Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan mengenai apakah jodoh bisa diubah dengan doa seringkali menjadi perbincangan, terutama bagi mereka yang menanti pasangan hidup. Dalam ajaran Islam, konsep jodoh erat kaitannya dengan takdir. Namun juga tidak lepas dari peran doa dan usaha manusia. Memahami bagaimana doa dapat memengaruhi takdir jodoh adalah hal yang penting.
Jodoh merupakan salah satu rahasia Allah SWT yang telah ditetapkan jauh sebelum manusia dilahirkan. Tapi, bukan berarti manusia hanya pasrah tanpa melakukan upaya. Doa menjadi jembatan komunikasi antara hamba dengan Sang Pencipta, memohon yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk perihal jodoh.
Melansir dari berbagai sumber, keyakinan akan takdir Allah SWT atau qada dan qadar merupakan rukun iman keenam yang wajib diimani setiap Muslim. Semua kejadian di dunia ini terjadi sesuai dengan ketetapan-Nya, namun ada takdir yang bisa diubah dengan doa dan ikhtiar. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (18/9/2025).
Pengertian Takdir dalam Islam dan Hubungannya dengan Jodoh
Takdir merupakan ketentuan Allah SWT yang menyatakan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Melansir dari buku Teologi Islam Terapan Upaya Antisipatif terhadap Hedonisme Kehidupan Modern karangan M. Amin Syukur, takdir adalah ketentuan Allah SWT yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia namun harus diyakini sebagai bagian dari rukun iman.
Ketentuan Allah kepada umatnya ada yang bersifat Mubram, artinya tidak bisa diubah. Ada juga yang bersifat Muallaq, artinya kondisional karena bisa berubah melalui ikhtiar manusia. Dalam konteks jodoh, ahli tafsir meyakini bahwa manusia memiliki opsi yang tak terhingga untuk berikhtiar mencari pasangan hidup.
Jodoh termasuk dalam kategori takdir muallaq yang dapat dipengaruhi oleh usaha, doa, dan ikhtiar manusia. Hal ini memberikan harapan bahwa apakah jodoh bisa diubah dengan doa memiliki dasar teologis yang kuat dalam ajaran Islam. Namun, hasil akhir dari ikhtiar tersebut tetap bergantung pada kehendak dan ketetapan Allah SWT.
Usia, rejeki, dan jodoh merupakan pilihan yang termasuk dalam takdir Muallaq. Artinya, ketiga hal tersebut dapat berubah sesuai dengan usaha dan doa yang dilakukan oleh seseorang.
Doa-Doa yang Dapat Mengubah Takdir Jodoh
Dalam Islam, terdapat beberapa doa yang dapat diamalkan untuk memohon jodoh terbaik kepada Allah SWT. Doa-doa ini merupakan bentuk ikhtiar spiritual yang menunjukkan kepasrahan dan harapan seorang hamba kepada Tuhannya.
Doa Utama Meminta Pasangan Saleh/Salehah (QS. Al-Furqan: 74)
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Lafal Latin: Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yunin waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa.
Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
Doa Nabi Musa AS (QS. Al-Qashash: 24)
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Lafal Latin: Rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr(un).
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan (rezeki) yang Engkau turunkan kepadaku."
Doa Meminta Jodoh yang Baik
Arab: رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنُ صَاحِبًا لِيْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Latin: Rabbi hablii milladunka zaujan thayyiban wayakuunu shaahiban lii fiddiini waddunya wal aakhirah
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang istri/suami yang baik dan jadikanlah dia sebagai teman bagiku dalam agama, dunia, dan akhirat."
Doa Istikharah untuk Jodoh
Arab: اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ
Latin: Allahumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudratika
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku minta pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku minta kekuatan kepada-Mu dengan kekuatan-Mu."
Takdir Mubram: Ketetapan yang Tidak Dapat Diubah
Takdir mubram adalah jenis takdir yang merupakan ketetapan mutlak dari Allah SWT dan tidak dapat diubah oleh manusia, meskipun dengan doa atau ikhtiar. Ini adalah bagian dari kehendak Allah yang telah tertulis dan pasti terjadi. Menurut buku Panduan Muslim Sehari-Hari, takdir mubram merupakan takdir yang terjadi kepada manusia yang tidak dapat ditawar lagi.
Beberapa contoh takdir mubram meliputi jenis kelamin saat lahir, orang tua, dan takdir meninggal dunia. Selain yang melekat pada manusia, takdir mubram juga dapat berwujud gunung meletus, gempa bumi, atau kekeringan. Manusia harus menghadapi takdir ini dengan sabar, karena dengan cara inilah Allah SWT menilai keimanan seseorang.
Umat Islam wajib meyakini bahwa baik dan buruknya takdir adalah kehendak Allah SWT yang harus diterima. Sebab, Islam mengajarkan untuk selalu optimis dan tidak berburuk sangka terhadap ujian, musibah, serta cobaan yang datang. Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadits Rasulullah yang artinya:
“Seorang hamba tidak dianggap beriman sebelum beriman kepada ketetapan Allah, baik dan jeleknya, dan sebelum mengetahui bahwa apa yang menimpanya tidak untuk menyalahkannya dan apa yang menyalahkannya tidak untuk menimpanya.” (HR. Tirmidzi).
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an:
"مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ"
Artinya: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Surat Al-Hadid ayat 22).
Takdir Muallaq: Takdir yang Dapat Diubah dengan Ikhtiar dan Doa
Berbeda dengan takdir mubram, takdir muallaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar (usaha) manusia. Takdir ini dapat diubah dengan doa dan usaha yang sungguh-sungguh, meskipun hasil akhirnya tetap berada dalam kehendak Allah SWT.
Jodoh termasuk dalam kategori takdir muallaq. Meskipun Allah telah menetapkan jodoh bagi setiap individu, manusia tetap diwajibkan untuk berusaha dan berdoa. Jika ikhtiar yang dilakukan manusia sesuai dengan kehendak dan keinginan Allah SWT, maka besar kemungkinan doa tersebut akan dikabulkan.
Dapat disimpulkan bahwa takdir muallaq merupakan takdir yang bisa diubah sesuai dengan kehendak Allah SWT dan ikhtiar manusia. Contohnya adalah seseorang yang bekerja keras akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Demikian pula dengan jodoh, usaha untuk memperbaiki diri, mencari, dan berdoa akan memengaruhi takdir jodoh seseorang.
Allah SWT berfirman: "لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ" Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Surat Al-Baqarah ayat 286).
Ikhtiar yang Dapat Dilakukan untuk Mengubah Takdir Jodoh
Selain berdoa, ada beberapa ikhtiar yang dapat dilakukan untuk mengubah takdir jodoh:
- Memperbanyak Sedekah: Sedekah dapat menolak bala dan membuka pintu rezeki, termasuk rezeki berupa jodoh yang baik.
- Silaturahmi: Memperluas pergaulan dan menjalin hubungan baik dengan sesama dapat membuka peluang bertemu dengan jodoh.
- Memperbaiki Diri: Meningkatkan kualitas diri baik dari segi spiritual, intelektual, maupun fisik.
- Shalat Tahajud: Mengerjakan shalat malam dan berdoa di waktu mustajab.
- Istighfar: Memperbanyak memohon ampun kepada Allah SWT untuk membersihkan dosa yang mungkin menghalangi datangnya jodoh.
Anda dapat merubah takdir jodoh dengan doa karena sesungguhnya tak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa yang disertai usaha. Kombinasi antara doa dan usaha nyata inilah yang menjadi kunci dalam mengubah takdir jodoh.
Etika dalam Berdoa untuk Jodoh
Ketika berdoa untuk mendapatkan jodoh atau mengubah takdir jodoh, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan:
- Berdoa dengan Ikhlas: Niat dalam berdoa haruslah semata-mata karena Allah, bukan karena tekanan sosial atau keduniaan semata.
- Berdoa untuk Kebaikan: Memohon jodoh yang dapat membantu dalam menjalankan agama dan mencapai ridha Allah.
- Sabar dalam Menanti: Tidak terburu-buru dan tetap sabar menanti waktu yang tepat sesuai ketetapan Allah.
- Tidak Memaksa Kehendak: Menerima bahwa hasil akhir tetap bergantung pada kehendak Allah SWT.
- Menyertai Doa dengan Amal Saleh: Melengkapi doa dengan perbuatan baik dan menjauhi kemaksiatan.
Hal yang Harus Dilakukan Selain Berdoa
Memantaskan diri adalah salah satu bentuk ikhtiar yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk menjemput jodoh terbaik. Konsep ini didasari oleh keyakinan bahwa jodoh adalah cerminan diri, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nur ayat 26:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)."
Memantaskan diri berarti terus-menerus berusaha menjadi individu yang lebih baik, baik secara spiritual, mental, maupun fisik. Ini mencakup beberapa aspek penting:
- Muqarabah: Membandingkan diri dengan keadaan calon pasangan yang diinginkan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
- Muhasabah: Melakukan introspeksi diri untuk melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
- Istikharah: Memohon petunjuk kepada Allah SWT melalui salat istikharah agar diberikan pilihan terbaik dalam menemukan jodoh.
- Istisyarah: Meminta pertimbangan dan pendapat dari orang tua, kerabat, atau orang-orang bijaksana yang dipercaya.
Selain itu, perbanyak ibadah seperti salat tahajud dan memohon petunjuk agar dipertemukan dengan jodoh terbaik menurut Allah. Ikhtiar menjemput jodoh juga bisa dilakukan melalui komunitas, perkenalan keluarga, atau biro jodoh syar'i.
Tanda-Tanda Jodoh yang Baik dalam Islam
Islam memberikan panduan tentang kriteria jodoh yang baik yang patut diperjuangkan melalui doa dan ikhtiar:
- Beriman dan Bertakwa: Mengutamakan kualitas spiritual dan ketaatan kepada Allah SWT.
- Akhlak Mulia: Memiliki budi pekerti yang baik dan perilaku yang terpuji.
- Kecocokan dalam Agama: Memiliki pemahaman dan praktik agama yang sejalan.
- Dapat Saling Melengkapi: Mampu menjadi partner dalam mencapai tujuan hidup di dunia dan akhirat.
- Saling Mendukung: Dapat memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Melansir dari buku Panduan Muslim Sehari-Hari, kriteria jodoh yang baik tidak hanya dilihat dari aspek materi, tetapi lebih mengutamakan kualitas spiritual dan akhlak.
FAQ
1. Apakah jodoh bisa diubah dengan doa? Ya, jodoh termasuk takdir muallaq yang dapat diubah melalui doa dan ikhtiar yang ikhlas.
2. Apa perbedaan takdir mubram dan muallaq dalam konteks jodoh? Takdir mubram tidak dapat diubah, sedangkan takdir muallaq seperti jodoh dapat berubah melalui ikhtiar dan doa.
3. Bagaimana cara berdoa yang benar untuk mendapatkan jodoh? Berdoa dengan ikhlas, memohon jodoh yang baik untuk agama, dan menyertai doa dengan amal saleh.
4. Apakah ada doa khusus untuk mengubah takdir jodoh? Ada beberapa doa seperti doa meminta jodoh yang baik dan doa istikharah yang dapat diamalkan.
5. Selain doa, apa saja ikhtiar yang bisa dilakukan? Memperbanyak sedekah, silaturahmi, memperbaiki diri, shalat tahajud, dan istighfar.
6. Apakah menunggu jodoh tanpa berikhtiar diperbolehkan dalam Islam? Islam mengajarkan untuk berikhtiar sambil bertawakal, tidak hanya pasrah tanpa usaha.
7. Bagaimana jika doa untuk jodoh belum terkabul? Tetap sabar, terus berikhtiar, dan yakin bahwa Allah memiliki rencana terbaik untuk setiap hamba-Nya.