Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak yang menjalankan ibadah puasa tidak mendapatkan pahala secara langsung karena mereka belum mencapai usia baligh. Meskipun demikian, anak kecil berpuasamemiliki dampak signifikan terhadap orangtua mereka.
Pendakwah muda, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan bahwa meskipun anak-anak belum diwajibkan berpuasa dan tidak mendapatkan pahala langsung, perbuatan baik mereka tetap membawa manfaat bagi orang tua. Ketika seorang anak melakukan kebaikan seperti berpuasa atau sholat, orang tuanya akan mendapatkan pahala dari perbuatan tersebut.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadis tersebut menyatakan bahwa siapa yang mengarahkan, mendidik, atau menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala pelaku kebaikan tersebut. Dengan demikian, orang tua yang mendidik anaknya untuk berbuat baik akan memperoleh pahala yang sama.
Lebih lanjut, UAH menekankan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka menuju perbuatan baik. Orang tua harus aktif mengarahkan anak-anak mereka untuk melakukan kebaikan, seperti berpuasa dan sholat. Dengan demikian, mereka tidak hanya membantu anak-anak tumbuh dalam kebaikan, tetapi juga mendapatkan pahala dari perbuatan baik anak-anak mereka.
Dalam ceramah tersebut, yang cuplik dari kanal YouTube @suasvideos, Ustadz Adi Hidayat mengutip Al-Qur'an surah ke-6 ayat 160:
مَن جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Latin:Man jā'a bil-ḥasanati fa lahụ ‘asyru amṡālihā, wa man jā'a bis-sayyi`ati fa lā yujzā illā miṡlahā wa hum lā yuẓlamụn.
Artinya:"Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan)." (QS. Al-An'am: 160)
Simak Video Pilihan Ini:
Siswa SMK di Cilacap: Pak Kami Bosan Belajar di Rumah
Begini Pahala yang Diterima Orangtuanya
Menurut Ustadz Adi Hidayat, pahala dari perbuatan baik anak-anak dapat menjadi tabungan pahala bagi orangtua di tiga alam: dunia, alam kubur, dan akhirat. Dengan membimbing anak-anak untuk berbuat baik, orang tua dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan pahala yang akan membantu mereka di kehidupan setelah mati.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Ia menekankan bahwa pahala tersebut akan terus berlipat ganda seiring dengan konsistensi dalam melakukan kebaikan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terus mendorong anak-anak mereka dalam melakukan perbuatan baik.
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa perbuatan baik anak-anak tidak hanya bermanfaat bagi orang tua di dunia, tetapi juga di alam kubur. Pahala dari perbuatan baik anak-anak dapat menjadi penolong bagi orang tua saat berada di alam kubur. Dengan demikian, membimbing anak-anak untuk berbuat baik adalah investasi jangka panjang bagi orang tua.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa perbuatan baik anak-anak juga akan memberikan manfaat bagi orang tua di akhirat. Pahala yang diperoleh dari perbuatan baik anak-anak dapat menjadi penolong bagi orang tua saat dihisab di akhirat. Oleh karena itu, membimbing anak-anak untuk berbuat baik adalah persiapan bagi orang tua untuk kehidupan setelah mati.
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Dengan menjadi teladan dalam berbuat baik, orang tua dapat memotivasi anak-anak mereka untuk mengikuti jejak mereka dalam melakukan kebaikan. Hal ini akan memastikan bahwa pahala dari perbuatan baik anak-anak akan terus mengalir kepada orang tua.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya lingkungan yang baik dalam mendukung perbuatan baik anak-anak. Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka berada dalam lingkungan yang mendukung perbuatan baik. Dengan demikian, anak-anak akan lebih termotivasi untuk melakukan kebaikan, yang pada akhirnya akan memberikan pahala bagi orangtua.
Begini Tanggung Jawab Orangtua
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa mendidik anak-anak untuk berbuat baik adalah tanggung jawab utama orangtua. Ia menegaskan bahwa orang tua harus aktif dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak mereka menuju perbuatan baik. Dengan demikian, orang tua dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan pahala dari perbuatan baik anak-anak mereka.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa perbuatan baik anak-anak dapat menjadi amal jariyah bagi orangtua. Amal jariyah adalah perbuatan baik yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Dengan membimbing anak-anak untuk berbuat baik, orang tua dapat memastikan bahwa pahala dari perbuatan baik anak-anak akan terus mengalir kepada mereka.
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa perbuatan baik anak-anak dapat menjadi penolong bagi orang tua saat dihisab di akhirat. Pahala yang diperoleh dari perbuatan baik anak-anak dapat meringankan hisab orang tua di akhirat. Oleh karena itu, membimbing anak-anak untuk berbuat baik adalah persiapan bagi orang tua untuk kehidupan setelah mati.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa perbuatan baik anak-anak dapat menjadi penolong bagi orang tua saat berada di alam kubur. Pahala dari perbuatan baik anak-anak dapat menjadi cahaya bagi orang tua di alam kubur. Dengan demikian, membimbing anak-anak untuk berbuat baik adalah investasi jangka panjang bagi orang tua.
Melalui ceramah ini, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa meskipun anak kecil belum mendapatkan pahala dari puasanya, pahala tersebut tetap mengalir kepada orang tua yang mendidik mereka dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk terus membimbing anak-anaknya dalam kebaikan agar manfaatnya terus berlanjut di dunia dan akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul