zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273163/original/088837000_1672056349-teenage-girl-with-praying-sunny-nature_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4213817/original/036215300_1667476717-bacaan-sholat-dari-awal-sampai-akhir-lengkap-dengan-niatnya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4174191/original/099991100_1664358430-bacaan-doa-setelah-adzan-beserta-arti-dan-keutamaannya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3097912/original/049390200_1586407817-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4243646/original/000555100_1669712732-029349200_1648524463-masjid-maba-QhzQfD0ihnI-unsplash_1___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4403644/original/020818300_1682064463-Bacaan_istighfar_beserta_terjemahan_dan_artinya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381466/original/043629600_1613720800-photo-1512632578888-169bbbc64f33.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)







