Liputan6.com, Jakarta Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh berkah dan memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Sebagai salah satu dari empat bulan haram, setiap ibadah yang dilakukan di bulan ini mendapat pahala yang berlipat ganda, terutama pada hari Asyura tanggal 10 Muharram. Amalan 10 Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hari Asyura atau tanggal 10 Muharram memiliki sejarah panjang yang penuh dengan peristiwa bersejarah bagi para nabi terdahulu. Pada hari inilah Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dari kejaran Fir'aun, memberikan ampunan kepada Nabi Adam AS, dan berbagai mukjizat lainnya. Oleh karena itu, amalan 10 Muharram sangat dianjurkan untuk diamalkan sebagai bentuk syukur dan penghambaan kepada Allah SWT.
Terdapat berbagai amalan 10 Muharram yang dapat dilakukan oleh umat Islam sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan para ulama. Mulai dari puasa Asyura, membaca doa khusus, hingga berbagai amalan kebajikan lainnya yang memiliki keutamaan besar. Mari kita pelajari sembilan amalan 10 Muharram yang dapat menjadi ladang pahala di hari yang mulia ini, yang telah Liputan6.com rangkum pada Kamis (26/6).
Malam 1 Suro 2022 atau 1 Muharram 1444 H jatuh pada 29 Juli 2022, menandakan awal tahun baru penanggalan Islam dan Jawa. Malam 1 Suro juga dipercaya sebagai waktu munculnya lelembut ke alam manusia. Untuk itu, ada sejumlah pantangan bagi masyarakat J...
1. Puasa Asyura
Puasa Asyura merupakan amalan utama yang sangat dianjurkan pada tanggal 10 Muharram. Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa di hari Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa selama satu tahun yang lalu. Puasa ini termasuk dalam kategori sunnah mustahabbah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim.
Keutamaan puasa Asyura begitu besar hingga Rasulullah SAW bersabda tentang pahala yang akan diperoleh. Selain menghapus dosa, puasa di hari ini juga memberikan pahala yang setara dengan ribuan malaikat, orang yang berhaji dan berumrah, serta orang yang mati syahid.
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulannya Allah, Muharram." (HR Muslim)
2. Membaca Doa Asyura
Membaca doa khusus Asyura merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada malam atau hari tanggal 10 Muharram. Doa ini sebaiknya dibaca setelah shalat Maghrib dengan jumlah 7 kali, namun lebih utama jika dibaca sebanyak 70 kali. Doa Asyura memiliki kandungan yang sangat mulia dengan pujian dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
Doa ini mengandung dzikir dan tasbih yang sangat agung, termasuk permohonan keselamatan dan perlindungan dari segala keburukan. Para ulama menyebutkan bahwa membaca doa Asyura dengan khusyuk dan penuh keyakinan dapat mendatangkan keberkahan dan perlindungan Allah SWT sepanjang tahun.
Bacaan Doa Asyura:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ
Artinya: "Cukuplah Allah yang menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang 'Arsy."
3. Shalat Sunnah Tasbih
Shalat sunnah Tasbih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada hari Asyura. Shalat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dipenuhi dengan bacaan tasbih sebanyak 300 kali dalam empat rakaat. Setiap gerakan dalam shalat ini disertai dengan dzikir dan tasbih yang dapat membersihkan dosa dan menambah keimanan.
Pelaksanaan shalat Tasbih mengikuti tata cara shalat biasa, namun diselingi dengan bacaan tasbih pada setiap posisi gerakan shalat. Mulai dari setelah membaca Al-Fatihah hingga sebelum salam, semuanya disertai dengan bacaan tasbih yang telah ditentukan jumlahnya. Amalan ini dapat dilakukan tidak hanya pada 10 Muharram, tetapi juga sebagai rutinitas ibadah sepanjang tahun.
Bacaan Tasbih:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم
Artinya: "Maha suci Allah dan segala puji adalah milik-Nya. Tiada tuhan selain Allah, Dia-lah Dzat Yang Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
4. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim pada hari Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar. Di Indonesia, tanggal 10 Muharram bahkan dikenal dengan sebutan "Lebaran Anak Yatim" karena tradisi memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim pada hari tersebut. Amalan ini tidak hanya berupa pemberian materi, tetapi juga kasih sayang dan perhatian.
Rasulullah SAW memberikan jaminan surga bagi mereka yang memelihara dan menyayangi anak yatim. Bahkan disebutkan bahwa orang yang memelihara anak yatim akan berada sangat dekat dengan Rasulullah SAW di surga nanti. Mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura juga memiliki pahala yang berlipat ganda.
"Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah." (HR Bukhari)
5. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Dzikir dan istighfar merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada hari Asyura. Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak berbagai bentuk dzikir, mulai dari tahlil, tahmid, tasbih, hingga shalawat kepada Rasulullah SAW. Dzikir pada hari Asyura memiliki keutamaan khusus karena dilakukan pada hari yang penuh berkah.
Imam Al-Ajhuri menganjurkan untuk membaca dzikir tertentu sebanyak 70 kali pada hari Asyura agar dijauhkan dari keburukan sepanjang tahun. Selain itu, berbagai dzikir lainnya seperti istighfar, tahlil, dan shalawat juga dianjurkan untuk dibaca dengan jumlah yang banyak sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Dzikir yang Dianjurkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (100x)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (100x)
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ (450x)
6. Bersedekah dan Melapangkan Keluarga
Bersedekah pada hari Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW menganjurkan untuk melapangkan pengeluaran keluarga pada hari ini, baik untuk makanan, pakaian, maupun kebutuhan lainnya. Sedekah tidak hanya terbatas pada pemberian uang, tetapi juga berbagai bentuk kebaikan lainnya.
Melapangkan keluarga pada hari Asyura akan mendatangkan keberkahan rezeki sepanjang tahun. Hal ini sebagai bentuk optimisme dan kepercayaan bahwa Allah SWT akan memberikan kemudahan dan kelancaran rezeki bagi mereka yang berbuat baik pada hari yang mulia ini.
"Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut." (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi)
7. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa
Memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada hari Asyura memiliki pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura akan mendapat pahala seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW. Ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan amalan ini.
Amalan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengundang orang untuk berbuka puasa di rumah, memberikan makanan kepada tetangga yang berpuasa, atau bahkan memberikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan di hari yang mulia ini.
8. Membaca Al-Quran dan Memperbanyak Shalat Sunnah
Membaca Al-Quran pada hari Asyura merupakan amalan yang sangat dianjurkan karena dapat menambah pahala dan keberkahan. Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak tilawah Al-Quran, terutama surah-surah yang memiliki keutamaan khusus seperti surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali pada bulan Muharram juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan.
Selain membaca Al-Quran, memperbanyak shalat sunnah juga menjadi amalan yang dapat menambah ketakwaan. Shalat sunnah seperti shalat Dhuha, Tahajjud, atau shalat sunnah lainnya dapat dilakukan dengan lebih khusyuk pada hari yang penuh berkah ini.
9. Bertaubat dan Memperbanyak Amal Saleh
Hari Asyura merupakan waktu yang sangat tepat untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT. Banyak peristiwa pengampunan yang terjadi pada hari ini, seperti pengampunan kepada Nabi Adam AS setelah memakan buah yang dilarang. Hal ini menunjukkan bahwa hari Asyura adalah hari pengampunan dan taubat.
Memperbanyak amal saleh pada hari Asyura akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Setiap kebaikan sekecil apapun akan memiliki nilai yang besar di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengisi hari Asyura dengan berbagai amalan kebajikan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah puasa Asyura wajib atau sunnah?
Puasa Asyura adalah sunnah mustahabbah (sangat dianjurkan) bukan wajib. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari ini karena keutamaannya yang besar, yaitu dapat menghapus dosa selama satu tahun yang lalu.
2. Bolehkah puasa Asyura dilakukan sendiri tanpa puasa Tasu'a?
Boleh, namun lebih utama jika disertai dengan puasa Tasu'a (9 Muharram). Hal ini untuk membedakan dengan tradisi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja. Rasulullah SAW bersabda: "Jika aku hidup hingga tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram."
3. Kapan waktu terbaik membaca doa Asyura?
Doa Asyura sebaiknya dibaca setelah shalat Maghrib pada malam 10 Muharram atau sepanjang hari tanggal 10 Muharram. Para ulama menganjurkan untuk membacanya sebanyak 7 kali, namun lebih utama jika dibaca 70 kali.
4. Apakah amalan 10 Muharram hanya boleh dilakukan pada hari tersebut?
Sebagian besar amalan seperti dzikir, sedekah, menyantuni anak yatim, dan shalat sunnah dapat dilakukan kapan saja. Namun, amalan tersebut memiliki keutamaan khusus jika dilakukan pada hari Asyura karena kemuliaan hari tersebut.
5. Bagaimana jika seseorang tidak bisa berpuasa pada hari Asyura?
Jika tidak bisa berpuasa karena halangan syar'i (seperti haid, nifas, sakit, atau bepergian), dapat menggantinya dengan amalan lain seperti dzikir, sedekah, membaca Al-Quran, atau menyantuni anak yatim. Yang terpenting adalah niat untuk beribadah pada hari yang mulia tersebut.