Tidak Semua Perlu Sholat Istikharah, Lakukanlah jika Kondisinya Sudah Seperti Ini Kata Buya Yahya

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Sholat istikharah merupakan ibadah yang dilakukan untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Hukum melaksanakan sholat ini adalah sunnah. Artinya, jika dikerjakan akan mendapatkan pahala bagi orang yang mengamalkannya dan bila sholat istikharah ditinggalkan tidak menjadi dosa.

Sholat istikharah dilaksanakan ketika seseorang hendak mengambil keputusan penting atau dihadapkan pada pilihan hidup yang sulit, seperti dalam pernikahan, perdagangan, pekerjaan, dan sebagainya. Seseorang yang melakukan istikharah berarti melibatkan Allah sebelum mengambil keputusan.

Istikharah itu maknanya pasrah kepada Allah. (Dalam mengambil keputusan) tidak mengandalkan pikiran kita. Pikiran kita mengatakan dia cantik, dia salehah, bapaknya baik, ibunya baik, dia punya rezeki, dia cukup, dan akal kita bisa nerima dia. Menurut kita baik (tapi belum tentu baik menurut Allah),” kata Buya Yahya yang mencontohkan pada istikharah sebelum menikah, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (10/4/2025).

“Sama, seorang wanita mau dipinang sama lelaki, secara lahir dia orang saleh, ahli ibadah, ahli kebaikan. Secara akal kita (dia) adalah baik. Akan tetapi, apakah kita bisa memastikan kalau itu baik untuk kita? Kita tidak bisa memastikan, karena belum tentu itu baik,” tambah Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa sesuatu yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Allah. Sesuatu yang kita benci malah bisa jadi itu yang terbaik dari Allah. Oleh karenanya, kita perlu melakukan istikharah agar mendapat yang terbaik dari-Nya.

“Nah, dalam kasus seperti ini, sesuatu itu baik, tapi ternyata bukan terbaik untuk kita. Maka disyariatkan untuk istikharah. Istikharah itu berlaku kapan? Berlaku minta petunjuk kepada Allah agar dipilihkan di antara sesuatu yang layak kita pilih, bukan sesuatu yang tidak layak,” jelas Buya Yahya.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Hendak Selfie di Tengah Sungai Serayu, Remaja di Cilacap Hilang Tenggelam

Sesuatu yang Tidak Perlu Istikharah

Buya Yahya menekankan bahwa tidak semua perkara harus diistikharahkan. Kalau di antara dua pilihan ada yang tidak layak, maka tidak perlu lagi istikharah. Sebagai contoh, ada laki-laki yang tidak sholat dan sering melakukan keharaman, maka langsung saja tolak tidak perlu sholat istikharah.

“Atau Anda menemukan seorang wanita  yang melakukan keharaman, yang dia sudah tidak pantas menjadi seorang ibu. Sudah, gak pakai istikharah. Sudah jelas perempuannya gak benar, perempuan gak karu-karuan, akhlaknya jelek, gak pakai istikharah,” tutur Buya Yahya.

Buya Yahya menyimpulkan, dalam memilih jodoh, seseorang harus istikharah jika calonnya layak menjadi pasangan, baik secara lahir dan akal. Dalam kondisi seperti ini, seseorang perlu istikharah sebelum memutuskan karena belum tentu penilaian akal kita baik juga menurut Allah.

“Maka, kita menghadap kepada Allah dengan sholat istikharah,” ujar Buya Yahya.

Tata Cara dan Niat Sholat Istikharah

Tata cara sholat istikharah sangat mudah, umumnya sama dengan sholat-sholat lainnya. Sholat istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan diawali niat sebagai berikut.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.    

Artinya, “Aku berniat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.” 

Setelah membaca surat al-Fatihah pada rakaat pertama, dianjurkan membaca surat al-Kafirun. Adapun pada rakaat kedua membaca surat al-Ikhlas setelah surat al-Fatihah. Anjuran ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Imam Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumiddin.

Doa Sholat Istikharah

Setelah salam, dianjurkan membaca doa sholat istikharah berikut.

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ .... خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ  

Artinya,

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. 

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku.”

Setelah sholat istikharah, biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan mantap terhadap salah satu alternatif yang ada. Bisa juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali. 

Wallahu a'lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |