Alasan Kenapa Allah Tidak Mengabulkan Doa Kita, Ini Hikmah di Baliknya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Doa adalah jembatan spiritual yang menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Namun, seringkali muncul pertanyaan di benak kita mengenai alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita meskipun telah dipanjatkan dengan sungguh-sungguh.

Perasaan kecewa atau putus asa bisa saja menghampiri ketika permohonan tak kunjung terwujud. "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mu'min:60). 

Namun, para ulama menjelaskan bahwa ada kondisi dan hal-hal tertentu yang dapat menjadi penghalang terkabulnya doa. Rintangan tersebut bisa berupa makan makanan haram, menzalimi orang lain, atau hati yang lalai terhadap Allah, sebagaimana disinggung Rasulullah SAW.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (22/9/2025).

Memahami Hakikat Doa dalam Islam

Doa merupakan inti dari ibadah dan bentuk komunikasi langsung seorang hamba dengan Tuhannya. Melalui doa, manusia mengakui kebesaran Allah dan keterbatasan dirinya, serta memohon segala kebaikan dan perlindungan dari-Nya.

Allah SWT sendiri memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an surat Al-Mu'min ayat 60 yang berarti: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu."

Ayat ini secara jelas menyatakan bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya. Namun, terkadang kita merasa doa tidak segera terkabul, yang memunculkan pertanyaan tentang alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita. 

Setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang Muslim dengan sungguh-sungguh diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT, namun tidak selalu dalam bentuk dan waktu yang kita harapkan.

Sebagian doa bisa ditunda ijabahnya dalam waktu yang dekat atau jauh, bahkan terkadang doa tersebut dikabulkan ketika seseorang hampir putus asa, seperti yang dijelaskan dalam buku Setiap Doa Pasti Allah Kabulkan karya Abu Ezza.

Penghalang Utama Doa: Dari Rezeki Haram hingga Hati Lalai

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah menjelaskan lima perkara yang dapat menghalangi terkabulnya doa. Pemahaman ini memberikan pencerahan mengenai alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita dari sudut pandang syariat dan etika. Perkara-perkara tersebut mencakup aspek rezeki, perilaku, dan kondisi hati.

  1. Makan dan Mengenakan Pakaian Haram

    Makanan dan pakaian yang diperoleh dari sumber haram atau dengan cara yang tidak dibenarkan syariat dapat menjadi penghalang besar. Darah dan daging yang tumbuh dari rezeki haram akan menghalangi doa untuk naik ke langit.

    Sebuah hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah menjelaskan bahwa meskipun seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh, jika sumber makan, minum, dan pakaiannya haram, maka doanya sulit dikabulkan.

  2. Gemar Berbuat Zalim

    Perbuatan zalim kepada orang lain, baik itu merampas hak, menyakiti, atau menipu, dapat menjadi penghalang doa. Allah SWT sangat memperhitungkan perbuatan zalim seseorang dan tidak akan mengabaikan kezaliman antar sesama manusia hingga urusan tersebut diselesaikan, sebagaimana pernyataan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Anas bin Malik ra.

  3. Hatinya Lalai kepada Allah

    Doa yang dipanjatkan dengan hati yang tidak khusyuk, tidak fokus, atau lalai dari mengingat Allah, cenderung tidak dikabulkan. Hati yang lalai berarti seseorang melupakan perintah dan larangan Allah dalam kehidupannya.

    Hadis riwayat Tirmidzi menegaskan: "Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai."

Dampak Negatif Memutus Silaturahmi dan Kebencian Sesama Muslim

Dua perkara selanjutnya yang dapat menjadi alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita berkaitan dengan hubungan sosial antar sesama manusia. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga tali persaudaraan dan menghindari permusuhan. Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ini dapat memiliki konsekuensi spiritual yang serius, termasuk terhalangnya doa.

  • Memutus Silaturahmi

    Silaturahmi adalah perintah Allah yang sangat ditekankan dalam Islam. Memutus tali silaturahmi sama dengan melalaikan perintah Allah, yang dapat menjadi penghalang doa.

    Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 1 mengingatkan kita untuk bertakwa kepada Allah dan memelihara hubungan silaturahmi, menegaskan betapa pentingnya menjaga hubungan kekerabatan.

    "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 1)
  • Membenci Sesama Muslim

    Membenci sesama muslim tanpa alasan yang dibenarkan syariat juga merupakan pelanggaran terhadap ajaran Islam. Perasaan benci yang berlarut-larut dan memutuskan komunikasi dapat menghalangi terkabulnya doa. Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim melarang permusuhan dan memutuskan hubungan antar sesama muslim lebih dari tiga hari, menunjukkan bahwa tindakan ini adalah bentuk kelalaian hati terhadap Allah.

Pentingnya Kesabaran dan Keyakinan dalam Menanti Pengabulan Doa

Seringkali, alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita adalah karena ketidaksabaran dan kurangnya keyakinan. Dalam Islam, kesabaran adalah kunci dalam berdoa, dan tergesa-gesa dapat menjadi penghalang.

Rasulullah SAW menekankan pentingnya kesabaran dan keyakinan penuh saat memanjatkan doa, sebagaimana dijelaskan oleh Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PW Muhammadiyah DI Yogyakarta, Fajar Rachmadhani.

Hadis riwayat Muslim menjelaskan bahwa doa seorang hamba akan selalu dikabulkan selama tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, serta tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa di sini diartikan sebagai sikap putus asa dan meninggalkan doa karena merasa tidak dikabulkan. Ini menunjukkan bahwa konsistensi dan ketekunan adalah aspek krusial dalam berdoa.

Selain itu, keyakinan yang teguh juga sangat penting. Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi).

Ini menggarisbawahi bahwa kehadiran hati yang khusyuk dan yakin adalah prasyarat penting agar doa diterima.

Fajar Rachmadhani menegaskan bahwa tidak ada doa yang sia-sia. Allah akan mengabulkan doa, menyimpannya untuk akhirat, atau melindungi dari kejelekan. Ini menunjukkan bahwa setiap doa memiliki nilai dan respons dari Allah, meskipun bentuknya tidak selalu seperti yang kita harapkan, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad.

Hikmah Cinta Ilahi di Balik Penundaan Pengabulan Doa

Terkadang, alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita secara langsung adalah karena hikmah yang lebih besar, bahkan karena cinta-Nya yang mendalam. Penundaan pengabulan doa bisa jadi merupakan cara Allah untuk memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya, atau untuk menguji kesabaran dan keikhlasan.

Jalaluddin al-Rumi, seorang sufi besar, dalam kitabnya Fihi Ma Fihi, menjelaskan bahwa penundaan doa bisa jadi karena Allah sangat mencintai suara rintihan hamba-Nya. Ia mengibaratkan bahwa Allah menunda mengabulkan doa agar hamba-Nya meratap lagi dan lagi, karena suara ratapan doanya begitu manis bagi-Nya. Ini adalah bentuk kasih sayang yang mungkin sulit dipahami oleh akal manusia.

Pandangan ini diperkuat oleh hadis riwayat Thabrani yang mengindikasikan bahwa jika Allah mencintai seorang hamba, Dia mungkin menunda pengabulan doanya karena senang mendengar suaranya.

Sebaliknya, jika Allah membenci seorang hamba, Dia akan segera mengabulkan doanya karena tidak suka mendengar suaranya. Ini adalah salah satu alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita secara instan, yaitu karena kasih sayang-Nya yang tak terhingga.

Sepuluh Perkara yang Mematikan Hati dan Menghalangi Doa

Kisah Ibrahim bin Adham yang diriwayatkan oleh Abu Nu‘aim dalam Hilyatul Auliya’, Al-Qurthubi dalam tafsirnya, dan Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin, memberikan gambaran lain mengenai alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita.

Beliau menjelaskan bahwa hati yang mati oleh sepuluh perkara dapat menjadi penghalang doa. Ketika ditanya mengapa doa tidak dikabulkan, Ibrahim bin Adham menjawab: "Karena hati kalian telah mati oleh sepuluh perkara."

Sepuluh perkara ini adalah:

  1. Mengenal Allah namun tidak menunaikan hak-Nya. Kita tahu Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, namun tidak menunaikan hak-Nya berupa tauhid, ketaatan, rasa takut, dan cinta kepada-Nya.
  2. Membaca Al-Qur’an namun tidak mengamalkannya. Al-Qur’an dibaca dan dihafal, tetapi isinya tidak dijadikan panduan hidup.
  3. Mengaku cinta Nabi namun meninggalkan sunnahnya. Cinta Nabi bukan sekadar slogan, tetapi dibuktikan dengan mengikuti sunnah beliau dalam ibadah, akhlak, dan seluruh aspek kehidupan.
  4. Mengatakan setan adalah musuh namun menaatinya. Kita tahu setan menyesatkan manusia, tetapi kita mengikuti godaannya, menuruti hawa nafsu, dan berpaling dari jalan kebenaran.
  5. Mengaku rindu surga namun tidak beramal untuk meraihnya. Surga tidak diraih dengan angan-angan; harus ada amal, perjuangan, dan ketaatan.
  6. Mengaku takut neraka namun tidak menjauhi sebab-sebabnya. Takut neraka tetapi masih lalai dari shalat, suka ghibah, malas taubat, dan banyak maksiat.
  7. Meyakini kematian itu pasti namun tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kematian bisa datang kapan saja, namun kita masih sibuk menumpuk dunia dan melalaikan akhirat.
  8. Sibuk mencari aib orang lain dan melupakan aib diri sendiri. Padahal keselamatan diri lebih utama, namun banyak orang lupa introspeksi dan malah sibuk mengomentari orang lain.
  9. Menikmati nikmat Allah namun tidak bersyukur. Nikmat lidah, tangan, waktu, uang, kesehatan, semua digunakan untuk maksiat, bukan ketaatan.
  10. Menguburkan orang-orang mati namun tidak mengambil pelajaran dari mereka. Setiap jenazah yang dikuburkan adalah pengingat bahwa kita pun akan menyusul, tetapi hati kita tetap keras.

Adab dan Tata Cara Berdoa Agar Lebih Berpeluang Dikabulkan

Selain memahami alasan kenapa Allah tidak mengabulkan doa kita, penting juga untuk mengetahui adab dan tata cara berdoa agar doa lebih berpeluang dikabulkan. Syekh M Ibrahim Al-Baijuri dalam kitabnya Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid menganjurkan beberapa adab dalam berdoa. Adab-adab ini mencakup persiapan fisik, mental, dan spiritual.

Adab dan tata cara berdoa yang dianjurkan meliputi:

  • Memastikan rezeki yang masuk ke tubuh adalah halal.
  • Berdoa dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkan.
  • Berdoa dengan khusyuk dan fokus, menjaga hati agar tidak lalai.
  • Permohonan harus sesuai dengan syariat dan tidak mengandung dosa.
  • Menjaga hubungan baik dengan sesama dan tidak meminta sesuatu yang dapat memutuskan silaturahmi.
  • Tidak meminta sesuatu yang dapat menyia-nyiakan hak umat Islam atau merugikan orang lain.
  • Tidak meminta sesuatu yang mustahil secara umum atau tidak sesuai dengan sunnatullah.
  • Memanfaatkan waktu-waktu yang afdhal, seperti saat sujud, antara azan dan iqamah.
  • Berada dalam keadaan suci dengan berwudhu dan shalat terlebih dahulu sebelum berdoa.
  • Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdoa sebagai bentuk kerendahan diri.
  • Tobat dan mengakui dosa terlebih dahulu sebelum berdoa untuk membersihkan diri.
  • Ikhlas dalam berdoa, hanya mengharap ridha Allah semata.
  • Membuka doa dengan tahmid (memuji Allah) dan shalawat nabi.
  • Mengakhiri doa dengan shalawat nabi sebagai penutup.
  • Membaca shalawat nabi di tengah doa untuk menambah keberkahan.

FAQ

1. Apakah setiap doa pasti dikabulkan Allah?

Ya, setiap doa didengar Allah, tetapi bentuk pengabulannya bisa berbeda: langsung, ditunda, diganti dengan kebaikan lain, atau disimpan untuk akhirat.

2. Mengapa doa terasa tidak dikabulkan?

Karena bisa terhalang oleh hal-hal seperti rezeki haram, berbuat zalim, hati lalai, atau memutus silaturahmi.

3. Apa yang dimaksud doa ditunda pengabulannya?

Artinya doa akan dikabulkan pada waktu yang lebih tepat menurut Allah, bukan sesuai keinginan kita.

4. Apakah makan makanan haram memengaruhi doa?

Ya, makanan dan pakaian dari sumber haram menjadi penghalang doa naik ke langit.

5. Bagaimana cara berdoa agar lebih mudah dikabulkan?

Dengan menjaga kehalalan rezeki, berdoa khusyuk, ikhlas, penuh keyakinan, serta mengikuti adab doa.

6. Apakah doa bisa gugur karena tergesa-gesa?

Ya, Rasulullah SAW bersabda doa akan terus dikabulkan selama tidak tergesa-gesa atau merasa putus asa.

7. Apakah ada hikmah di balik doa yang belum terkabul?

Ada, bisa jadi Allah menunda karena lebih mencintai hamba-Nya atau ingin memberikan sesuatu yang lebih baik.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |