Doa Adzan Maghrib yang Diajarkan Rasulullah SAW, Teks Arab Latin dan Artinya

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Di antara waktu mustajab berdoa adalah setelah adzan. Karena besarnya fadhilah doa setelah adzan, umat Islam dianjurkan menghafal lafalnya, termasuk doa adzan maghrib.

Aziz Amnan dalam Buku 'Proyek Kehidupan Sesuai Al-Quran dan Sunnah' menjelaskan tentang keutamaan adzan yang sangat besar, baik bagi muadzin yang mengumandangkannya maupun bagi mereka yang mendengarkannya, termasuk dalam membaca doa setelah adzan.

Di antara keutamaan yang paling masyhur adalah doa setelah adzan akan mendatangkan syafaat di hari kiamat dan di akhirat, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Jabir RA. Syafaat ini dapat meringankan hukuman atau memberikan ampunan dari adzab di neraka, serta mengangkat derajat seseorang di surga.

Dari lima adzan sholat fardhu, ada doa khusus untuk sholat tertentu. Salah satunya yakni doa adzan maghrib, disamping doa-doa lain yang juga dianjurkan Rasulullah SAW. Berikut penjelasannya.

Doa Adzan Maghrib

Maghrib adalah waktu khusus. Doa ini dianjurkan dibaca oleh muadzin maupun yang mendengarkannya. Dikutip dari terjemahan kitab al-Du’a karya Imam Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad al-Thabraniy, berikut ini adalah bacaan doa adzan maghrib:

Doa Adzan Maghrib

اَللَّهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي

Latin: Allāhumma hādzā iqbālu laylika wa idbāru nahārika wa aṣwātu du‘ātika faghfir lī

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya ini adalah datangnya malam-Mu, perginya siang-Mu, dan suara para penyeru-Mu, maka ampunilah aku."

Doa terserbut tercantum dalam hadis riwayat Ahmad daqn al-Baihaqi dalam Syu‘abul Īmā. Berikut bunyi hadisnya:

عن أم سلمة قالت: علمني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقول عند أذان المغرب: اَللَّهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي

Artinya: “Dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah mengajariku agar aku menucapkan (doa ini) ketika adzan maghrib: “Allahumma hadzâ iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âtika faghfir lî” (Ya Allah, ini adalah [saat di mana] malam-Mu datang, siang-Mu berlalu, dan lantunan doa kepada-Mu [dipanjatkan], maka ampunilah aku).”

Doa tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, Imam Abu Dawud, dan Imam Baihaqi yang berisikan lantunan doa untuk menyambut datangnya malam dengan memohon ampunan kepada Allah Swt.

Doa Penegasan Tauhid

Doa yang berisi penegasan tauhid ini menjadi doa setelah adzan maghrib, di samping doa untuk adzan di waktu lainnya. Berikut bacaannya:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وحده لَا شَرِيْكَ لَه، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

Latin: Asyhadu allâ ilaha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, radlîtu billâhi rabba wa bil-islâmi dîna wa bi-muhammadin nabiyya.

Artinya: Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi), maka diampuni (dosanya)

مَنْ قَال حين يَسْمَع الأذان: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وحده لَا شَرِيْكَ لَه، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، غفر له

“Barangsiapa yang berucap ketika mendengar adzan: ‘Asyhadu allâ ilaha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, radlîtu billâhi rabba wa bil-islâmi dîna wa bi-muhammadin nabiyya’ (Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi), maka diampuni (dosanya).” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, Kairo: Dar al-Hadits, 2007, h. 160).

Doa Setelah Adzan Paling Populer

Doa ketiga ini barangkali doa yang paling populer. Lazimnya, baik muadzain maupun yang mendengarnya akan membaca doa ini, baik untuk adzan maghrib maupun adzan sholat lainnya.

اللَّهُمَّ رَبِّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له الشّفاعة يوم القيامة

Latin: Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî'ah wab'atshu maqâman mahmûdan alladzî wa'adtah, innaka lâ tukhliful-mî'âd

Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, karuniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau Janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang".

Doa adzan ini dikutip dari hadis riwayat Jabir RA.

من قال حين يسمع النداء: اللَّهُمَّ رَبِّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له الشّفاعة يوم القيامة

Artinya: “Barangsiapa yang yang berucap ketika mendengar panggilan (adzan): “Allahumma rabbi hadzihid da’watit tammah washshalâtil qâ’imah âti muhammadan al-wasîlata wal fadlîlata wab’atshul maqâmal mahmûdal ladzî wa’adtah” (Ya Allah, Tuhan [pemilik] panggilan sempurna dan [pemilik] shalat yang didirikan ini, anugerahilah Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan fadhilah (keutamaan), bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji [sebagaimana] yang telah Engkau janjikan), maka ia (orang yang membacanya) akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, 2007, h. 161).

Doa tersebut berisi permohonan kepada Allah agar mengaruniai Nabi Muhammad keutamaan dan tempat yang terpuji sebagaimana yang dijanjikan Allah Swt. Orang yang membacanya akan mendapatkan syafaat Rasulullah di hari kiamat kelak.

Dalam Al-Adzkar, Imam an-Nawawi menyebut doa ini sebagai doa paling utama setelah adzan. Beliau menukil hadis sahih riwayat al-Bukhari (no. 614) dan Muslim (no. 384) yang menyatakan: “Barang siapa berdoa dengan doa ini setelah mendengar adzan, maka halal baginya syafa’atku pada hari kiamat.”

Doa di Antara Adzan dan Iqamah

Selain doa setelah adzan yang telah disebutkan di atas, ada pula doa di antara adzan dan iqamah yang dapat dibaca. Doa ini merupakan doa "afiyah atau keselamatan. Doa ini bisa juga dilanjutkan dengan ayat kursi.

Berikut ini bacaan doanya:

اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ

latin: Allahumma innî as-alukal-'âfiyah fid-dunya wal-âkhirah

Artinya: "Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat".

Doa ini merupakan kutipan dari hadis riwayat Abbas bin Abu Muthallib RA. Doa tersebut adalah doa keselamatan di dunia dan akhirat.

Dari al-‘Abbas bin Abdul Muththalib RA, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang aku mohonkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” Rasulullah ﷺ bersabda:

“Mintalah kepada Allah al-‘āfiyah (keselamatan, perlindungan dari keburukan). ”Beberapa hari kemudian aku datang lagi dan berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang aku mohonkan kepada Allah.” Beliau bersabda kepadaku:

“Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah, mintalah kepada Allah keselamatan di dunia dan di akhirat.”(HR. at-Tirmidzi no. 3512, beliau menilainya ḥasan ṣaḥīḥ; juga diriwayatkan Ahmad 1/206, an-Nasa’i al-Kubrā 6/190)

Oleh para ulama, doa ini kemudian disambungkan dengan membaca ayat kursi dalam surah Al-Baqarah ayat 255 di bawah ini:

اللهُ لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِيْ السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

latin: Allâhu lâ Ilâha illa Huwal hayyul qayyumu. Lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ naûm. laHû mâ fissamâwâti wa mâ fil ardhi. man dzal ladzii yasfa'u 'indahû illâ bi idznihi. ya'lamu mâ baina aidiihim wa mâ khalfahum. wa lâ yuhithûna bi syai-in min 'ilmihii illâ bi mâsyâ-a. wasi'a kursiyyuhussamâwâti wal ardha. wa lâ ya-udhû hifzhuhumâ wahuwal 'aliyyul azhiim.

Artinya: "Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".

Keutamaan Doa Setelah Adzan

Berikut ini adalah keutamaan doa setelah adzan, dirangkum dari Bulughul Maram karya Ibnu Hajar al-Asqalani dan sumber lainnya:

1. Waktu Mustajab antara Adzan dan Iqamah

Waktu antara adzan dan iqamah adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Hadis riwayat Imam Ahmad dari Anas bin Malik RA: “Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqamah, maka berdoalah.”Peluang Besar Dikabulkan

2. Doa Berpeluang Dikabulkan

Doa yang dipanjatkan pada rentang waktu ini sangat berpeluang dikabulkan oleh Allah SWT. Berlaku baik bagi muadzin maupun orang yang mendengar adzan.

3. Waktu Penuh Keberkahan

Menurut penjelasan ulama, waktu antara adzan dan iqamah penuh dengan keberkahan. Muslim dianjurkan memperbanyak munajat pada waktu ini.

4. Mendapat Syafaat Rasulullah SAW

Membaca doa khusus setelah adzan akan mendapat syafaat Nabi SAW di hari kiamat. Hadis Jabir bin Abdullah, riwayat Imam al-Bukhari: “Siapa saja yang berdoa ketika mendengar adzan dengan doa Allāhumma rabba hādhihi ad-da‘wati-t-tāmmati... maka syafa’atku pasti untuknya di hari kiamat,"

5. Mengikuti Sunnah Nabi

Mengamalkan doa ini adalah bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Menunjukkan rasa cinta kepada Nabi dengan harapan memperoleh pertolongan beliau di akhirat.

People also Ask:

1. Apa bacaan doa setelah adzan?

“Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad.”

2. Bagaimana lafal adzan yang benar?

Lafal adzan yang benar dimulai dengan "Allāhu akbar, Allāhu akbar" (dua kali), dilanjutkan "Asyhadu an lā ilāha illallāh" (dua kali), lalu "Asyhadu anna Muḥammadan rasūlullāh" (dua kali). Kemudian "Ḥayyalāṣ-ṣalāh" (dua kali), "Ḥayyalal-falāḥ" (dua kali). Untuk adzan subuh, di antara "Ḥayyalal-falāḥ" kedua, ditambahkan "Aṣ-ṣalātu khairum minan naum" (dua kali). Terakhir, "Allāhu akbar, Allāhu akbar" (dua kali) dan ditutup dengan "Lā ilāha illallāh" (satu kali).

3. Apakah doa sebelum adzan?

 سُبْحَانَ اللّـهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَاللّهُ اكْبَر, وَلآ حَوْلَ وَلآ قٌوّةَ اِلّا بِآللّهِ العَلِئىُّ العَظِيْمِ, اللهُمَّ صَلّ وسَلِمْ عَلى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ اللّهُ يَا كَرِيْمُ.

4. Apakah doa setelah adzan itu wajib?

Menurut buku 63 Adab Sunnah oleh Dr KH Rachmat Morado Sugiarto Lc M A, doa setelah adzan disampaikan oleh Jabir bin Abdullah. Dikatakan orang yang membaca doa tersebut akan mendapat syafaat pada hari kiamat. Adapun, hukum membacanya ialah sunnah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |