Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya hoaks bantuan pemerintah yang beredar di berbagai platform digital. Modus penipuan ini seringkali memanfaatkan program bantuan sosial (bansos) untuk mencuri data pribadi atau uang masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah beredarnya tautan pendaftaran bansos Rp 1,5 juta dari Kemensos yang ternyata hoaks.
Informasi palsu seperti ini memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah untuk keuntungan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan kritis dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan bantuan pemerintah.
Lalu, bagaimana cara menghindari informasi hoaks terkait bantuan pemerintah? Berikut beberapa tips menghindari hoaks bantuan pemerintah yang bisa Anda terapkan:
Periksa Sumber Informasi
Pastikan informasi yang Anda terima berasal dari sumber terpercaya. Hindari informasi dari sumber yang tidak dikenal, anonim, atau memiliki reputasi buruk. Cari informasi dari situs web resmi pemerintah, akun media sosial resmi lembaga terkait (Kemensos, misalnya), atau media massa ternama dan kredibel.
Jangan percaya informasi dari sumber tidak jelas atau tidak terpercaya, seperti pesan berantai WhatsApp. Pemerintah tidak akan meminta data pribadi melalui pesan singkat (SMS), telepon, atau email untuk mendapatkan bansos.
Verifikasi Informasi dengan Cek Fakta
Jangan langsung percaya pada informasi yang Anda terima. Lakukan pengecekan fakta dengan mencari informasi serupa dari beberapa sumber berbeda.
Bandingkan informasi tersebut dan perhatikan kesesuaiannya. Gunakan situs web cek fakta terpercaya seperti untuk memverifikasi kebenaran informasi.
Waspadai Permintaan Data Pribadi
Pemerintah tidak akan meminta data pribadi Anda (seperti nomor KTP, nomor rekening bank, dll.) melalui pesan singkat (SMS), telepon, atau email untuk mendapatkan bansos. Jika ada yang meminta data pribadi Anda dengan mengatasnamakan pemerintah terkait bansos, segera laporkan sebagai potensi penipuan.
Hati-hati dengan tautan (link): Jangan sembarangan mengklik tautan yang tidak jelas sumbernya, terutama jika tautan tersebut meminta Anda untuk memasukkan data pribadi atau melakukan pembayaran. Pastikan tautan tersebut mengarah ke situs web resmi pemerintah.
Jangan terburu-buru: Jangan langsung percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Bersikap kritis dan teliti sebelum membagikan informasi kepada orang lain.
Manfaatkan Aplikasi Resmi dan Bertanya ke Pihak Berwenang
Gunakan aplikasi resmi pemerintah (jika ada) untuk mengecek status penerima bansos atau informasi terkait program bantuan lainnya. Jika ragu atau tidak yakin dengan informasi yang Anda terima, hubungi langsung lembaga penyalur bantuan sosial atau lembaga pemerintah terkait untuk konfirmasi.
Kenali ciri-ciri Hoaks: Pelajari ciri-ciri umum hoaks, seperti penggunaan bahasa yang provokatif, emosional, atau sensasional; adanya kesalahan tata bahasa dan ejaan; serta sumber informasi yang tidak jelas.
Laporkan Hoaks: Jika Anda menemukan informasi yang mencurigakan atau hoaks, laporkan kepada pihak berwenang atau platform media sosial tempat informasi tersebut dibagikan.
Dengan menerapkan tips menghindari hoaks bantuan pemerintah di atas, Anda dapat meminimalisir risiko menjadi korban hoaks terkait bantuan pemerintah dan melindungi diri dari penipuan. Ingatlah bahwa kewaspadaan dan kehati-hatian adalah kunci utama dalam menghadapi informasi di era digital saat ini.