Liputan6.com, Jakarta Doa menunggu kabar baik bisa diamalkan untuk menghilangkan perasaan cemas dan khawatir. Entah itu menanti hasil ujian, panggilan kerja, atau jawaban dari sebuah keputusan penting, hati mudah sekali diliputi gelisah. Dalam situasi seperti ini, doa menjadi cara terbaik untuk menjaga ketenangan hati dan kejernihan pikiran.
Dalam bukunya La Tahzan, Dr. ‘Aidh al-Qarni menulis, “Orang yang berdoa, berarti telah mengetuk pintu rahmat-Nya; dan siapa yang mengetuk, maka akan dibukakan.” Kutipan ini mengingatkan kita bahwa doa bukan hanya permohonan, tetapi juga bentuk ketundukan dan keyakinan bahwa segala sesuatu sedang berada dalam kuasa terbaik-Nya.
Doa-doa ini tak hanya menguatkan jiwa, tapi juga menjadi panduan untuk menerima apapun hasilnya dengan hati yang lebih lapang dan pikiran yang lebih tenang. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (3/10/2025).
Doa Utama Menunggu Kabar Baik: Doa Nabi Yunus
Salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca saat menunggu kabar baik atau dalam keadaan sulit adalah doa Nabi Yunus AS. Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus ketika beliau berada dalam perut ikan paus, sebuah situasi yang penuh keputusasaan.
Doa ini merupakan pengakuan akan keesaan Allah, pengagungan terhadap-Nya, dan pengakuan atas kesalahan diri. Membaca doa ini dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan keyakinan dapat membantu menghilangkan kesulitan hidup.
- Arab: لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
 - Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.
 - Artinya: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
 
Doa Kelapangan Hati dan Kemudahan Urusan (Doa Nabi Musa)
Ketika menghadapi situasi yang menantang atau menunggu kabar baik yang penting, hati seringkali merasa sempit dan pikiran menjadi kusut. Doa Nabi Musa AS yang tercatat dalam Al-Qur'an Surah Taha ayat 25-28 adalah salah satu doa yang sangat relevan untuk memohon kelapangan hati dan kemudahan dalam segala urusan.
Doa ini diucapkan Nabi Musa ketika beliau diutus oleh Allah untuk menghadapi Fir'aun dan menyampaikan risalah-Nya. Melalui doa ini, Nabi Musa memohon kepada Allah untuk diberi ketenangan hati, kemudahan dalam urusan, dan kelancaran berbicara agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Doa ini tidak hanya bermanfaat untuk kelancaran berbicara, tetapi juga untuk menenangkan hati dan pikiran saat menghadapi tekanan. Dengan mengamalkan doa ini, seorang muslim dapat merasakan ketenangan batin dan keyakinan bahwa Allah akan mempermudah segala urusan.
- Arab: رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
 - Latin: Rabbish rahli sadri, wa yassirli amri, Wahlul 'uqdatam mil-lisani, yafqahu qawli.
 - Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku."
 
Doa Memohon Ketetapan Hati dan Keistiqomahan
Dalam perjalanan hidup, hati manusia seringkali berbolak-balik dan iman bisa naik turun. Terutama saat menunggu kabar baik yang belum pasti, ketetapan hati sangat dibutuhkan agar tidak mudah goyah atau berputus asa.
Rasulullah SAW sendiri sering membaca doa untuk memohon ketetapan hati dan imannya. Doa ini mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati, dan kepada-Nya kita memohon agar hati tetap teguh di jalan kebenaran dan ketaatan.
Memanjatkan doa ini secara rutin dapat membantu memperkuat iman dan keyakinan, sehingga hati tetap tenang dalam menghadapi ketidakpastian. Ini adalah bentuk penyerahan diri total kepada kehendak Allah SWT.
- Arab: يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
 - Latin: Yaa muqallibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik.
 - Artinya: "Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."
 
Doa Berlindung dari Kesedihan dan Kekhawatiran
Perasaan sedih dan khawatir adalah bagian dari pengalaman manusia, terutama saat menantikan sesuatu yang penting. Dalam Islam, terdapat doa yang diajarkan untuk memohon perlindungan dari berbagai bentuk kesedihan dan kekhawatiran yang dapat mengganggu ketenangan hati.
Doa ini merupakan permohonan kepada Allah agar dijauhkan dari hal-hal yang menyedihkan dan menyusahkan, lemas dan malas, bakhil dan penakut, lilitan utang, dan penindasan orang lain.
Membaca doa ini dapat menjadi penawar bagi jiwa yang sedang gundah, memberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan, dan mengembalikan ketenangan batin. Ini adalah bentuk tawakal dan pengakuan bahwa hanya Allah yang mampu menghilangkan segala kesusahan.
- Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
 - Latin: Allahumma innī a'ūdzu bika minal hammi wal ḥazan wal 'ajzi wal kasal wal bukhli wal jubni wa dhala'id daini wa ghalabatir rijāl.
 - Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemas dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang."
 
Menenangkan Hati dan Pikiran Selain dengan Doa (Dzikir dan Tawakkal)
Selain memanjatkan doa menunggu kabar baik, ada amalan lain yang dapat membantu menenangkan hati dan pikiran, yaitu dzikir dan tawakkal. Dzikir adalah mengingat Allah dengan lisan dan hati, yang terbukti memiliki banyak manfaat spiritual dan psikologis.
Mengutip laman Baznas, dzikir merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Dzikir memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan manusia, baik dari segi spiritual maupun psikologis, termasuk mengurangi stres dan kecemasan.
Sementara itu, tawakkal adalah sikap berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah melakukan segala bentuk ikhtiar atau usaha yang maksimal. Tawakkal bukan berarti pasif tanpa usaha, melainkan melengkapinya dengan kepercayaan penuh bahwa segala sesuatu terjadi sesuai kehendak Allah.
Dengan tawakkal, seorang mukmin dapat menghadapi cobaan tanpa khawatir atau merasa terbebani, karena yakin bahwa Allah akan mencukupi segala keperluannya. Kombinasi doa, dzikir, dan tawakkal akan membentuk benteng spiritual yang kuat dalam menghadapi setiap situasi.
FAQ
1. Apa itu doa menunggu kabar baik? Doa menunggu kabar baik adalah permohonan kepada Allah SWT untuk memohon hasil yang diharapkan dan ketenangan hati saat menanti.
2. Mengapa penting membaca doa saat menunggu kabar baik? Membaca doa penting untuk menenangkan hati, mengurangi kecemasan, dan menunjukkan tawakal kepada Allah SWT.
3. Doa Nabi Yunus cocok untuk situasi apa? Doa Nabi Yunus cocok untuk memohon pertolongan dan pengampunan saat menghadapi kesulitan besar atau menunggu kabar penting.
4. Apa manfaat doa Nabi Musa "Rabbishrahli sadri"? Doa Nabi Musa bermanfaat untuk memohon kelapangan hati, kemudahan urusan, dan kelancaran berbicara.
5. Bagaimana cara menenangkan hati selain dengan doa? Selain doa, hati dapat ditenangkan dengan berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah.
6. Apakah doa dapat mengubah takdir? Doa adalah bagian dari takdir dan merupakan bentuk ikhtiar yang dapat mempengaruhi hasil dengan izin Allah SWT.
7. Kapan waktu terbaik untuk memanjatkan doa menunggu kabar baik? Doa dapat dipanjatkan kapan saja, namun waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir atau setelah shalat fardhu sangat dianjurkan.

                        1 month ago
                                22
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4830372/original/038035000_1715592365-quran-being-held-hands-close-up.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401581/original/012152300_1762216664-ular_oiton.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401601/original/001087400_1762219862-Mengeluarkan_uang_dari_dompet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313792/original/040263100_1755055409-images__58_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3343034/original/050137400_1610018331-asian-muslim-woman-praying_8595-14770.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1316154/original/029416400_1471011949-IMG_20160812_080042.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939593/original/027085900_1725806729-Imam_an-Nawawi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433076/original/095580500_1618813744-close-up-islamic-new-year-with-quran-book_23-2148611710__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401335/original/050061800_1762163848-Sholawat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588921/original/076033400_1695712009-muhammad-7571024_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5003571/original/099304000_1731479241-jin-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2593228/original/008517700_1546693457-20180105-Cicak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3119457/original/075717600_1588607022-shutterstock_650518888.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095573/original/012538800_1736934827-pexels-helloaesthe-15707485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393639/original/014086000_1761564726-76bfeb1a-9ad5-49ad-bbf0-2bbfba586a46.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3098127/original/085622900_1586415856-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165346/original/086610700_1742183992-cd9e6f09dddc797bbc48fde0b17ab2f2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)





























