Bacaan Doa Salat Isyroq Teks Arab, Latin, dan Arti untuk Raih Keutamaan

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Salat Isyroq adalah salah satu ibadah sunah yang memiliki keutamaan besar bagi umat Muslim. Melaksanakan salat Isyroq dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala yang melimpah.

Salat sunah ini seringkali dikaitkan dengan salat Dhuha karena waktu pelaksanaannya yang berdekatan. Memahami tata cara dan doa salat Isyroq adalah langkah awal untuk mengamalkan ibadah mulia ini.

Mengutip buku Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir dan Doa oleh Ibnu Watiniyah, dijelaskan bahwa salat Isyroq adalah bagian dari salat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu Dhuha atau sesudah matahari terbit.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (19/9/2025).

Bacaan Doa Salat Isyroq (Arab, Latin, dan Artinya)

Setelah selesai melaksanakan salat Isyroq, dianjurkan untuk membaca doa salat Isyroq khusus. Doa ini merupakan wujud permohonan kepada Allah SWT atas segala kebaikan dan keberkahan yang diharapkan. Terdapat beberapa versi doa salat Isyroq yang bisa diamalkan.

Salah satu doa salat Isyroq yang umum diamalkan adalah sebagai berikut:

Arab: اَللّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ، وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ.

Latin: "Allâhumma yâ nûrannûri bit thûr wa kitâbim masthûrin fî riqqim mansyûrin wal baitil ma'mur, as-aluka an tarzuqanî nûran astahdî bihi ilaika wa adullu bihi 'alaika wa yashhabunî fi hayâtî wa ba'dal intiqâli min dhalâmi misykâtî, wa as-aluka bissyamsi wa dhuhâha wa nafsin wa mâ sawwâha, an taj'ala syamsa ma'rifatika musyriqatam bî lâ yahjubuhâ ghaimul auhâmi walâ ya'tarîhâ kusûful qamaril wâhidiyyati 'indat tamâm, bal adim lahâl Isyraqa wad dhuhûra 'alâ mamarril ayyâmi wad duhûr. Wa shallillâhumma 'alâ Sayyidinâ Muhammadin khâtamil anbiyâ-i wal mursalîn. Wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn. Allâhummaghfir lanâ wa liwâlidîna wa li-ikhwâninâ fillâhi ahyâ-an wa amwâtan ajma'în."

Artinya: "Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma'rifat kepada-Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal."

Ada juga versi doa salat Isyroq lain yang lebih singkat, yaitu:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْيَوْمَ عَافِيَةً وَجَعَلَ الشَّمْسَ مِنْ مَطْلَعِهَا. اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَادْفَعْ عَنِّي شَرَّهُ. اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِي بِنُورِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ الْأَرْضَ بِنُورِ شَمْسِكَ أَبَدًا. بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Latin: "Alhamdulillahil ladzi ja'alal yauma 'afiyataw waja-'asy syamsu min mathla'iha. Allahummar-zuqni khaira hadzal yaumi wadfa' 'annii syarrah. Allahumma nawwir qalbi binuri hidayatika kama nawwartal ardla binuri syamsika abada. Birahmatika ya arhamar rahimin."

Artinya:"Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan hari ini sejahtera dan telah terbit matahari dari tempatnya. Ya Allah, beri lah aku kebaikan hari ini dan jauhkan lah dariku keburukan hari ini. Ya Allah, terangilah hatiku dengan cahaya hidayah-Mu, sebagaimana telah Engkau terangi bumi dengan cahaya matahari-Mu terus-menerus. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara semua yang mengasihi."

Membaca doa salat Isyroq ini setelah menunaikan salatnya merupakan bentuk penghambaan dan harapan akan rahmat Allah.

Keutamaan Salat Isyroq

Salat Isyroq merupakan salah satu salat sunah yang dikerjakan pada pagi hari setelah matahari terbit. Secara harfiah, "isyraq" berarti terbit, sehingga salat ini sering disebut juga salat cahaya matahari pagi atau salat syuruq. Salat Isyroq termasuk bagian dari salat Dhuha, namun dikerjakan pada awal waktu Dhuha.

Keutamaan salat Isyroq sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW. Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda,

"Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjama'ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna."

Hadis lain juga menegaskan keutamaan ini, "Siapa yang shalat Subuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah SWT sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali)." (HR. Al-Tirmidzi). 

Waktu Pelaksanaan Salat Isyroq

Waktu pelaksanaan salat Isyroq dimulai setelah matahari terbit dan naik setinggi tombak, yang diperkirakan sekitar 15 menit setelah matahari terbit. Waktu ini sama dengan awal masuknya waktu salat Dhuha, sehingga salat Isyroq juga sering disebut sebagai salat Dhuha yang lebih awal. Batas waktu salat ini hingga menjelang siang hari.

Namun, untuk mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna, salat Isyroq memiliki prasyarat khusus. Seseorang harus tetap berada di masjid setelah salat Subuh berjamaah, berzikir kepada Allah SWT, hingga matahari terbit dan kemudian menunaikan salat Isyroq. Prasyarat ini penting untuk meraih keutamaan maksimal dari ibadah salat Isyroq.

Beberapa ulama, seperti Syaikh al-Utsaimin, berpendapat bahwa salat sunah Isyroq adalah salat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Jika ditunaikan segera setelah matahari terbit dan meninggi seukuran tombak, maka disebut salat Isyroq. Sedangkan jika dilakukan pada akhir atau pertengahan waktu, maka dinamakan salat Dhuha biasa.

Niat Salat Isyroq

Niat merupakan bagian penting dalam setiap ibadah, termasuk salat Isyroq. Niat ini dapat dibaca dalam hati atau dilafalkan sebelum memulai salat, bersamaan dengan takbiratul ihram. Melafalkan niat dengan benar adalah langkah awal yang sah dalam memulai ibadah ini.

Arab:أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:"Ushalli sunnatal Isyraqi rak'ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta'ala. Allahu akbar" atau "Ushalli sunnatal isyraq rak'ataini lillahi ta'ala."

Artinya:"Aku berniat sholat isyraq dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala. Allahu akbar" atau "Saya niat shalat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala."

Pemahaman niat ini membantu memastikan kekhusyukan dan kesahihan salat yang akan ditunaikan. Niat yang tulus karena Allah SWT akan menjadi dasar penerimaan ibadah.

Tata Cara Salat Isyroq

Salat Isyroq terdiri dari dua rakaat dan tata caranya tidak jauh berbeda dengan salat sunah lainnya. Pelaksanaan salat ini menekankan pada kekhusyukan dan mengikuti urutan gerakan yang telah ditetapkan. Memahami setiap langkah adalah kunci untuk menunaikan salat Isyroq dengan sempurna.

  1. Niat dan Takbiratul Ihram: Membaca niat di dalam hati sambil mengangkat takbiratul ihram dengan mengucapkan "Allahu Akbar".
  2. Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah.
  3. Rakaat Pertama: Membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Beberapa sumber menyarankan Surat An-Nur ayat 35, Surat Al-Kafirun, atau Surat Ad-Dhuha.
  4. Rukuk: Melakukan rukuk dengan tuma'ninah, membaca "Subhaana rabbiyal ‘adhiimi wabihamdihi" sebanyak tiga kali.
  5. I'tidal: Berdiri tegak setelah rukuk sambil membaca "Sami’allahu liman hamidah" dan dilanjutkan dengan doa "Rabbanaa lakal hamdu mil ussamaawaati wa mil ul ardhi wa mil u maa syi'ta min syai'in ba'du".
  6. Sujud Pertama: Melakukan sujud pertama dengan membaca "Subhaana rabbiyal a'laa wa bi hamdih" sebanyak tiga kali.
  7. Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama.
  9. Rakaat Kedua: Berdiri untuk rakaat kedua, ulangi bacaan Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Beberapa sumber menyarankan Surat An-Nur ayat 36-37, Surat Al-Ikhlas, Surat Asy-Syarh, atau Surat Al-Quraisy.
  10. Ulangi Gerakan: Ulangi rukuk, i'tidal, sujud hingga duduk tasyahhud seperti rakaat pertama.
  11. Salam: Setelah dua rakaat, ucapkan salam menoleh ke kanan dan kiri.

Tata cara ini memastikan bahwa salat Isyroq dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Setiap gerakan dan bacaan memiliki makna mendalam yang memperkuat ibadah.

Hikmah dan Manfaat Doa Salat Isyroq

Membaca doa salat Isyroq setelah menunaikan salatnya memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik secara spiritual maupun dalam pembentukan karakter. Doa ini merupakan wujud permohonan kepada Allah SWT untuk mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keberkahan dalam menjalani kehidupan. Manfaat ini mencakup berbagai aspek kehidupan seorang Muslim.

Manfaat dan hikmah dari doa salat Isyroq antara lain:

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Doa ini menjadi sarana untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, mengingat bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya.
  2. Pembentukan Karakter Mulia: Melalui permohonan cahaya dan petunjuk, doa ini membantu membentuk karakter yang positif, seperti disiplin, kesabaran, dan keikhlasan. Mengutip tesis Pelaksanaan Shalat Sunnat Isyra Dalam Pembentukan Akhlak Kedisiplinan Santri Di Pondok Pesantren Nurul Azhar Sidrap oleh Hendri Noleng, salat dapat membentuk akhlak positif serta disiplin diri.
  3. Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar: Salat secara umum, termasuk salat Isyroq, memiliki fungsi sebagai benteng diri yang menjauhkan pelakunya dari perbuatan dosa. Hendri Noleng juga menyatakan bahwa salat memiliki kekuatan sebagai benteng diri.
  4. Meningkatkan Kedisiplinan: Pelaksanaan salat Isyroq yang terikat waktu dan prasyarat berdiam diri setelah Subuh melatih kedisiplinan dalam menghargai waktu dan menjalankan ibadah. Ini juga membentuk sikap dan sifat kejiwaan yang positif.
  5. Meraih Pahala Haji dan Umrah Sempurna: Seperti yang disebutkan dalam hadis, keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi umat Muslim untuk mengamalkan salat Isyroq.

Manfaat-manfaat ini menegaskan pentingnya doa salat Isyroq sebagai bagian integral dari ibadah tersebut.

Perbedaan Salat Isyroq dan Salat Dhuha

Meskipun sering dikaitkan, terdapat perbedaan antara salat Isyroq dan salat Dhuha, terutama dalam konteks waktu dan prasyaratnya. Pemahaman perbedaan ini penting agar ibadah dapat ditunaikan sesuai dengan tuntunan syariat dan meraih keutamaan yang spesifik.

Perbedaan utama keduanya adalah:

  1. Waktu Pelaksanaan: Salat Isyroq dilaksanakan pada awal waktu Dhuha, yaitu segera setelah matahari terbit dan meninggi setinggi tombak (sekitar 15-20 menit setelah terbit). Sedangkan waktu salat Dhuha lebih luas, dimulai dari waktu Isyroq hingga menjelang waktu Zuhur.
  2. Prasyarat Khusus: Untuk mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna, salat Isyroq mensyaratkan pelakunya untuk salat Subuh berjamaah, kemudian berdiam diri di masjid sambil berzikir hingga matahari terbit, baru kemudian menunaikan dua rakaat salat Isyroq. Salat Dhuha tidak memiliki prasyarat khusus ini.
  3. Penamaan: Beberapa ulama, seperti Syaikh al-Utsaimin, berpendapat bahwa salat Isyroq adalah salat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Jika dikerjakan di pertengahan atau akhir waktu Dhuha, maka disebut salat Dhuha biasa. Tesis Praktik Salat Sunnat Isyraq Di Pondok Pesantren Nur At-Thullab Jepara: Kajian Living Hadis oleh Ainur Rohmah juga membahas pandangan ini.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa salat Isyroq memiliki kekhususan yang menjadikannya istimewa dalam rangkaian ibadah pagi hari.

FAQ

Apa itu salat Isyroq?

Salat Isyroq adalah salat sunah yang dikerjakan setelah matahari terbit, termasuk awal waktu salat Dhuha.

Kapan waktu pelaksanaan salat Isyroq?

Dilaksanakan sekitar 15–20 menit setelah matahari terbit hingga menjelang siang.

Berapa rakaat salat Isyroq?

Salat Isyroq dilakukan dua rakaat.

Apa keutamaan salat Isyroq?

Dapat mendekatkan diri kepada Allah, membentuk karakter mulia, dan mendapatkan pahala seperti haji dan umrah sempurna.

Apakah salat Isyroq sama dengan salat Dhuha?

Mirip, tapi Isyroq dikerjakan di awal waktu Dhuha dengan prasyarat khusus agar keutamaannya maksimal.

Bagaimana niat salat Isyroq?

Bisa dibaca dalam hati atau diucapkan: “Ushalli sunnatal Isyraqi rak'ataini lillahi ta’ala.”

Apakah ada doa khusus setelah salat Isyroq?

Ya, dianjurkan membaca doa salat Isyroq untuk memohon cahaya, petunjuk, dan keberkahan dari Allah SWT.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |