Sujud Seperti Ini akan Dapat 8 Anugerah dalam Hidupnya, Rezeki Melimpah hingga Penjagaan dari Hal Buruk Kata UAH

Liputan6.com, Jakarta - Sujud merupakan salah satu posisi terendah dalam sholat, tetapi justru menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah. Dalam Islam, semakin seseorang merendahkan diri di hadapan Allah, maka semakin tinggi pula Allah mengangkat derajatnya.

Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat, menjelaskan bahwa dalam sholat terdapat prinsip utama terkait hubungan antara kerendahan hati dan ketinggian derajat. Jika seseorang terbiasa meninggikan dirinya, maka Allah akan merendahkannya. Sebaliknya, jika seseorang terbiasa merendahkan dirinya dengan penuh ketundukan kepada Allah, maka Allah akan meninggikannya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, dalam sholat terdapat tingkatan yang mencerminkan bagaimana Allah mengangkat derajat seseorang. Ketika seseorang melakukan ruku, Allah sudah mulai mengangkatnya. Namun, jika seseorang mencapai tingkat sujud dengan penuh kesempurnaan, maka Allah akan mengangkat derajatnya dalam keadaan yang lebih tinggi, bahkan dalam kondisi yang santai sekalipun anugerah dari Allah akan tetap datang.

Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa orang yang melakukan sujud dengan baik dan sempurna akan mendapatkan minimal enam atau bahkan hingga delapan anugerah dalam hidupnya. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, di mana sujud yang benar akan menghadirkan berbagai keberkahan dari Allah.

Dalam ceramah yang nukil dari kanal YouTube @suasvideos, Ustadz Adi Hidayat menguraikan delapan hal yang akan diberikan Allah kepada seseorang yang sujudnya benar. Delapan hal tersebut mencakup ampunan, kasih sayang, penjagaan dari sifat buruk, peningkatan derajat, limpahan rezeki, petunjuk dalam hidup, lingkungan yang sehat, serta perlindungan dari kesalahan.

Gempa Sulbar Jumat Dinihari 1 Januari 2021, Warga Terjebak Reruntuhan Bangunan yang Ambruk

Pertama, orang yang sujudnya benar akan diberikan ampunan dari Allah. Saat sujud, dianjurkan untuk memperbanyak doa, termasuk memohon ampunan dengan doa "Rabbighfirli", yang berarti "Ya Rabb, ampunilah aku."

Kedua, Allah akan melimpahkan kasih sayang kepada orang yang sujudnya benar. Dalam sujud, seorang hamba juga dianjurkan untuk membaca doa "Warhamni", yang berarti "Sayangilah aku." Ini menunjukkan bahwa sujud tidak hanya sarana pengampunan, tetapi juga memperoleh rahmat dari Allah.

Ketiga, sujud yang benar akan memberikan penjagaan dari sifat buruk. Dengan memperbanyak sujud, seseorang akan terhindar dari sifat-sifat tercela yang dapat menjauhkannya dari kebaikan. Doa yang dianjurkan dalam sujud untuk mendapatkan penjagaan ini adalah "Wajburni", yang bermakna "Perbaikilah aku."

Keempat, Allah akan mengangkat derajat orang yang sujudnya benar. Ketundukan dalam sujud justru menjadi sebab seseorang mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Allah. Doa yang bisa dibaca dalam sujud untuk hal ini adalah "Warfa'ni", yang berarti "Angkatlah derajatku."

Kelima, orang yang sujud dengan baik akan diberikan limpahan rezeki. Allah menjamin bahwa seorang hamba yang selalu sujud dengan ikhlas dan khusyuk akan mendapatkan rezeki yang tak terbatas. Doa yang dianjurkan untuk memperoleh rezeki dalam sujud adalah "Warzuqni", yang berarti "Berilah aku rezeki."

Keenam, sujud yang benar akan memberikan petunjuk dalam menjalani hidup. Orang yang memperbanyak sujud akan lebih mudah mendapatkan bimbingan dari Allah dalam setiap keputusan yang diambil. Doa yang dianjurkan dalam sujud untuk memohon petunjuk adalah "Wahdini", yang berarti "Berilah aku petunjuk."

Ketujuh, orang yang sujud dengan baik akan diberikan penjagaan dalam lingkungan yang sehat dan baik. Allah akan menempatkan hamba-Nya yang sujud dengan penuh ketundukan dalam lingkungan yang baik serta terhindar dari keburukan. Doa yang bisa dibaca dalam sujud untuk mendapatkan penjagaan ini adalah "Wa'afini", yang berarti "Sehatkanlah aku."

Kedelapan, sujud yang benar akan menjaga seseorang dari perbuatan salah. Dengan terus merendahkan diri kepada Allah, seseorang akan dijauhkan dari kesalahan serta dosa yang dapat merugikan dirinya di dunia dan akhirat. Doa yang bisa dibaca dalam sujud untuk mendapatkan perlindungan ini adalah "Wa'fu anni", yang berarti "Maafkanlah aku."

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa semua anugerah ini dapat diraih dengan melakukan sujud secara sempurna. Semakin seseorang mendekatkan diri kepada Allah melalui sujud, semakin besar pula keberkahan yang akan diterima.

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa sujud bukan sekadar gerakan fisik dalam sholat, tetapi juga merupakan simbol ketundukan dan kepasrahan total kepada Allah. Dengan sujud yang benar, seseorang tidak hanya mendapatkan ketenangan jiwa, tetapi juga limpahan anugerah dari Allah.

Sujud juga memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan konsentrasi dalam ibadah dan menjauhkan seseorang dari gangguan setan. Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa setan sangat membenci sujud karena dalam posisi tersebut manusia berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah.

Lebih jauh, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa semakin seseorang memperbanyak sujud dalam hidupnya, semakin Allah mempermudah urusannya di dunia maupun akhirat. Dengan sujud yang benar, seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati yang datang dari Allah.

Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk memperbaiki kualitas sujudnya dalam sholat. Dengan memperbaiki sujud, seseorang tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Selain dalam sholat, Ustadz Adi Hidayat juga menganjurkan untuk memperbanyak sujud di luar sholat wajib, seperti dalam sujud tilawah, sujud syukur, dan sujud saat berdoa. Semua bentuk sujud ini akan semakin mendekatkan seorang hamba kepada Allah.

Dengan pemahaman yang benar mengenai sujud, seseorang akan semakin menyadari bahwa ibadah ini bukan hanya gerakan dalam sholat, tetapi juga sarana untuk mendapatkan berbagai anugerah dari Allah. Oleh karena itu, memperbanyak sujud dengan penuh ketulusan adalah kunci mendapatkan kedekatan dengan Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul