10 Doa Mengalami Kesulitan: Dibaca Para Nabi Sesuai Al-Qur'an dan Hadis

16 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Doa merupakan senjata utama seorang mukmin ketika menghadapi kesulitan, karena melalui doa hamba mengakui ketergantungannya hanya kepada Allah. Terlebih, Allah berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya. Karena itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui doa mengalami kesulitan, di luar ikhtiar lahir yang terus dilakukan.

Allah SWT berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.’” (QS. Ghafir: 60). Dalil ini menegaskan bahwa Allah menempatkan doa sebagai sarana utama untuk mengubah keadaan, termasuk dalam kesulitan berat, karena setiap hamba memiliki kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi oleh-Nya.

Dalam jurnal berjudul Doa dalam Perspektif Psikologis karya Shanty Komalasari, UIN Antasari Banjarmasin dijelaskan, doa dalam perpektif psikologi memiliki pengaruh besar terhadap manusia secara psikis. Di antaranya mampu menenangkan, menentramkan dan meyakinkan diri terhadap pilihan yang dijalani.

"Selain itu doa memiliki sifat mengikat, yakni dari isi doa yang dipanjatkan, tanpa disadari menjadi selfremainder bagi yang memanjatkan doa di alam bawah sadarnya untuk terus terjaga dan terarah pada doa yang dipanjatkan," demikian dikutip dari jurnal.uin-antasari.ac.id.

Berikut ini adalah doa-doa yang pernah dibacakan para Nabi saat mengalami kesulitan. Doa saat kesulitan ini penting diketahui karena selain statusnya sebagai nabi dan rasul, mereka juga manusia biasa yang sangat tergantung kepada Allah SWT. Sisi tawakal inilah yang mesti diteladani.

Doa Para Nabi Saat Mengalami Kesulitan

Merujuk Buku Doa Penting Sehari-hari terbitan Kemenag Jatim, Risalah Tuntunan Sholat Lengkap Dzikir dan Doa-Doa Mustajab karya Ustadz Abu Quro S.Ag, dan lainnya berikut ini adalah kumpulan doa saat mengalami kesulitan:

1. Doa Nabi Yunus Menghadapi Kesulitan (Dalam Perut Ikan)

لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin: Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya:"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang yang zalim.( QS. Al-Anbiya: 87).

Para ulama menekankan bahwa doa bukan sekadar permintaan, tetapi juga bentuk tawakkal dan pengakuan kelemahan diri di hadapan Allah. Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim mencontohkan Nabi Yunus yang berdoa ketika berada dalam perut ikan: “Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn”. Doa ini, menurut Ibn Kathir, adalah wujud pengakuan dosa sekaligus permohonan pertolongan, sehingga Allah menyelamatkannya dari kesulitan yang nyaris menewaskannya.

Ibnu Katsir menyebut doa ini kunci keselamatan Yunus dari perut ikan. Ulama menekankan doa ini mujarab untuk dilepaskan dari kesulitan berat karena mengandung tawhid, tasbih, dan istighfar.

2. Doa Nabi Ayyub AS Saat Sakit Berat

Salah satu Nabi yang Diuji kesulitan adalah Nabi Ayyub AS. Beliau mengalami sakit menahun berat yang bahkan membuat tetangganya jijik. Berikut ini adalah doa Nabi Ayyub:

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Latin: Annī massaniyad-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: Ya Tuhanku, aku telah ditimpa kesusahan, dan Engkau Maha Penyayang. (QS. Al-Anbiya: 83).

Al-Qurtubi dalam al-Jāmi’ li Aḥkām al-Qur’an menyebut doa ini sebagai pengaduan yang lembut, bukan keluhan, ketika ditimpa penyakit atau musibah. Menunjukkan bentuk kerendahan hati dan ketergantungan penuh kepada Allah.

3. Doa Nabi Musa Meminta Kebaikan

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Latin: Rabbi innī limā anzalta ilayya min khayrin faqīr

Artinya:"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."Dalil: QS. Al-Qashash: 24Penjelasan ulama:

Ath-Thabari menyebut doa ini diucapkan Musa setelah menolong dua wanita, menunjukkan kebutuhan hamba yang mutlak kepada Allah. Di saat yang sama, Nabi Musa juga memohon agar dijauhkan dari kesulitan terkait kedua wanita ini. Doa ini relevan bagi yang merasa lemah, kekurangan, dan memerlukan pertolongan Allah.

4. Doa Nabi Nuh Meminta Pertolongan

إِنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ

Latin: Innī maghlūbun fanṭaṣir

Artinya:"Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku. (QS. Al-Qamar: 10)

Doa ini merupakan bagian dari doa Nabi Nuh AS ketika menghadapi kesulitan menghadapi kaumnya. Al-Baghawi (Ma‘ālim at-Tanzīl) menekankan doa ini adalah bentuk penyerahan total ketika menghadapi penindasan. Cocok dipanjatkan ketika merasa teraniaya atau menghadapi tekanan sosial.

5. Doa Nabi Ibrahim Saat Dibakar dalam Api

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Latin: Ḥasbunallāhu wa ni‘mal-wakīl

Artinya: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah sebaik-baik pelindung. (QS. Ali Imran: 173)

Ibn Katsir menulis Ibrahim mengucapkan doa ini ketika dilempar ke api. An-Nawawi menyebut doa ini menguatkan hati dalam menghadapi ancaman besar dan menumbuhkan tawakal, terlebih ketika menghadapi kesulitan.

6. Doa Nabi Musa saat Menghadapi Kesulitan

Doa Nabi Nabi Musa saat Menghadapi Kesulitan

رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى

Latin: Rabbishrahli sadri, wayassirli amri, wahlul 'uqdatam min lisani yafqahu qouli.

Artinya: Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku. (QS. Thaha: 25-28)

Menurut para ulama doa ini adalah bentuk meminta kelapangan dada dan kemudahan urusan. Doa ini dibaca oleh Nabi Musa saat beliau diutus untuk menghadapi Raja Firaun, memohon kekuatan dan kemudahan dalam menyampaikan risalah Allah. 

7. Doa Rasulullah Memohon Kemudahan

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Latin: Allāhumma lā sahlā illā mā ja‘altahu sahlā, wa anta taj‘alul-ḥazna idhā shi’ta sahlā

Artinya: Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali yang Engkau mudahkan, Engkau jadikan kesulitan menjadi mudah jika Engkau kehendaki. (HR. Ibn Hibban)

Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari menjelaskan, doa ini cocok untuk menghadapi ujian berat, pekerjaan sulit, atau musibah. Menunjukkan pengakuan bahwa hanya Allah yang mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan.

8. Doa Rasulullah SAW Mengharap Rahmat Allah

Doa ini dipanjatkan Nabi SAW ketika menghadapi kesulitan.

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو، فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ

Latin: Allāhumma raḥmataka arjū, fa lā takilnī ilā nafsī ṭarfata ‘ayn, wa aṣliḥ lī sha’nī kullah

Artinya:"Ya Allah, rahmat-Mu yang aku harapkan, jangan Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku. (HR. Abu Dawud)

An-Nawawi (Al-Adzkar) menyebut doa ini menekankan ketergantungan mutlak pada Allah. Doa ini mencegah hamba jatuh dalam kesulitan karena mengandalkan diri sendiri.

Doa ini cocok dipanjatkan saat merasakan tekanan berat, baik secara materi, emosional, maupun spiritual, karena mengajarkan hamba untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri, sekaligus menyerahkan segala urusan kepada Allah.

9. Doa Perlindungan dari Kesedihan & Kesulitan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Latin: Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-hammi wal-ḥazan, wa a‘ūdzu bika minal-‘ajzi wal-kasal, wa a‘ūdzu bika minal-jubni wal-bukhl, wa a‘ūdzu bika min ghalabatid-dayni wa qahrir-rijāl

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan, kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kikir, lilitan hutang, dan penindasan manusia. (HR. Abu Dawud & Tirmidzi).

An-Nawawi menekankan doa ini melindungi hamba dari tekanan psikologis, sosial, dan ekonomi. Doa ini meliputi keseluruhan kesulitan manusia, sangat dianjurkan.

10. Doa Memohon Kecukupan Hidup

Doa ini cocok dibaca untuk yang sedang mengalami kesulitan, misalnya terlilit utang:

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Latin: Allāhumma ikfinī biḥalālika ‘an ḥarāmik, wa aghninī bifaḍlika ‘amman siwāk

Artinya: Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu, jauhkan aku dari yang haram, dan kayakan aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu. (HR. Tirmidzi (hasan)).

Ibn Rajab  dalam Jāmi’ al-‘Ulūm wal-Ḥikam menyebut doa ini efektif saat mengalami kesulitan ekonomi atau lilitan utang. Menunjukkan ketergantungan hamba hanya kepada Allah, dan menjaga dari ketergantungan manusia.

An-Nawawi dalam Al-Adzkar menjelaskan bahwa ketika seorang hamba menghadapi tekanan psikologis atau masalah hidup, memanjatkan doa yang sesuai tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga menumbuhkan kesabaran, harapan, dan keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.

Dengan demikian, doa menjadi kombinasi antara usaha spiritual dan penguatan mental dalam menghadapi kesulitan.

People also Ask:

1. Apa doa dalam kesulitan?

Allahumma laka al-hamdu wa ilaika al-musytaka wa anta al-musta'aanu, wala haula wala quwwata illa billahi al-aliyyi al-adziimi. Artinya: Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, hanya kepada-Mu Zat yang dimintai pertolongan. Dan Engkaulah yang bisa diminta pertolongan.

2. Bagaimana cara berdoa dalam situasi sulit?

Aku perlu tahu bahwa Engkau peduli, bahwa Engkau mengasihiku, menjadi tempat berlindungku dari rasa sakit, mengganti kesusahanku dengan kedamaian, dan menjadi kekuatanku ketika aku merasa lemah dan sulit untuk melanjutkan. Bantulah aku untuk tidak takut akan masa depan, tetapi untuk dengan berani percaya bahwa Engkau memegang kendali ketika emosiku menjerumuskanku, dan ketika aku putus asa.

3. Apa doa agar dipermudah segala urusan?

Bacaan Doa Agar Dilancarkan Segala Urusan dan Dipermudah. “Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfata ainin ashlihli sya'ni kullahu la ilaha illa anta.”

4. Apa yang diucapkan ketika mendapat kesulitan?

Orang yang ditimpa kesusahan hendaknya mengucapkan kalimat "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" yang artinya "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali". Kalimat ini disebut kalimat istirja', dan mengucapkan kalimat ini adalah salah satu bentuk kesabaran yang dianjurkan bagi seorang Muslim ketika menghadapi musibah atau cobaan dari Allah SWT.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |