Liputan6.com, Jakarta Binatang besar berbicara ke manusia ini dikenal dalam ajaran Islam sebagai Dabbah Al-Ardh. Kehadirannya bukan sekadar mitos, melainkan sebuah realitas yang telah disebutkan dalam kitab suci dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Dabbah merupakan makhluk melata yang akan keluar dari perut bumi menjelang kiamat besar. Keunikan dari makhluk ini adalah kemampuannya untuk berbicara kepada manusia dalam berbagai bahasa. Kemunculan binatang besar berbicara ke manusia ini telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah An-Naml ayat 82 dan beberapa hadits shahih.
Melansir dari buku Tanda Kiamat Besar karya Mahir Ahmad Ash Syufiy, Dabbah akan memberikan tanda pada dahi manusia untuk membedakan orang beriman dan kafir. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (6/10/2025).
Dabbah: Binatang Besar Berbicara ke Manusia Jelang Kiamat
Dabbah Al-Ardh secara bahasa Arab berarti binatang melata yang keluar dari bumi. Istilah ini merujuk pada salah satu tanda kiamat besar yang akan muncul menjelang kehancuran alam semesta. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Naml ayat 82 yang artinya: "Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan dabbah (sejenis binatang melata) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."
Kemunculan Dabbah menjadi pertanda bahwa pintu taubat telah tertutup bagi manusia. Pada saat itu, tidak ada lagi kesempatan bagi orang kafir untuk beriman atau bagi orang beriman untuk meningkatkan keimanannya. Ibnu Katsir dalam kitab Al Bidayah wan Nihayah menjelaskan bahwa Dabbah adalah tanda pertama kiamat yang muncul di bumi, sementara matahari terbit dari barat menjadi tanda pertama di langit.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pertanda yang pertama-tama muncul (menjelang Kiamat) ialah terbitnya matahari dari Barat dan munculnya binatang melata (Dabbah) menemui manusia pada waktu Dhuha. Mana saja dari keduanya yang lebih dulu terjadi, maka tidak lama sesudah itu yang lainnya pun segera terjadi." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Ciri-Ciri Fisik Dabbah yang Unik
Meskipun hadis Rasulullah SAW tidak secara spesifik mengungkapkan ciri-ciri Dabbah, keterangan dari atsar para sahabat memberikan gambaran yang lebih detail mengenai binatang besar berbicara ke manusia ini. Ibnu Abbas RA, salah satu sahabat Nabi, menyebutkan bahwa Dabbah adalah hewan yang mampu berbicara dengan manusia.
Dalam buku Tanda Kiamat Besar oleh Mahir Ahmad Ash Syufiy, Ibnu Abbas disebutkan berkata, "Dia memiliki semua warna hewan yang ada dan memiliki karakter setiap umat. Karakternya dari umat ini adalah berbicara dengan bahasa Arab yang fasih. Ad Dabbah itu berbicara dengan manusia dalam bahasa mereka masing-masing."
Ibnu Abbas juga mendefinisikan Dabbah sebagai hewan berambut dan berbulu yang mengandung semua warna, memiliki empat kaki, dan berwajah manusia. Ia bahkan memiliki paruh seperti burung dan leher yang panjang, terbentang dari timur hingga barat. Rincian ini memberikan gambaran makhluk yang luar biasa dan tidak biasa.
Sementara itu, Ibnu Zubair memberikan rincian ciri-ciri Dabbah yang lebih fantastis, menggabungkan berbagai karakteristik hewan:
- Kepalanya seperti kepala sapi.
- Matanya seperti mata babi.
- Telinganya seperti telinga gajah.
- Tanduknya seperti tanduk rusa jantan.
- Lehernya seperti leher burung unta.
- Dadanya seperti dada singa.
- Warna kulitnya seperti warna kulit harimau.
- Panggulnya seperti panggul kucing.
- Ekornya seperti ekor biri-biri jantan.
- Kakinya seperti kaki unta.
Selain ciri fisik yang tak biasa, Dabbah juga disebut-sebut akan mengenakan cincin Nabi Sulaiman dan membawa tongkat Nabi Musa, seperti disebutkan dalam HR. Imam Ahmad dan Tirmizi.
Ukuran Dabbah yang Luar Biasa Besar
Ukuran Dabbah digambarkan sangat besar, melebihi imajinasi manusia biasa. 'Amr bin 'Ash RA pernah menyatakan bahwa kepala Dabbah bisa menyentuh langit, sementara kakinya belum sepenuhnya keluar dari bumi. Ini menunjukkan dimensi raksasa dari binatang besar berbicara ke manusia ini.
Ibnu Umar RA menambahkan, saat Dabbah berlari, kecepatannya bahkan seperti larinya kuda selama tiga hari. Padahal sepertiga badannya juga belum keluar dari bumi. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melarikan diri dari Dabbah pada hari kiamat kelak.
Ibnu Zubair juga menguatkan gambaran tentang ukuran dan kecepatan Dabbah, menyatakan bahwa tubuhnya sangat besar. Ia berkata, "(Dabbah) memiliki tubuh yang sangat besar dikatakan semasa ia keluar dari sarangnya dengan kecepatan seperti seekor kuda yang berlari setelah tiga hari, dan dabbatul ard bisa mengeluarkan 1/3 badannya."
Tugas Dabbah di Muka Bumi
Dabbah Al-Ardh diizinkan oleh Allah SWT untuk keluar di akhir zaman bukan tanpa tujuan, melainkan membawa tugas penting. Tugas utamanya adalah memberikan tanda kepada orang mukmin dan kafir untuk membedakan mereka di hadapan Allah. Hal ini dijelaskan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah.
Dabbah akan menggunakan tongkat Nabi Musa untuk menghiasi wajah setiap orang beriman, menorehkan tanda "mukmin" di kening mereka, sehingga wajah mereka menjadi bercahaya dan memutih. Sebaliknya, dengan cincin Nabi Sulaiman, Dabbah akan menghancurkan hidung setiap orang kafir dan menorehkan tanda "kafir" di kening mereka, membuat wajah mereka berubah gelap.
Ibnu Katsir menjelaskan, "Dengan tongkatnya, Dabbah akan menghancurkan hidung setiap orang kafir dan menorehkan 'kafir' di kening mereka. Ia akan menghiasi wajah setiap orang beriman dan menorehkan 'mukmin' di kening mereka." Ini menunjukkan peran Dabbah sebagai penanda yang jelas.
Selain memberi tanda, binatang besar berbicara ke manusia ini juga akan berbicara kepada manusia dalam segala jenis bahasa. Menurut qira-ah Ubay bin Ka'ab RA, cara Dabbah berbicara sama seperti ketika manusia berbincang kepada sesamanya. Kalimat yang kelak ia ucapkan tercantum dalam Surah An-Naml ayat 82, yaitu "... Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."
Kedatangan Dabbah: Lokasi dan Waktu Kemunculan
Kemunculan Dabbah terjadi dalam tiga tahap yang berbeda. Penjelasan mengenai tahapan kemunculan ini diriwayatkan oleh Hudzaifah RA yang mendengar langsung dari Rasulullah SAW. Setiap tahap kemunculan memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda bagi manusia.
1. Muncul di Pedalaman
Tahap pertama, Dabbah akan muncul di daerah pedalaman yang terpencil dan jauh dari pusat peradaban. Kemunculan ini bersifat terbatas dan belum banyak diketahui orang. Pada tahap ini, hanya sebagian kecil manusia yang menyaksikan kehadiran makhluk tersebut. Melansir dari hadits riwayat Abu Daud Ath Thayalisi, kemunculan pertama ini menjadi peringatan awal yang belum menyebar luas.
2. Informasi Kemunculan Dabbah Merebak
Tahap kedua, berita tentang kemunculan Dabbah mulai tersebar ke berbagai pelosok. Informasi tentang makhluk aneh yang berbicara kepada manusia akan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Pada tahap ini, kepanikan mulai melanda karena orang-orang menyadari bahwa tanda kiamat besar sudah mulai terjadi. Berita ini akan sampai hingga ke kota Makkah, pusat kesucian umat Islam.
3. Dabbah Muncul di Masjidil Haram
Tahap ketiga adalah kemunculan final Dabbah di tempat yang paling mulia, yaitu Masjidil Haram di Makkah. Rasulullah SAW bersabda: "Ketika orang-orang sedang berada di masjid yang paling agung, terbaik, dan paling mulia di sisi Allah yakni Masjidil Haram." (HR Ath Thaylisi dan Hakim). Pada saat itulah Dabbah akan menjalankan tugasnya secara penuh dengan memberi tanda pada seluruh umat manusia yang ada di bumi.
Waktu kemunculan Dabbah dikaitkan dengan terbitnya matahari dari barat. Kedua peristiwa ini akan terjadi dalam waktu yang berdekatan. Menurut hadits Abdullah bin Amr, mana yang lebih dulu terjadi antara keduanya, yang lainnya akan segera menyusul. Para ulama memperkirakan kemunculan ini terjadi pada waktu Dhuha (pagi menjelang siang), waktu yang penuh dengan aktivitas manusia sehingga banyak saksi yang melihatnya.
Tanda-Tanda Kiamat Besar Lainnya
Kemunculan Dabbah merupakan salah satu dari sepuluh tanda kiamat besar yang akan terjadi menjelang kehancuran alam semesta. Para ulama telah menyusun urutan tanda-tanda ini berdasarkan hadits-hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Setiap tanda memiliki karakteristik khusus dan akan terjadi dalam waktu yang relatif berdekatan.
Sepuluh tanda kiamat besar:
- Keluarnya Dajjal - Pemimpin sesat yang akan menyesatkan banyak manusia dengan tipu dayanya
- Turunnya Nabi Isa AS - Beliau akan turun untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan
- Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj - Dua kaum yang akan menimbulkan kerusakan besar di muka bumi
- Terbitnya matahari dari barat - Fenomena astronomi yang menandakan berakhirnya waktu taubat
- Keluarnya Dabbah - Binatang melata yang berbicara kepada manusia
- Asap besar - Asap tebal yang akan menutupi bumi selama empat puluh hari
- Tiga kali gempa besar - Gempa di timur, barat, dan Jazirah Arab
- Kebakaran besar dari Yaman - Api yang akan menggiring manusia ke tempat pengumpulan
- Tenggelamnya di timur - Bumi akan menelan sebagian daratan
- Tenggelamnya di barat - Bumi akan menelan sebagian daratan di bagian barat
Hadits dari Hudzaifah bin Asid RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan terjadi kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda." Kemudian beliau menyebutkan kesepuluh tanda tersebut.
Melansir dari kitab Shahih Muslim, Rasulullah menjelaskan bahwa ketika satu tanda sudah muncul, tanda-tanda lainnya akan mengikuti dengan cepat seperti manik-manik kalung yang putus dan berhamburan. Para ulama berbeda pendapat mengenai urutan pasti kemunculan tanda-tanda ini. Namun yang jelas, semuanya akan terjadi dalam periode waktu yang tidak terlalu lama.
Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa tanda-tanda kiamat besar ini berbeda dengan tanda-tanda kecil yang sudah mulai terjadi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.
Perbedaan antara tanda kiamat kecil dan besar terletak pada dampak dan skalanya. Tanda kiamat kecil seperti banyaknya fitnah, meluasnya kebodohan, dan hilangnya ilmu sudah terjadi secara bertahap. Sedangkan tanda kiamat besar seperti Dabbah akan terjadi secara tiba-tiba dan langsung berdampak pada seluruh umat manusia tanpa terkecuali.
FAQ
1. Apa itu Dabbah dalam Islam? Dabbah adalah binatang melata yang akan keluar dari bumi menjelang kiamat dan mampu berbicara kepada manusia untuk memberikan tanda pembeda antara mukmin dan kafir.
2. Di mana Dabbah akan muncul? Dabbah akan muncul dalam tiga tahap, dengan kemunculan finalnya di Masjidil Haram, Makkah, tempat yang paling mulia di sisi Allah.
3. Bagaimana bentuk fisik Dabbah? Dabbah memiliki bentuk yang menggabungkan berbagai ciri hewan dengan wajah menyerupai manusia, berukuran sangat besar hingga kepalanya menyentuh langit.
4. Apa tugas Dabbah di akhir zaman? Tugas Dabbah adalah memberi tanda pada dahi manusia dengan menulis "mukmin" pada orang beriman dan "kafir" pada orang kafir menggunakan tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman.
5. Apakah kemunculan Dabbah disebutkan dalam Al-Qur'an? Ya, kemunculan Dabbah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah An-Naml ayat 82 sebagai salah satu tanda kiamat besar.
6. Bisakah manusia melarikan diri dari Dabbah? Tidak, karena ukuran dan kecepatan Dabbah sangat luar biasa sehingga tidak ada seorang pun yang dapat melarikan diri darinya.
7. Apakah masih ada kesempatan bertaubat setelah Dabbah muncul? Tidak, ketika Dabbah sudah muncul, pintu taubat akan tertutup dan tidak ada lagi kesempatan untuk beriman atau meningkatkan keimanan.

3 weeks ago
17
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904568/original/070887100_1434622909-imagepemimpinresized.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381630/original/058311500_1760512958-Dua_orang_muslim_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365522/original/031085600_1759199598-Wanita_berdoa_menengadahkan_kedua_tangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3349760/original/068310500_1610683254-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2816698/original/011383300_1558943066-shutterstock_1104214622.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4683631/original/073976400_1702380433-ilustrasi_melihat_nabi_dalam_mimpi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4606522/original/076122700_1696998857-IMG-20231011-WA0002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3110450/original/059507500_1587634731-Praying_Hands_With_Faith_In_Religion_And_Belief_In_God__Power_Of_Hope_And_Devotion___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348709/original/090969100_1757859256-bioskop.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4889994/original/071009200_1720767600-pexels-zeynep-sude-emek-193601188-20785719.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4510253/original/039550900_1689953461-th__3_.jpeg)





























