Liputan6.com, Jakarta - Mandi wajib adalah salah satu bentuk pensucian diri dalam ajaran Islam yang memiliki makna mendalam, baik secara lahir maupun batin. Ibadah ini dilakukan untuk menghilangkan hadas besar sehingga seseorang kembali suci dan dapat menunaikan ibadah seperti salat, membaca Al-Qur’an, atau berpuasa.
Proses mandi wajib tidak sekadar membersihkan tubuh dengan air, tetapi juga merupakan wujud ketaatan kepada perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 6, “Jika kamu junub maka mandilah.” Oleh karena itu, setiap langkah dalam mandi wajib perlu dilakukan dengan penuh kesadaran dan niat yang benar.
Baik laki-laki maupun perempuan memiliki tata cara mandi wajib yang hampir serupa, hanya saja ada perbedaan kecil dalam hal teknis, seperti anjuran bagi laki-laki untuk menyela pangkal rambut.Simak tata cara mandi wajib dilakukan secara benar, sah, dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW, mulai dari niat, langkah-langkah pelaksanaan hingga doa penutup yang menyempurnakan ibadah ini.
1. Niat Mandi Wajib: Awal Kesucian Sejati
Setiap ibadah dalam Islam selalu diawali dengan niat, termasuk mandi wajib. Niat ini menjadi pembeda antara mandi wajib dengan mandi biasa. Tanpa niat, mandi wajib tidak dianggap sah karena tidak ada kesadaran spiritual yang menyertainya.
Niat Mandi Wajib Laki-laki dan Perempuan
Bacaan niat mandi wajib bervariasi tergantung penyebabnya. Bagi laki-laki dan perempuan setelah berhubungan suami istri atau keluar mani, niatnya adalah:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Arab Latin: "Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala."
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.
Sedangkan bagi perempuan yang selesai dari haid atau nifas, bacaan niat disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Tujuan utamanya sama, yakni menyucikan diri dari hadas besar agar kembali dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna.
Ulama fiqih menjelaskan, niat cukup dilafalkan dalam hati bersamaan dengan mengguyurkan air pertama ke tubuh. Niat yang tulus akan menjadi dasar diterimanya amal dan kebersihan jiwa.
salah satu contoh niat mandi wajib bagi wanita sebagai berikut:
Niat Mandi Wajib Setelah Haid Berakhir:
Arab Latin: "Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta'ala."
Niat Mandi Wajib Setelah Nifas Berakhir:
Arab Latin: "Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin nifaasi lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah SWT semata."
2. Kondisi yang Mengharuskan Mandi Wajib
Tidak semua keadaan mewajibkan seseorang mandi junub. Dalam syariat Islam, hanya beberapa hal tertentu yang menjadi sebab diwajibkannya mandi wajib.
Pertama, keluarnya air mani baik karena hubungan suami istri maupun mimpi basah. Kedua, setelah melakukan hubungan intim, meskipun tanpa keluar mani. Ketiga, bagi perempuan yang telah selesai masa haid atau nifas.
Mengetahui penyebab ini penting agar seseorang dapat membedakan antara kondisi yang hanya mewajibkan wudhu dengan yang mengharuskan mandi wajib. Kesadaran terhadap hal ini menjamin kesucian ibadah dan menjaga adab spiritual seorang Muslim.
Selain itu, mandi wajib juga menjadi simbol penyucian diri dari segala kotoran fisik dan batin, yang menandakan kesiapan seseorang untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Tata Cara Mandi Wajib yang Benar dan Sah
Tata cara mandi wajib tidak boleh dilakukan sembarangan. Rasulullah SAW memberikan tuntunan yang jelas agar mandi wajib tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga sah secara hukum syariat.
Langkah-langkah mandi wajib secara urut adalah sebagai berikut:
- Membaca niat dalam hati untuk menghilangkan hadas besar.
- Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali, dimulai dari tangan kanan.
- Membersihkan area kemaluan dan bagian tubuh yang kotor dari najis.
- Mencuci tangan kembali agar tidak terkena najis.
- Berwudhu seperti wudhu untuk salat, termasuk mencuci wajah dan tangan hingga siku.
- Menyela-nyela rambut hingga air meresap ke kulit kepala.
- Menyiram kepala tiga kali dengan air bersih.
- Mengguyur seluruh tubuh mulai dari sisi kanan lalu kiri.
- Memastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat, termasuk lipatan kulit.
Bagi laki-laki, dianjurkan untuk menyela pangkal rambut, sedangkan perempuan cukup mengguyurkan air tanpa perlu menguraikan rambut, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi.
5. Sunnah dan Hal-hal yang Dimakruhkan saat Mandi Wajib
Selain rukun yang wajib dipenuhi, terdapat pula sunnah-sunnah yang dianjurkan saat melaksanakan mandi wajib untuk menyempurnakan ibadah. Melakukan sunnah ini akan menambah pahala dan keberkahan dalam proses penyucian diri.
Beberapa sunnah tersebut antara lain membaca basmalah di awal, menghadap kiblat, mendahulukan anggota tubuh bagian kanan, menggosok-gosok badan, serta mengguyur setiap bagian tubuh sebanyak tiga kali. Wanita yang baru suci dari haid atau nifas juga dianjurkan menggunakan wewangian pada kemaluan untuk menghilangkan bekas darah.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang dimakruhkan atau tidak disukai saat mandi wajib. Ini termasuk menggunakan air secara berlebihan (israf) dan mandi dari air yang tenang (tidak mengalir).
Meninggalkan sunnah-sunnah mandi, tidak berkumur, dan tidak beristinsyaq sebelum mandi juga termasuk hal yang dimakruhkan. Beberapa ulama juga berpendapat bahwa penggunaan sampo atau sabun saat rukun mandi wajib dapat mengubah sifat air yang mensucikan.
Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan air murni tanpa campuran apapun untuk proses penghilangan hadas, dan sabun/sampo digunakan setelah rukun mandi wajib selesai.
Pertanyaan Umum yang Sering Diajukan
1. Apakah mandi wajib boleh dilakukan setelah Subuh saat puasa?
Ya, boleh. Asalkan junub terjadi sebelum waktu Subuh, puasanya tetap sah selama ia segera mandi wajib untuk melaksanakan salat.
2. Apakah boleh menggunakan sabun saat mandi wajib?
Tidak disarankan saat prosesi mandi wajib, karena sabun dapat mengubah sifat air suci. Namun, sabun boleh digunakan setelah mandi wajib selesai.
3. Bagaimana jika tidak ada air untuk mandi wajib?
Jika tidak tersedia air, maka diperbolehkan melakukan tayamum menggunakan debu bersih sebagai pengganti hingga air ditemukan.
4. Apakah rambut harus dibasahi seluruhnya?
Ya, air wajib sampai ke kulit kepala. Bagi laki-laki dianjurkan menyela rambut, sementara perempuan cukup mengguyur kepala tiga kali tanpa harus menguraikan rambut.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451303/original/043791400_1766271284-ini-penjelasan-ilmiah-mukjizat-tongkat-nabi-musa-membelah-laut-merah-lzj.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381448/original/032968300_1613719892-wooden-spoon-fork-as-clock-hands-white-plate_49149-1007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4573773/original/021416200_1694591354-20230913111830__fpdl.in__quran-being-held-hands-close-up_23-2148444089_normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417338/original/087225200_1763529762-Buka_Puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3190057/original/069392400_1595662626-muslim-woman-praying_23-2147794180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450229/original/030945800_1766134797-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285555/original/006582100_1752712046-IMG-20250709-WA0026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3141976/original/029125200_1591094091-ramadan-3384043_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270292/original/089440700_1671764205-masjid-pogung-dalangan-DdMZbKFFbaU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450038/original/011940800_1766126206-Gemini_Generated_Image_n0zy6on0zy6on0zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273163/original/088837000_1672056349-teenage-girl-with-praying-sunny-nature_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4213817/original/036215300_1667476717-bacaan-sholat-dari-awal-sampai-akhir-lengkap-dengan-niatnya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4174191/original/099991100_1664358430-bacaan-doa-setelah-adzan-beserta-arti-dan-keutamaannya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3097912/original/049390200_1586407817-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4243646/original/000555100_1669712732-029349200_1648524463-masjid-maba-QhzQfD0ihnI-unsplash_1___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4403644/original/020818300_1682064463-Bacaan_istighfar_beserta_terjemahan_dan_artinya.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)







