Strawberry Moon 2025: Fakta Unik dan Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta- Fenomena langit Strawberry Moon kembali hadir di tahun 2025. Bulan purnama yang terjadi di bulan Juni ini memiliki sejumlah fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan.

Apa saja fakta-fakta unik seputar Strawberry Moon, dan kapan waktu terbaik untuk menyaksikannya?

Strawberry Moon adalah nama yang diberikan untuk bulan purnama yang terjadi di bulan Juni. Nama ini berasal dari suku Algonquin di Amerika Utara, yang mengaitkannya dengan musim panen stroberi liar. Penting untuk dicatat bahwa nama ini tidak merujuk pada warna bulan itu sendiri.

Selain dikenal dengan nama Strawberry Moon, bulan purnama di bulan Juni juga memiliki nama lain di berbagai budaya. Di Eropa, misalnya, dikenal sebagai Rose Moon atau Honey Moon. Sementara itu, beberapa tradisi suku asli Amerika menyebutnya sebagai Blooming Moon atau Birth Moon. Semua nama ini mencerminkan kelimpahan dan kelahiran yang dikaitkan dengan bulan Juni.

Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Strawberry Moon

Puncak iluminasi Strawberry Moon 2025 akan terjadi pada tanggal 11 Juni pukul 14.44 WIB. Meski demikian, waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah pada tanggal 10 Juni saat bulan terbit di ufuk timur menjelang senja.

Pada saat itu, bulan akan tampak lebih besar dan berwarna oranye atau kemerahan. Warna ini disebabkan oleh hamburan cahaya saat melewati atmosfer bumi. Partikel debu dan asap di udara juga dapat memengaruhi warna bulan, membuatnya tampak lebih hangat.

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, disarankan untuk mencari lokasi yang bebas dari polusi cahaya. Beberapa lokasi ideal untuk menyaksikan Strawberry Moon antara lain pedesaan, perbukitan, atau dataran tinggi. Penggunaan teropong atau teleskop kecil juga dapat membantu melihat detail permukaan bulan dengan lebih jelas.

Posisi Terendah dalam Dua Dekade

Strawberry Moon tahun 2025 akan berada di titik terendahnya dalam hampir dua dekade, tepatnya sejak tahun 2006. Fenomena ini terjadi karena siklus major lunar standstill, suatu fenomena langka yang terjadi setiap 18,6 tahun.

Major lunar standstill disebabkan oleh perubahan kemiringan orbit bulan akibat tarikan gravitasi matahari. Hal ini menyebabkan posisi bulan tampak lebih rendah di langit dibandingkan biasanya.

Selain posisinya yang rendah, Strawberry Moon 2025 juga akan bertepatan dengan peristiwa okultasi Antares. Pada peristiwa ini, planet Antares akan tampak tertutup oleh bulan dari pandangan kita di Bumi. Kombinasi fenomena ini menjadikan Strawberry Moon tahun ini semakin langka dan unik.

Makna Budaya dan Spiritual Strawberry Moon

Dalam banyak budaya, bulan purnama dianggap sebagai simbol kesuburan dan pembaruan. Strawberry Moon pun demikian, dianggap sebagai waktu yang ideal untuk upacara yang merayakan siklus kehidupan, seperti pernikahan atau ritual penyembuhan.

Bagi suku Algonquin, bulan ini menandai musim panen yang melimpah. Mereka percaya bahwa Strawberry Moon membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Terlepas dari makna budaya dan spiritualnya, Strawberry Moon tetaplah sebuah fenomena langit yang indah untuk disaksikan. Jangan lewatkan kesempatan untuk melihatnya pada tanggal 10 Juni 2025!

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |