Liputan6.com, Jakarta - Bangun kesiangan, mata terbuka pukul 05.30 pagi, dan tiba-tiba panik: “Masih bisa sholat subuh enggak ya?” Pertanyaan itu bukan hanya datang dari satu dua orang, melainkan menjadi keresahan banyak umat Islam yang terlambat bangun dari tidurnya.
Hal ini kemudian dijawab secara gamblang oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam sebuah video di kanal YouTube @Dakwahberiman. Dalam ceramahnya, UAS membahas dengan rinci kapan batas akhir waktu sholat subuh sebenarnya.
Sebagaimana diketahui, waktu subuh dimulai saat fajar shodiq terbit dan berakhir tepat ketika matahari mulai menampakkan sinarnya di ufuk timur. Itulah yang disebut waktu syuruq, batas akhir pelaksanaan sholat subuh.
Namun, karena waktu subuh berada di ujung malam dan menuju pagi, banyak orang sering menyepelekan atau lengah. Akibatnya, ada yang baru bangun kesiangan ketika mentari sudah hampir menyingsing, seperti pukul 05.30 pagi.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa menentukan batas waktu sholat subuh dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu melihat waktu magrib di daerah masing-masing. Dari waktu magrib itulah, waktu syuruq bisa diprediksi.
“Cara mudah untuk isyraq, tengok magribnya. Jam berapa magribnya, begitu juga isyraq,” ujar UAS dalam ceramah tersebut. Ia menekankan pentingnya mengaitkan waktu-waktu sholat dengan penghitungan yang akurat.
Sebagai contoh, UAS menyebut waktu maghrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, saat itu jatuh pada pukul 18.04 WIB. Maka untuk mengetahui waktu syuruq, tinggal dikurangi 15 menit dari waktu tersebut.
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Dramatis Evakuasi Nenek 92 Tahun yang Hilang 4 Hari di Tengah Hutan
Begini Cara Hitung Waktu Syuruq
Dengan perhitungan itu, waktu syuruq alias terbitnya matahari terjadi pada pukul 05.50 WIB. Artinya, apabila seseorang sholat subuh setelah waktu tersebut, maka ibadahnya tidak lagi berada di waktu yang sah.
“Kalau magribnya jam 6.04, maka subuh habis 15 menit sebelum syuruq, yaitu jam 5.50,” kata UAS. Ia mengingatkan bahwa siapa pun yang ingin menunaikan sholat subuh harus memperhatikan titik ini dengan saksama.
Dalam kasus seseorang bangun jam 05.30, UAS mengatakan masih ada waktu sekitar 20 menit untuk menunaikan sholat subuh. Tapi ia menganjurkan agar sholat sunnah qabliyah subuh tetap dilakukan terlebih dahulu.
“Bangun jam 5.30, jangan langsung sholat subuh. Qabliyah dulu. Baru iqamah, baru sholat subuh. Masih ada waktu,” jelasnya, menekankan pentingnya adab dan urutan sholat meskipun dalam kondisi terburu-buru.
Sementara itu, untuk sholat sunnah isyraq, menurut UAS bisa dikerjakan 15 menit setelah syuruq. Dalam contoh di atas, jika syuruq pukul 5.50, maka sholat isyraq boleh dilaksanakan pada pukul 06.05 WIB.
“Sholat isyraq boleh dilakukan jam 6.05. Tambah 15 menit dari syuruq. Tapi ingat, subuh sudah lewat sebelum itu,” tambahnya. Penjelasan ini penting agar umat tidak keliru dalam membedakan antara subuh dan isyraq.
Selain memahami batas waktu subuh, penting pula untuk memahami niat dan tata cara pelaksanaannya. Sholat subuh bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah, yang penting niatnya ditujukan hanya karena Allah SWT.
Bacaan Qunut Seperti Ini
Berikut bacaan niat sholat subuh: “Ushallii fardlash shub-hi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa.” Artinya: “Aku niat shalat fardhu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.”
Dalam sholat subuh, membaca doa qunut di rakaat kedua merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Doa ini dibaca saat i’tidal sebelum sujud pertama, dengan penuh kekhusyukan.
Adapun doa qunut subuh berbunyi:“Allahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait…” dan seterusnya. Doa ini menunjukkan permohonan hidayah, perlindungan, serta pengampunan kepada Allah.
Setelah membaca qunut, sholat dilanjutkan dengan sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan kemudian tasyahud akhir sebelum salam. Semua dilakukan dengan tuma’ninah, tidak terburu-buru.
Tata cara salam juga harus diperhatikan. Mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan, lalu ke kiri hingga pipi terlihat dari belakang. Ini menandakan bahwa sholat telah selesai dan sah secara syariat.
Jadi, apakah pukul 05.30 masih sah untuk sholat subuh? Jawabannya: masih, selama belum masuk waktu syuruq. Namun, tetap dianjurkan untuk tidak menunda-nunda dan lebih baik melakukannya di awal waktu.
Penjelasan UAS ini bukan hanya menjawab keraguan, tetapi sekaligus menjadi pengingat agar kita lebih disiplin menjaga waktu. Sholat subuh bukan hanya kewajiban, tapi juga ujian kedisiplinan seorang muslim.
Karena itu, jika kita ingin meraih keberkahan hari, jangan tunggu alarm ketiga berbunyi. Segeralah bangun, bersuci, dan dirikan sholat subuh sebelum waktu habis. Jangan sampai menyesal karena menunda.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul