Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah yang memiliki pahala besar. Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat Muslim, apakah pahala membaca Al-Qur'an dapat ditransfer kepada orang tua yang telah meninggal dunia?
Dalam Islam, seseorang yang telah wafat tidak lagi memiliki kesempatan untuk beramal secara langsung. Namun, ada beberapa amalan yang pahalanya tetap mengalir meskipun orang tersebut sudah meninggal.
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa pahala dari bacaan Al-Qur'an bisa sampai kepada orangtua yang telah meninggal, asalkan dilakukan dengan niat yang benar.
"Pertama, kami ikut mendoakan semoga ayah Anda diterima dalam kebaikan, dosa-dosanya diampuni, dan mendapatkan anugerah terbaik dari Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujar Ustadz Adi Hidayat, saat ada Jemaah yang bertanya mengenai pahala baca Al-Qur'an untuk orang tuanya.
Amalan yang bisa dikerjakan anak untuk orangtua yang telah meninggal dijelaskan dalam hadis Muslim, bahwa saat seseorang meninggal dunia, amalannya terputus kecuali tiga hal.
Dalam tayangan yang dikutip dari kanal YouTube @ummuhaniya, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa ada tiga amalan yang tetap mengalir meskipun seseorang sudah wafat. "Pertama, sedekah jariah, kedua, ilmu yang bermanfaat, dan ketiga, doa anak saleh," kata UAH.
Sedekah jariah yang dimaksud bisa berupa wakaf Al-Qur'an. Jika seseorang semasa hidupnya telah mewakafkan mushaf Al-Qur'an kepada para penghafal, maka setiap huruf yang dibaca dari mushaf tersebut akan terus mengalirkan pahala baginya.
Simak Video Pilihan Ini:
Dahsyatnya Dampak Gempa Malang Jatim
Begini Penjelasan Soal Pahala Baca Al-Qur'an
Namun, bagaimana jika seseorang belum sempat berwakaf? Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa anak yang masih hidup bisa mewakafkan mushaf atas nama orang tuanya.
"Bila seorang anak mewakafkan mushaf atau membacakan Al-Qur'an dengan niat menghadiahkan pahalanya kepada orang tua yang telah wafat, maka menurut Imam Ahmad bin Hanbal, pahalanya akan sampai," jelasnya.
Pendapat ini berbeda dengan Imam Asy-Syafi'i, yang berpendapat bahwa pahala bacaan tidak sampai. Namun, jika anak yang membaca Al-Qur'an termasuk anak saleh, maka doa dan amalannya tetap akan bermanfaat bagi orang tuanya.
"Karena anak yang saleh akan selalu mendoakan orang tuanya, dan doa termasuk zikir. Sedangkan bacaan Al-Qur'an juga merupakan bentuk zikir, sebagaimana disebut dalam Surah Al-A’raf ayat 205 dan Surah Al-Hijr ayat 9," terang Ustadz Adi Hidayat.
Dengan demikian, sepanjang seseorang membaca Al-Qur'an dan meniatkannya untuk orang tuanya, pahala bacaan tersebut tetap bisa mengalir kepada yang telah meninggal.
Imam Ahmad bin Hanbal menegaskan bahwa niat seseorang sangat berperan dalam menentukan apakah pahala bacaan Al-Qur'an dapat sampai kepada orang tua yang telah wafat.
Oleh karena itu, bagi seorang anak yang ingin menghadiahkan pahala kepada orang tuanya, disarankan untuk melakukannya dengan niat yang ikhlas.
Segala Amal Kebaikan akan Bermanfaat Bagi Ahli Kubur
Selain membaca Al-Qur'an, anak juga bisa melakukan berbagai amal saleh lain, seperti bersedekah atas nama orang tua atau menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
Banyak ulama berpendapat bahwa segala bentuk amal kebaikan yang diniatkan untuk orang tua akan bermanfaat bagi mereka di alam kubur.
Dalam Islam, salah satu bentuk bakti kepada orang tua setelah mereka meninggal adalah dengan terus mendoakan mereka dan berbuat kebaikan atas nama mereka.
Sebagai contoh, jika seorang anak menyumbangkan makanan kepada orang miskin dan meniatkannya untuk orang tuanya, maka orang tuanya akan mendapatkan pahala dari amalan tersebut.
Begitu juga dengan wakaf, membangun masjid, atau bahkan mendukung pendidikan anak yatim, semua itu bisa menjadi ladang pahala bagi orang tua yang telah wafat.
Namun, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa yang paling utama adalah menjadi anak yang saleh. Karena doa anak yang saleh adalah amalan yang pasti sampai kepada orang tua.
"Jadi, jangan ragu untuk membaca Al-Qur'an dan meniatkan pahalanya untuk orang tua yang telah meninggal. InsyaAllah, amal itu akan bermanfaat untuk mereka," tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul