Urutan Pelaksanaan Haji Tamattu Beserta Doa-doanya, Ikhtiar Agar Mabrur

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Haji Tamattu' adalah jenis haji yang paling banyak dilaksanakan oleh jemaah haji Indonesia. Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami urutan pelaksanaan haji tamattu beserta doa-doanya.

Secara bahasa, Tamattu' berarti "bersenang-senang", karena jemaah melaksanakan Umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji, kemudian bertahallul (bebas dari larangan ihram), baru kemudian melaksanakan Haji pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Dalil Haji Tamattu terdapat dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 196, yang artinya: ".. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna..,".

Menurut Quraish Shihab dalam Buku Tafsir Al-Misbah, dalam konteks ayat ini, Allah memberikan kemudahan kepada jemaah untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu, lalu diperbolehkan melepas pakaian ihram dan segala larangannya sebelum waktu haji tiba. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah.

Berikut adalah panduan pelaksanaan Haji Tamattu' lengkap, mulai dari tahap Umrah hingga selesainya seluruh rangkaian Haji, dilengkapi dengan penjelasan prosedur dan doa-doa utamanya.

Urutan Pelaksanaan Haji Tamattu Beserta Doa-doanya

Merujuk laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), haji tamattu adalah ibadah haji yang memungkinkan jemaah untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu sebelum menunaikan rangkaian ibadah haji.

Berikut ini adalah panduan pelaksanaan Haji Tamattu dan doa-doanya, merujuk Merujuk Buku Manasik Haji dan Umrah dan Doa dan Dzikir Haji dan Umrah, Kemenag RI dan Manasik Haji dan Umroh Rosulullah, karya Imam Ghazali Said.

1. Ihram dan Niat dari Miqat

Jemaah bersuci (mandi sunnah), mengenakan pakaian ihram, lalu berniat di titik Miqat yang ditetapkan.

Pastikan seluruh larangan ihram mulai ditaati sejak niat diucapkan.

Doa Niat Umrah:

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul-'umrata wa ahramtu bihā lillāhi ta‘ālā. Artinya: "Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala."

Membaca Talbiyah Selama Perjalanan

Terus mengumandangkan Talbiyah hingga tampak bangunan Masjidil Haram atau sebelum memulai Tawaf.

Doa Talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ

Latin: Labbayk Allāhumma Labbayk, Labbayka lā sharīka laka Labbayk, Innal-ḥamda wan-ni'mata laka wal-mulk, lā sharīka lak.

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang. Aku datang tiada sekutu bagi-Mu, aku datang. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu."

2. Tawaf Qudum

Mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran dimulai dari Hajar Aswad. Pastikan posisi Ka'bah harus selalu di sebelah kiri badan.

Doa Saat Melewati Rukun Yamani menuju Hajar Aswad:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanatan wa fil-ākhirati ḥasanatan wa qinā ‘adzāban-nār.

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

3. Sa’i

Berjalan kaki cepat atau lari-lari kecil, antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali. Dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah.

Setiap kali sampai di puncak bukit Shafa maupun Marwah, disunnahkan menghadap Ka'bah dan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Latin: Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, walillāhil-hamd. Lā ilāha illallāhu wahdahu lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyī wa yumītu wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr. Lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal-ahzāba wahdah.

Artinya: "Allah Maha Besar (3x), segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Dia menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan musuh-musuh-Nya dengan keesaan-Nya."

5. Tahallul Umrah

Memotong atau mencukur rambut.

Doa Saat Menggunting Rambut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِكُلِّ شَعْرَةٍ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Latin: Allāhummaj'al likulli sya'ratin nūran yaumal-qiyāmah.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah setiap helai rambut ini cahaya pada hari kiamat." (Setelah ini jemaah bebas memakai pakaian biasa hingga 8 Dzulhijjah).

Dengan selesainya tahallul, jemaah terbebas dari larangan ihram dan boleh mengenakan pakaian biasa hingga tiba waktu haji.

Pelaksanaan Ibadah Haji

Setelah rangkaian umrah selesai dan menunggu, jemaah kembali melakukan rangkaian ibadah haji, dengan aktivitas yang lebih kompleks. Berbeda dengan Umrah yang waktunya relatif bebas, ibadah haji sangat terkait dengan waktu.

1. Ihram dan Niat Haji (8 Dzulhijjah / Hari Tarwiyah)

Jemaah kembali memakai pakaian ihram di hotel/tempat menginap di Makkah untuk memulai Haji.

Doa Niat Haji:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul-hajja wa ahramtu bihi lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku niat berhaji dengan berihram karena Allah Ta’ala."

2. Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah)

Puncak ibadah haji. Jemaah berdiam diri di Padang Arafah sejak Zuhur hingga terbenam matahari.

Praktis: Fokus pada zikir, muhasabah, dan doa pribadi.

Doa Wukuf (Zikir Utama):

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Latin: Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu yuḥyī wa yumītu wa huwa ‘alā kulli syay’in qadīr.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

3. Mabit di Muzdalifah (Malam 10 Dzulhijjah)

Setelah Magrib, jemaah meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah untuk bermalam sejenak (minimal lewat tengah malam) dan mengumpulkan batu kerikil.

Doa Saat Sampai di Muzdalifah:

اللَّهُمَّ إِنَّ هَذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيهَا أَلْسِنَةٌ مُخْتَلِفَةٌ فَاْجَعَلْنِي مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ

Latin: Allāhumma inna hādzihi Muzdalifatu jumi'at fīhā alsinatun mukhtalifatu faj'alnī mimman da'āka fastajabta lah.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya ini Muzdalifah, tempat berkumpulnya berbagai bahasa, maka jadikanlah aku termasuk orang yang berdoa kepada-Mu lalu Engkau kabulkan."

4. Lempar Jumrah Aqabah (10 Dzulhijjah / Hari Nahr)

Jemaah menuju Mina untuk melempar Jumrah Aqabah sebanyak 7 kali lemparan.

Doa Saat Melempar Kerikil:

بِسْمِ اللهِ اَللهُ أَكْبَرُ

Latin: Bismillāhi Allāhu Akbar.

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar."

5. Tahallul Awal

Setelah melempar Jumrah Aqabah, jemaah memotong rambut. Status ihram gugur sebagian (boleh berpakaian biasa), kecuali larangan berhubungan suami-istri.

Adapun doanya sama dengan doa tahallul umrah di atas.

6. Mabit di Mina

Semasa bermalam di Mina, jemaah disunnahkan memperbanyakkan zikir dan doa. Salah satu doa yang dianjurkan ialah memohon agar haji menjadi mabrur:

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وَذَنْبًا مَغْفُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا

Latin: Allāhummaj’alhu hajjan mabrūran wa dzanban maghfūran wa sa’yan masykūran.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah haji ini haji yang mabrur, dosa yang diampuni, dan usaha yang diterima."

7. Melontar Jumrah (Ula, Wustho, Aqabah)

Doa ini dibaca pada setiap kali lemparan (sebanyak 7 kali bagi setiap jumrah):

 بِسْمِ اللهِ، اَللهُ أَكْبَرُ، رَجْمًا لِلشَّيَاطِيْنِ وَرِضًا لِلرَّحْمَنِ

Latin: Bismillāhi Allāhu Akbar, rajman lisysyayāṭīni wa riḍan lirraḥmān.

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Sebagai rejam bagi syaitan dan keridhaan bagi Allah Yang Maha Pengasih."

8. Tawaf Ifadah

Semasa Tawaf Ifadah (setiap kali melintasi antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad), jemaah sangat dianjurkan membaca doa "Sapu Jagad":

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanatan wa fil-ākhirati ḥasanatan wa qinā ‘adzāban-nār.

Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari seksa neraka."

9. Sa’i (Antara Bukit Shafa dan Marwah)

Apabila tiba di puncak Shafa mahupun Marwah, jemaah menghadap Ka'bah dan membaca zikir ini:

 اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ

Latin: Allāhu Akbar (3x), walillāhil-ḥamd. Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā syarīka lah.

Artinya: "Allah Maha Besar (3x), dan bagi Allah segala puji. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya."

10. Tahallul Tsani

Tahallul yang artinya menggunting rambut sebagai tanda selesainya semua larangan ihram. Pria dianjurkan mencukur gundul, atau memotong pendek. Sedangkan wanita cukup memotong ujung rambut atau beberapa helai.

Doa setelah tahallul sama dengan di atas.

11. Tawaf Wada’ (Tawaf Perpisahan)

Setelah selesai pusingan ke-7 Tawaf Wada', jemaah berdiri menghadap Multazam atau Ka'bah dan membaca doa perpisahan:

 اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ هَذَا آخِرَ الْعَهْدِ بِبَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاعْوِضْنِي عَنْهُ الْجَنَّةَ

Latin: Allāhumma lā taj'al hādzā ākhiral-'ahdi bibaitikal-ḥarām, wa in ja'altahu fa'wiḍnī 'anhul-jannah.

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan ini saat terakhirku dengan Rumah-Mu yang Suci (Ka'bah), dan jika Engkau menjadikannya yang terakhir, maka gantikanlah bagiku dengan syurga."

Catatan penting: Doa-doa di atas merupakan doa yang disunnahkan. Jemaah tetap dibolehkan berdoa dengan bahasa sendiri untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat.Pastikan semasa melontar jumrah, urutannya bermula dari Ula, kemudian Wustho, dan terakhir Aqabah.

People also Ask:

Apa saja langkah-langkah ibadah haji tamattu?

Urutan Haji Tamattu adalah melaksanakan Umrah terlebih dahulu (Ihram, Tawaf, Sai', Tahallul), kemudian keluar dari ihram dan menikmati jeda, lalu kembali berihram untuk ** Haji pada 8 Dzulhijjah, dan melanjutkan rangkaian haji seperti Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, lempar jumrah, Tahallul, Tawaf Ifadah, Sai' Haji, dan Tahallul Tsani hingga selesai**. Ini adalah metode "bersenang-senang" (tamattu) karena jemaah bisa bebas dari larangan ihram di antara umrah dan haji, dan wajib membayar dam.

Bagaimana tata cara urutan pelaksanaan haji?

Siapa yang masih bingung urutan Haji?🤔 Gak perlu khawatir ...Urutan haji yang benar meliputi Ihram, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Lempar Jumrah Aqabah, Tawaf Ifadah, Sa'i, Tahallul Awal, Mabit di Mina (hari Tasyrik), Lempar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah, Tahallul Tsani, dan Tawaf Wada'. Urutan ini wajib diikuti dengan tertib untuk memastikan ibadah haji sah, di mana inti utamanya adalah Wukuf di Arafah sebagai rukun paling penting.

Bagaimana bacaan talbiyah umrah tamattu?

Lafal Talbiyah

لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ

Labbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ḫamda wan ni'mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)

Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah.

Apa yang dimaksud melaksanakan ibadah haji dengan cara tamattu?

Haji Tamattu adalah ibadah haji yang didahulukan dengan umrah di bulan haji, lalu jamaah bertahallul (keluar dari ihram) untuk istirahat dan menikmati Kota Mekah, kemudian kembali berihram untuk haji pada tanggal 8 Dzulhijjah, menjadikannya lebih fleksibel karena ada jeda antara umrah dan haji, serta mewajibkan pembayaran dam (denda), biasanya dengan menyembelih hewan kurban atau puasa 10 hari (3 hari di Tanah Suci dan 7 hari di Tanah Air).

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |